Korsel Jalankan Proyek Antisipasi Kiamat, 100 Ribu Benih Disimpan di Ruangan Tahan Ledakan Nuklir
Korse mulai menjalankan proyek antisipasi kiamat. Diketahui Korsel telah menyimpan ratusan ribu benih untuk berjaga-jaga apabila kiamat terjadi.
Di dalamnya, terdapat lift delapan lantai turun ke terowongan beton besar.
Ruang penyimpanan, dan rak-rak penyimpanan dijaga dengan pintu beton besar.
Untuk melestarikan benih, suhu minus 20 derajat Celcius dipertahankan di ruangan penyimpanan.
Adapun tingkat kelembaban di atur 40 persen agar simpanan tetap layak.
Sampel lemari besi sebagian besar merupakan flora dari semenanjung Korea.
Namun, dengan kapasitas dua juta benih, Korea Selatan membuat ruangnya tersedia untuk negara lain seperti Kazakhstan dan Tajikistan yang telah menerima tawaran itu.
Keduanya mempertahankan kepemilikan sampel mereka, dan memiliki kontrol atas penarikan benihnya.
"Kubah itu menyimpan benih untuk mencegah kepunahannya, jadi skenario terbaiknya adalah benih itu tidak perlu dikeluarkan," ujar Lee.
Terlepas dari perannya untuk mengantisipasi “hari kiamat”, fasilitas itu dibangun Korea Selatan yang pada 1950 diserbu oleh Korea Utara.
Pyongyang sejak saat itu mulai mengembangkan persenjataan nuklir dan rudal.
Fasilitas yang dibangun di "tempat teraman" di Korea Selatan itu sengaja dirancang untuk menahan gempa berkekuatan 6,9 dan serangan bom atom.
"Secara geografis sangat aman. Dan kami membangun terowongan bawah tanah sedalam 46 meter untuk memastikannya aman dari perang dan ancaman nuklir," ujar Lee.
Bahtera Nuh
Gudang benih terbesar di dunia terkubur jauh di dalam bekas tambang batu bara di Svalbard, kepulauan Norwegia Arktik.
Letaknya sekitar 1.300 kilometer (sekitar 800 mil) dari Kutub Utara.