Sulteng Hari Ini

OJK Edukasi Guru SMP Tojo Una-una Peran Industri Jasa Keuangan

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi para guru agar dapat memahami dan menyadari peran industri jasa keuangan khususnya di Kabupaten Tojo Una

Editor: mahyuddin
handover
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi menggelar sosialisasi dan edukasi kepada guru IPS tingkat SMP se Kabupaten Tojo Una-Una, di Hotel Lawaka, Jl Tj Lawaka, Kelurahan Dondo, Ampana Kota, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPALU.COM, TOUNA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi menggelar sosialisasi dan edukasi kepada guru IPS tingkat SMP se Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.

Kegiatan terkait pengenalan OJK dan Industri Jasa Keuangan tersebut berlangsung di Hotel Lawaka, Jl Tj Lawaka, Kelurahan Dondo, Ampana Kota.

Sedikitnya 30 guru se-Kabupaten Tojo Una-una menghadiri kegiatan itu.

Turut hadir Kepala OJK Provinsi Sulteng Gamal Abdul Kahar, Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Kabupaten Tojo Una-Una Hambiah Sutedjo, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Tojo Una-Una Alimuddin Muhammad.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi para guru agar dapat memahami dan menyadari peran industri jasa keuangan khususnya di Kabupaten Tojo Una-Una.

Hambia Sutedjo mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut.

Dia berharap, guru dapat mengetahui produk dan layanan perbankan dan non perbankan serta manfaat dan resiko yang ditimbulkan.

“Ada dua hal utama yang perlu kita dorong yaitu perluasan akses keuangan masyarakat dan peningkatan literasi keuangan. Dalam mewujudkan itu semua, diperlukan sinergitas antara otoritas keuangan, pemerintah dan industri jasa keuangan.” ujar Hambiah.

Perluasan akses keuangan juga telah menjadi fokus dan prioritas pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional Indonesia.

Kebijakan peningkatan akses layanan keuangan formal bagi masyarakat diharapkan dapat mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, terutama dalam upaya untuk memperkuat ketahanan ekonomi demi pertumbuhan yang berkualitas serta pengurangan kesenjangan.

“Pencapaian target inklusi keuangan pada tahun 2024 menjadi sebesar 90%. Untuk itu, perlu adanya strategi literasi dan inklusi keuangan yang dapat mendorong masyarakat yang well literate dan financially inclusive salah satunya melalui kegiatan sosialisasi yang terselenggara saat ini” ujar Gamal.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved