Bagaimana Cara Menasihati Orang yang Memiliki Pendidikan Lebih Tinggi dari Kita? Simak Penjelasannya
Mengingatkan kepada sebuah kebaikan merupakan seruan dalam ajaran Islam. Lantas bagaimana cara menasihati seseorang sesuai dnegan ajaran Islam?
Kalau udah begitu, maka akan muncul pertanyaan bagaimana cara yang terbaik untuk menasihatinya?" jelas Buya dalam video tersebut.
Namun apabila ditemui seseorang yang menasehati bukan dilandasi kesedihan atau kegelisahan, melainkan berdasarkan amarah, maka itu hanya kesombongan belaka.
Sedangkan ajakan yang ikhlas dari dalam hati ditandai dengan sebuah kesedihan dan kegelisahan.
Sehingga secara otomatis, akan terprogram dalam otak seseorang yang merasakan hal tersebut untuk menasehati orang lain dalam sebuah kebaikan.
"Ada yang mengajak kebaikan dengan sebuah emosi, amarah, mencaci maki. Itu dengan kesombongan, bukan dari kesedihan atau kegelisahan.
Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi, Giring Ganesha Akui dapat Nasihat yang Bisa Mengobarkan Semangatnya
Baca juga: Ade Londok Minta Maaf ke Malih Tong Tong Sampai Menangis, Ini Nasihat Haji Malih
Misalnya, alah kamu ustaz gombal bla bla bla. Tapi kalau dari kegelisahan hati, maka otomatis akan terprogram.
Bagaimana caranya menasihati supaya tidak tersinggung," tandasnya saat memeberikan contoh.
Apabila Anda ingin menasehati seseorang, maka terdapat dua hal yang perlu Anda ketahui secara pasti.
Lebih lanjut Buya menejalaskan, pertama ialah kebenaran tidak harus diucapkan pada saat yang sama.
Saat menasehati seseorang yang memiliki derajat dunia lebih tinggi, maka lebih baik memberikan peringatan dengan cara yang halus.
Misalnya saat duduk manis dan ngobrol berdua.
"Kalau mau mengingatkan orang lain, jangan lupa dua hal. Pertama kebenaran tidak harus diucapkan saat momentum yang sama.
Baca juga: Bulan Syawal Diyakini sebagai Bulan Baik untuk Menikah, Ini Tanggapan Buya Yahya
Baca juga: Etika Meminjam Barang, Hati-hati saat Barang Pinjaman Tiba-tiba Hilang, Buya Yahya Beri Penjelasan
Mungkin bisa diobrolkan duduk manis duduk indah berdua," ungkap Buya Yahya.
Namun apabila tidak memiliki harapan besar untuk bisa duduk berdua, maka bisa mencoba cara yang kedua.
"Kalau ada pemikiran, ah kapan ya bisa duduk berdua sama beliau. Maka bisa ambil langkah yang kedua," katanya.