Apa Itu Ngunduh Mantu? Simak Pula Rangkaian Prosesi di Saat Pesta Pernikahannya
Menikah merupakan salah satu momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang. Persiapannya memang membutuhkan tenaga dan pikiran yang ekstra.
Apa Itu Ngunduh Mantu? Simak Juga Rangkaian Prosesi di Saat Pesta Pernikahannya
TRIBUNPALU.COM - Menikah merupakan salah satu momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang.
Persiapannya memang membutuhkan tenaga dan pikiran yang ekstra.
Namun di situlah letak kespesialan dalam momentum pernikahan.
Salah satunya ialah tradisi ngunduh mantu.
Lalu apa itu tradisi 'ngunduh mantu'?
Baca juga: Ivan Gunawan Tak Mau Beberkan Desain Baju Pernikahan Lesti Kejora: Ngga Bisa Karena Dia Bayar
Baca juga: Bawa Seserahan Sultan, Pernikahan Pria di Nganjuk Viral di Media Sosial
Baca juga: Viral Wanita Menangis dan Peluk Mantan Calon Mertua Saat Datang ke Pernikahan sang Mantan Kekasih

Berikut TribunPalu informasikan tentang pengertian dan rangkaian 'ngunduh mantu', yang dikutip dari laman Mahligai Indonesia dan Weddingku.
Pengertian 'Ngunduh Mantu'
'Ngunduh Mantu' berasal dari kata bahasa jawa, yakni ngunduh yang berarti panen dan mantu artinya menantu.
Jika digabungkan, ngunduh mantu memiliki arti panen menantu.
Makna sesungguhnya ialah mendapatkan seorang menantu, saat orang tua menikahkan anak laki-lakinya.
Kemudian sang istri dibawa tinggal bersama suami beserta kedua orang tuanya.
Tradisi ngunduh mantu sangat erat dengan budaya jawa.
Hal ini dikarenakan pada umumnya, pesta pernikahan dilakukan oleh pihak keluarga wanita.
Sehingga keluarga mempelai wanitalah yang mempunyai hajat, dan untuk keluarga pria hanya bisa mengikutinya saja.
Baca juga: Manajer Tanggapi Sindiran Rencana Pernikahan Rizky Billar dan Lesti Kejora Berawal dari Candaan
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 25 Mei 2021 Scorpio Lajang Siapkan Pernikahan, Capricorn Maafkan Kekasih

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Diperlakukan Seperti Ini Oleh Istrinya saat Resepsi Pernikahan, Netizen Ngaku Iri
Untuk bisa ikut diakui dalam suatu status sosial, maka pihak mempelai pria menyelenggarakan pesta pernikahan.
Kebiasaan ini menjadi tradisi hingga saat ini yang dikenal dengan istilah 'ngunduh mantu', atau pesta pernikahan yang digelar oleh pihak keluarga mempelai pria.
Fenomena 'Ngunduh Mantu' di Era Sekarang
Jika pada zaman dahulu, tradisi ngunduh mantu wajib dilakukan untuk memboyong kedua mempelai menuju ke rumah pengantin pria.
Biaya pestanya ditanggung oleh masing-maisng pihak.
Artinya pihak keluarga mempelai wanita dna pria memiliki anggaran yang berbeda dalam menggelar hajatan tersebut.
Namun seiring berkembangnya waktu, kini hal tersebut bukan menjadi suatu kewajiban.
Baca juga: Buka Suara Soal Pernikahan Anaknya dan Rizky Billar, Ayah Lesty Kejora: Kapanpun Selama Mereka Siap
Baca juga: Pernikahan Polisi dengan Istri Kedua Gagal, Ibu Kandung Tempeleng Pengantin Pria Saat Akad Nikah
Baca juga: Pengantin Pria Putar Video Perselingkuhan Istri dan Kakak saat Resepsi, Pernikahan Kacau Balau

Bahkan biaya pernikahan saat ini bisa ditanggung oleh kedua keluarga, meskipun pihak mempelai wanita jauh lebih banyak mengeluarkan biaya.
Hal itu juga bukan menjadi sebuah kewajiban.
Terkadang juga ditemui kedua keluarga mempelai tinggal di kota yang berbeda.
Sehingga tidak mengundnag banyak orang, paling tidka hanya keluarga inti dan tetangganya saja.
Rangkaian Tradisi 'Ngunduh Mantu'
1. Kedua mempelai dan orangtua pengantin wanita dan rombongannya hadir di rumah besan.
Biasanya diiringi dengan musik Gendhing Boyong Pengantin.
2. Orangtua pengantin pria menyambut kehadiran besan dan rombongannya.
Kemudian ibu dari pengantin pria akan melingkarkan kain motif Sidomukti di kedua bahu mempelai.
Orangtua pengantin pria dan wanita saling berjabat tangan dengan iring-iringan Gendhing Boyong Basuki.
Baca juga: Kunjungi Rumah Lesty Kejora Bareng Keluarga, Rizky Billar: Belum Ngomongin Pernikahan yang Spesifik
Baca juga: Wanita di India Ini Batalkan Pernikahan dengan Alasan Calon Suami Tak Bisa Jawab Soal Matematika
Baca juga: Ashanty Mengaku Canggung saat Bertemu Krisdayanti di Pernikahan Atta dan Aurel
3. Kedua mempelai diiringi oleh orangtua keduanya menuju ke pelaminan.
4. Kedua mempelai melakukan sungkem kepada kedua orangtuanya.
5. Mempelai keduanya duduk di pelaminan dan diapit oleh kedua orangtua.
Selaku pemilik hajat atau pesta, kedua orangtua mempelai pria selaku duduk di sebelah kanan pengantin.
Sementara kedua orang tua mempelai wanita duduk di sebelah kiri pasangan pengantin.
(TribunPalu.com/Hakim)