Kabar Seleb
Kenali Bahaya Sabu, Barang Bukti yang Ditemukan dalam Penangkapan Artis NR dan AB
Pihak kepolisian menyita barang bukti berupa sabu ketika menangkap artis inisial NR dan AB.
TRIBUNPALU.COM - Pihak kepolisian menyita barang bukti berupa sabu ketika menangkap artis inisial NR dan AB.
Diduga, artis NR dan AB adalah pasangan Nia Ramadhani-Ardi Bakrie.
Polisi menemukan narkoba jenis sabu-sabu sebagai barang bukti dalam penangkapan tersebut.
"Iya (ada barang bukti sabu)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Kamis (8/7/2021).

Namun, belum diketahui berapa total berat sabu yang disita itu.
Baca juga: VIDEO: Cerita Bupati Sofyan Kaepa Penuhi Kebutuhan Dasar Warga Banggai Laut
Baca juga: Wisata Fotografi di Surga Endemik Sulteng dengan Paket Murah untuk 3 Hari, Cek Fasilitas
Baca juga: Pulih dalam 7 Hari, Profesor Ari Ungkap Rahasia Cepat Sembuh dari COVID-19
Bahaya Sabu
Sabu, yang merupakan nama jalanan dari jenis methamphetamine ini merupakan jenis narkoba yang paling adiktif sehingga akan menimbulkan ketergantungan bagi para penggunanya.
Dilansir dari Tribunnews.com, dokter sekaligus peneliti dalam bidang adiksi di Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN), Jakarta, Hari Nugroho pun menjelaskan mulai dari bahaya dan bagaimana para pengguna keluar dari sabu dengan cara rehabilitasi.
Dokter Hari, tolong dijelaskan seberapa bahayanya sabu dan efek yang ditumbulkan bagi pemakainya?
Sabu atau narkoba jenis methamphetamine yang berbentuk kristal (crystal methamphetamine) ini merupakan turunan dari amphetamine, yang mempunyai efek stimulansia.
Di dalam otak methamphetamine akan mempengaruhi pengeluaran dari zat kimia natural di dalam otak yang disebut dopamine. Dopamine sendiri mempunyai pengaruh kepada motivasi, kesenangan, pergerakan tubuh.
Pada jangka pendek penggunaan sabu meskipun dalam dosis yang kecil akan menyebabkan penggunanya lebih terjaga, tidak mengantuk, dan fisik terasa lebih segar.
Pengguna juga akan merasa nafsu makan turun, denyut jantung yang cepat dan dapat tidak teratur serta meningkatkan tekanan darah serta suhu tubuh.
Sementara pada jangka panjang pengguna sabu dapat mengalami gangguan dalam penilaian (judgment) dan pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan risiko untuk melakukan perilaku berisiko. Seperti seks yang tidak aman sehingga kemungkinan untuk tertular penyakit menular seksual juga meningkat.
Selain itu penggunaan jangka panjang juga dapat menyebabkan turunnya berat badan secara drastis, gangguan di gigi yang disebut meth mouth, sering gatal-gatal, gangguan cemas, gangguan tidur, paranoia, halusinasi serta perilaku kekerasan.
Studi terbaru juga menemukan bahwa pengguna jangka panjang methamphetamine rentan untuk mengalami gangguan kognitif dan meningkatkan risiko untuk mengalami Parkinson.
Overdosis juga dapat terjadi jika dosis semakin meningkat dimana pengguna dapat mengalami stroke, serangan jantung dan gangguan ginjal.
Pada penggunaan yang akut atau baru saja memakai, kita dapat melihat pupil mata pengguna akan melebar, denyut nadi atau jantung meningkat, suhu tubuh dapat naik, tahan untuk tidak tidur selama beberapa waktu, tahan untuk tidak makan.
Pada mereka yang sudah mengalami kecanduan, dapat terlihat kehilangan berat badan yang ekstrim, wajah tampak lebih tua dari usia kronologisnya, lebih sensitif dan mudah marah. Serta dapat mengalami gejala gangguan jiwa seperti paranoia, cemas, atau halusinasi.
Bagaimana dengan mental pengguna dok? Emosinya apakah meledak-ledak terus?
Methamphetamine akan memengaruhi juga area yang terkait dengan kognisi dan emosi, khususnya dalam melakukan pertimbangan dan pengambilan keputusan serta membuat penggunanya mengalami gangguan emosi. Lebih sensitif dan mudah marah yang dapat berujung pada perilaku kekerasan.
Banyak kasus pengguna di dalam perawatan yang melakukan perilaku kekerasan baik verbal maupun fisik kepada keluarganya sehingga anggota keluarga mengalami KDRT.
Banyak mereka yang konsumsi sabu untuk alasan kesehatan
Betul, methamphetamine dapat digunakan sebagai obat, methamphetamine merupakan obat sekunder untuk kondisi ADHD, dan juga dapat digunakan untuk terapi gangguan tidur yang disebut narcolepsy. Dosis yang digunakan dalam terapi biasanya tidak lebih dari 25mg per hari.
Dalam dosis terapi seperti ini methamphetamine akan membantu penderita ADHD untuk memusatkan perhatian, dan membuat mereka yang mengalami narcolepsy untuk dapat terjaga.
Dosis yang biasa dugunakan untuk pengobatan itu berapa sehingga bisa terjadi penyalahgunaan fungsi sabu?
Dari penelitian dosis yang sifatnya toksik (menimbulkan bahaya / keracunan) jika kadar methamphetamine dalam plasma mencapai 200 ng/ml atau melebihi dosis aman untuk terapi yang berkisar 25mg/hari.
Penyalahgunaan yang menuju ke ketergantungan umumnya terjadi pada mereka yang menggunakan methamphetamine secara berulang pada dosis sekurangnya 100 -150mg atau di jalanan sekitar paket Rp 100-200 ribu.(*)