Palu Hari Ini

Lurah dan Satgas K5 Duyu Mediasi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Anak 5 Tahun

Satgas K5 Kelurahan Duyu Mediasi Kasus Dugaan Rudupaksa Anak di Bawah Umur oleh Pria Berkebutuhan Khusus

Editor: Haqir Muhakir
Handover
Lurah Duyu Ahmad Fauzan bersama Satuan Tugas Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan (Satgas K5) memediasi dua keluarga terkait kasus dugaan tindak pelecehan seksual anak di bawah umur, Rabu (19/5/2021) sore. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM, PALU - Lurah Duyu Ahmad Fauzan bersama Satuan Tugas Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan (Satgas K5) memediasi dua keluarga terkait kasus dugaan tindak pelecehan seksual anak di bawah umur, Rabu (19/5/2021) sore. 

Diketahui korban berinisial F (5) mengaku telah dilecehkan oleh pria berkebutuhan khusus berinisial AS (30).

Lurah Duyu Ahmad Fauzan mengatakan, pihaknya melakukan mediasi setelah mendapatkan laporan dari keluarga korban anak berinisial F Rabu pagi. 

Ahmad Fauzan menjelaska, kasus tersebut terjadi dua hari lalu tepatnya pada hari Senin (17/5/2021).

"Yang bersangkutan (terduga pelaku pelecehan,red) tuli dan bisu pak, mungkin salah satu alasan kemudian perilakunya tidak normal seperti kita," ucap Ahmad Fauzan kepada TribunPalu.com, Rabu (19/5/2021) sore.

Baca juga: Ramalan Zodiak Karier Kamis 20 Mei 2021: Cancer Tarik Perhatian Atasan, Libra Waspada Pemborosan

Baca juga: Update Harga HP Realme dan Spesifikasinya: Realme C20 Rp 1 jutaan, Realme 8 Pro Rp 4 Jutaan

Baca juga: Menteri Investasi dn Menteri Pedagangan Hadiri Halal Bi Halal Keluarga Besar Kadin di Palu Sulteng

Ahmad Fauzan menjelaskan, jika sebelumnya terduga AS tidak pernah melakukan hal seperti itu.

"Sepertinya belum pernah pak, kerena sebelumnya tidak pernah mengganggu orang dan jarang keluar," jelas Ahmad Fauzan

Lebih lanjut, Ahmad Fauzan menuturkan kronologi kejadianya.

Jika menurut pengakuan korban F, dirinya dipegang di dagian kemaluan oleh terduga AS.

Hanya saja ketika kejadian tidak ada saksi.

"Beberapa tetangga terduga AS mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak pernah keluar kecuali sama keluarganya yang mengerti bahasa tubuhnya,jadk ada yang skeptis," terangnya. 

Baca juga: 17 Juni Mendatang, Rusdi Mamun Dilantik Sebagai Gubernur dan Wagub Sulteng

Baca juga: Warga Poso Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kantor Bupati

"Namun, melihat gelagat anak kecil yang ketakutan, kami berpikiran bisa jadi demikian tapi mungkin niatnya tdk seperti itu," sambung Ahmad Fauzan.

Ahmad Fauzan menambahkan, pihak keluarga korban meminta pihak kelurahan Duyu bersama Satgas K5 untuk melakukan mediasi diantara kedua keluarga tersebut.

"Karena keluarganya korban minta dislesaikan secara kekeluargaan, jadi kami hanya memberikan pengertian ke masing-masing keluarga dan memilih berdamai," terangnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved