Viral

Dituding Jadi Penyebab 4 Polisi Masuk RS Karena Keracunan Bakso, Penjual Bantah Pakai Formalin

Kristin SP, memastikan bahwa produk yang dijualnya aman. Tetapi, jangankan hasilnya, pengujian sampel pun belum dilakukan.

handover
Ilustrasi Polisi 

TRIBUNPALU.COM - Pemilik rumah makan, Kristin SP memberikan penjelasan soal beredarnya informasi keracunan bakso yang dialami sejumlah pelanggan.

Kristin SP mengatakan dirinya langsung berinisiatif mendatangi Balai POM Kupang setelah kabar 4 Polisi harus dilarikan ke Rumah Sakit.

Diketahui, empat anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dilarikan ke Rumah Sakit seusai menyantap bakso dari tempat usahanya.

Kristin SP, memastikan bahwa produk yang dijualnya aman.

Tetapi, jangankan hasilnya, pengujian sampel pun belum dilakukan.

Menurutnya, Balai POM pun punya prosedur untuk melalukan uji sampel.

"Beberapa tahapan prosedur harus dilalui baru bisa badan POM melakukan uji produk di laboratorium.

Kecuali ada kejadian luar biasa," ungkap Kristin kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021) malam.

Baca juga: Pimred Tewas Ditembak OTK, Ketua AJI: Kami Mengecam Kekerasan pada Jurnalis Apapun Alasannya

Baca juga: Ganjar-Puan vis a vis Jaka Tingkir-Pangeran Timur, Belajar dari Sejarah Sebagai Kaca Benggala

Kristin mengaku, saat kejadian berlangsung, dirinya sedang berada di luar kota untuk mengikuti suatu kegiatan.

Karena itu, setelah tiba di Kupang pada Senin (15/6/2021), dia lalu ke Polres Kupang Kota untuk memastikan perkembangan terkait persoalan itu.

Oleh penyidik, dia disuruh menunggu karena sampel produk yang dikonsumsi bahkan yang dijual di outlet Bakso Kota sudah diambil dan sedang diuji di Balai POM Kupang.

Namun, dia kaget dengan hasil pemeriksaan food security tim medis dari Rumah Sakit Bhayangkara dan Bid Dokkes Polda NTT. Mereka mengklaim menemukan beberapa bahan berbahaya pada baksonya.

"Saya disuruh tunggu nanti hasil Balai POM Kupang keluar. Saya memang terganggu karena berita yang tiba-tiba, jadi Rabu saya langsung ke Polres dan katanya jika sudah ada hasil dari Balai POM maka akan dihubungi bagaimana kelanjutan. Bahkan ada penyidik kaget bahwa kok ada berita seperti ini, karena sampai dengan jam 2 saya di sana belum ada hasil dari Balai POM," ujarnya.

Kristin mengaku kaget  karena produknya disebut mengandung beberapa bahan berbahaya.

Sebab, setelah dia mengecek langsung ke Balai POM, pemeriksaan sampel produknya bahkan belum dilakukan.

Baca juga: 4 Polisi di NNT Muntah Usai Makan Bakso Hingga Dilarikan ke RS, Penyebabnya Sungguh Mengerikan

Bantahan Penjual Bakso

Meski demikian, Kristin atas nama pribadi mengaku prihatin dan meminta maaf atas kejadian yang menimpa beberapa orang pelanggannya.

"Saya kaget karena informasi yang beredar bahwa produk saya mengandung formalin sekian persen, nitrit sekian persen dan lain-lain, setelah saya cek di Balai POM ternyata sampelnya belum diperiksa. Biarlah ini menjadi pelajaran berharga, agar ke depan kita lebih hati-hati dan lebih waspada dalam mengelola usaha apalagi di bidang kuliner," ungkapnya.

Kristin membantah bahwa baksonya mengandung formalin dan bahan berbahaya.

Karena hingga saat ini hasil pemeriksaan sampel belum dikeluarkan secara resmi Balai POM Kupang.

"Informasi yang beredar bahwa bakso mengandung formalin itu tidak benar. Seperti tahu yang saya pakai itu saya beli, tidak buat sendiri. Kecap, saus dan mie pun sama, saya beli, tidak buat sendiri. Sementara daging atau pentolan kita beli daging baru mol di pasar," kata dia.

Menurut dia, jika bakso yang dijualnya mengandung bahan berbahaya, tentu pelanggannya yang lain akan mengalami hal yang sama seperti empat Polisi tersebut.

"Kenapa hanya empat orang saja yang mengalami gangguan saja, sedangkan yang lain tidak. Biar publik saja yang menilai," ujar dia.

Meski begitu, dia pun secara inisiatif sudah menghubungi empat orang anggota Polisi itu melalui ponsel dan meminta maaf, karena mengalami gangguan ketika mengonsumsi bakso yang dijual.

"Sebenarnya saya ingin bertemu langsung empat anggota Polisi secara langsung untuk meminta maaf, namun karena Covid-19, sehingga saya sudah menelepon," kata dia.

Dia ingin persoalan ini bisa segera diselesaikan tanpa ada yang dirugikan.

Sebelumnya diberitakan, empat anggota kePolisian dari Direktorat Lalu Lintas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), dilarikan ke Rumah Sakit setempat, usai menyantap bakso.

Anggota Polisi itu masing-masing adalah Ipda Sisilia Trisnawati, Brigpol Jimmy Rowoe, Brigpol Hony Bait dan Brigpol Angel Kana.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Direktur Lalu Lintas Polda NTT, Kombes Pol Iroth Laurens Recky, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/6/2021) malam.

"Kejadiannya beberapa hari lalu dan anggota sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang," kata Iroth saat itu.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Polisi Dilarikan ke RS Usai Santap Bakso, Pemilik Bantah Dagangannya Disebut Mengandung Bahan Berbahaya

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved