Tips Jualan Online: 4 Cara Menentukan Konten Terbaik untuk Berjualan di Instagram

Di era digitalisasi seperti saat ini, Instagram tidak hanya digunakan untuk keperluan pribadi saja, tetapi juga untuk berjualan. Berikut adalah carany

Editor: Imam Saputro
Kompas Techno
Instagram merupakan salah satu media sosial yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia. 

4 Cara Menentukan Konten Terbaik untuk Berjualan di Instagram

TRIBUNPALU.COM - Di era digital seperti saat ini, Instagram tidak hanya digunakan untuk keperluan pribadi saja.

Banyak orang yang memanfaatkan Instagram untuk keperluan jualan.

Dalam artikel yang diunggah oleh EMarketer pada 2015 lalu disebutkan, terdapat 32,3 persen perusahaan yang menggunakan Instagram untuk promosi produk mereka.

Sementara itu brand-brand besar ditemui mengunggah paling tidak sekitar 5 kali unggahan dalam seminggu.

Untuk sebuah keberhasilan jualan di Instagram, maka konten jualan yang akan diunggah juga harus dimaksimalkan.

Berdasarkan urutan, konten yang bisa viral itu ditempati oleh konten reels, carousel, video pendek, single post, Instagram story dan IGTV.

Namun tak selamanya harus berpatokan dengan asumsi media sosial tersebut.

Baca juga: Tips Jualan Online di Instagram: Buat Judul Slide Carousel Lebih Menarik, Produk Makin Laris Manis

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan tentang konten terbaik untuk jualan di Instagram menurut Konten Kreator yang sering membahas digital marekting, Victoria Wong.

1. Market yang berbeda memiliki kemauan masing-masing

Dalam unggahan di Instagramnya @victoriawong68, ia memberikan contoh terkait hal tersebut.

Misalnya saja topik konten kuliner, yang bisa saja audiens lebih menyukai vidoe review makanan daripada melalui konten carousel.

Hal ini dikarenakan video review makanan terlihat lebih nyata jika dibandingkan dengan edukasi instagram melalui konten carousel.

"Topik kuliner bisa jadi marketmu lebih suka video review makanan ketimbang edukasi carausel, karena berasa lebih nyata," ungkap Victoria Wong.

Dalam contoh lain, ia menyebutkan jika topiknya adalah olahraga.

Maka Anda bisa menyuguhkan konten jualan dengan format video daripada carousel.

Mengingat audiens akan lebih tertarik dengan bukti nyata yang bisa dikemas menggunakan konten video pendek.

"Contoh lain olahraga. Bisa jadi orang lebih suka videomu ketimbang edukasi caraousel. Karena mereka lihat ada orangnya atau bukti langsung," sambungnya.

2. Tergantung dengan tujuan konten

Gadis yang sering disapa Cici Konten ini mengatakan jika ingin membangun hubungan dengan followers lama, maka sudah tentu menggunakan Instagram Story akan jauh lebih efektif.

"Contoh kalau mau bangun hubungan dengan followers yang udah ada. Maka interaksi di IG Story terbukti efektif," katanya saat menjelasakan melaluimketerangan tertulis.

Namun jika Anda memiliki tujuan untuk menarik followers baru, maka Anda memerlukan konten edukasi atau cerita dalam unggahan Anda di Instagram.

Misalnya saja menggunakan jenis konten carousel yang terbukti lebih efektif daripada single post.

Apalagi jika single post tersebut memiliki caption yang panjang, di mana hal ini mengurangi minat audiens dalam menikmati konten Anda.

"Beda kalau tujuannya mau narik followers baru dari konten edukasi atau cerita agak panjang. Bisa jadi pakai carousel lebih efektif dibanding single post dengan caption panjang lebar," ungkap Victoria Wong dalam menjelaskan.

Baca juga: Tips Jualan Online: 4 Kekuatan Hashtag untuk Konten Jualan di Instagram

3. Ketahui karakter dan kemampuan

Setiap audiens memiliki keinginan untuk melihat konten berdasarkan karakter yang mereka sukai.

Ada audiens yang menyukai konten jualan dengan gaya tulisan carousel yang menarik, namun ada juga yang memilih melihat video pendek.

"Ada orang yang disukai karena pinter nulis carousel kayak @andrewnulis. Ada juga penyampaian videonya yang khas seperti ci @niaghania," jelasnya dalam memberikan contoh.

Ia mengimbau untuk memulai membuat konten jualans esuai dnegan apa yang disukai saja, dan hindari sesuatu yang bersifat memaksa.

"Jadi jangan memaksakan diri karena format konten yang populer nggak sesuai dengan skillmu. Mulai dari yang kamu bisa, tiap orang berbeda-beda," sambungnya.

4. Berdasarkan isi konten

Victoria mengatakan jika yang paling utama dalam sebuah konten jualan di Instagram ialah isi konten tersebut.

Karena akan tak berguna apabila membuat konten yang sedang viral, namun isinya tidka menarik.

"Pakai format konten yang lagi ramepun percuma kalau isi kontennya nggak menarik," kata Victoria Wong.

Ia menambahkan jika ide dan cara menyusun konten menjadi hal yang terpenting.

Misalnya saja memikirkan judul atau headline yang baik agar konten jualan Anda bisa menarik perhatian audiens.

"Buat paham gimana ketemu ide konten dan cara susunannya, kayak isi dan headline. Supaya kontenmu bisa menarik orang kepoin dam follow akunmu," tandasnya.

Baca juga: Kenali Istilah Top Post Hashtag di Instagram, Ketahui Juga Cara Untuk Mendapatkannya

Facebook dan Instagram sedang alami gangguan, Twitter justru ramai cuitan dengan hashtag #instragramdown.
Facebook dan Instagram sedang alami gangguan, Twitter justru ramai cuitan dengan hashtag #instragramdown. (makassar.tribunnews.com)

Cara Menentukan Target Market

Dikutip dari laman Kompas.com, target market adalah aktivitas memilih dan menilai suatu segmen pasar yang akan dilewati sebuah perusahaan.

Targeting ini bertujuan untuk mempermudah mencapai segmen pasar yang diinginkan, sehingga produk Anda akan lebih mudah ditemukan oleh orang lain.

Pemilihan target market dalam berbisnis online tidak bisa dilakukan dnegan sembarangan.

Dalam sebuah buku yang berjudul "Marketing Plan dan Bisnis (2017" karya Titik Wijayanti yang diwartakan Kompas.com, targeting merupakan salah satu acuan utama untuk menentukan strategi positioning.

Sementara itu dalam artikel lain yang dipublikasi oleh Kompas.com, penulis buku bertajuk "Pemasaran Strategik (2012)" Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra mengatakan terdapat 5 cara untuk menentukan target market.

Baca juga: Jerinx SID Hari Ini Bebas, Nora Alexandra Langsung Bagikan Momen Mesra Bersama Suami di Instagram

Berikut ini TribunPalu informasikan cara untuk menentukan target market:

1. Single Segmen Concetration, yaitu proses di mana perusahaan memilih sebuah target yang diikuti dengan pertimbangan lain.

Misalnya, keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan, peluang pada segmen yang bersangkutan masih besar, dan sebagainya.

2. Selective specialization, yaitu pemilihan target market yang dilakukaan oleh perusahaan agar sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.

3. Market specialization, yaitu perusahaan melakukan spesialisasi demi melayani berbagai kebutuhan dari suatu target pasar tertentu.

4. Product specialization, yaitu proses pemusatan produk atau jasa yang akan dijual kepada target market.

5. Full market coverage, yaitu pelayanan sebuah perusahaan kepada kelompok tertentu dan biasanya dilakukan oleh perusahaan besar dengan sumber daya yang besar pula.

(TribunPalu.com/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved