Terbiasa Beribadah di Bulan Ramadhan, Jangan Sampai Kendor saat Memasuki Bulan Syawal

Ustaz Abdul Somad mengatakan barang siapa yang sibuk dengan kekurangan ibadahnya, maka disitulah golongan orang-orang yang berbagia.

KOMPAS/AGUS SUSANTO
FOTO ILUSTRASI: Perumpamaan seseorang yang giat beribadah selama Ramadhan, namun saat memasuki Syawal semuanya hilang begitu saja. 

Seseorang yang menyibukkan dirinya dengan memikirkan keburukannya lebih baik dibandingkan memikirkan keburukan orang lain.

Baca juga: Anjuran Membayar Utang Puasa Ramadhan sebelum Berpuasa Syawal, Berikut Alasannya

Bagi Ustaz Abdul Somad, keburukan diri sendiri perlu diperbaiki dan dikhawatirkan, terlebih dalam hal beribadah.

"Bila kita melihat, kita selalu mengukur dari orang lain. Yang harus dilakukan khawatir dengan cacat diri sendiri," ujarnya dalam tayangan tersebut.

Perkataan Ustaz Abdul Somad itu selaras dengan hadis Nabi SAW, dari Anas Radiyallahu’ahu ia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

طُوبَى لِمَنْ شَغُلَ عَيْبُهُ مِنْ عُيُوْبِ النّاسِ.

“Beruntunglah orang yang disibukkan oleh aibnya sendiri, sehingga ia tidak sempat mengurus aib orang lain.” (HR. al Bazzar dengan sanad yang hasan).

Sebagai umat Muslim, Ustaz Abdul Somad mengajak untuk tidak terjebak dalam purnama Ramadhan.

Ia menganalogikan seekor burung merpati yang dimasukkan dalam sangkar, kemudian diberi makan lalu dikeluarkan dari kandangnya setelah 7 hari.

Baca juga: Niat Puasa Syawal, Bagaimana jika Punya Utang Puasa Ramadhan 2021?

Maka burung tersebut akan terbang bebas sejauh mata meandang.

Namun jika matahari terbenam, burung itu akan kembali ke rumahnya.

Perumpamaan Ustaz Abdul Somad tersebut diperuntukkan bagi umat Muslim yang lalai beribadah setelah Ramadhan.

Umat Muslim diberikan waktu selama 30 hari dengan wadah bulan Ramadhan, sehingga sangat disayangkan setelah Ramadhan pergi, ibadahnya justru malah menurun.

"Umat muslim sudah diikat dengan puasa, tarawih, witir dan itikaf selama 30 hari di bulan Ramadhan.

Begitu selesai Ramadhan, semuanya hilang begitu saja," sambungnya.

Pendakwah asal tanah Sumatera Utara ini mengajak umat Muslim untuk merenungkan hal tersebut untuk memperbaiki ketaqwaan kepada Allah SWT.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved