Yamaha Berikan Tips Memilih Busi untuk Sepeda Motor

Sebagai salah satu produsen motor terbesar, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing memberikan edukasi tentang komponen merawat kendaraan.

Handover/Yamaha
Seorang mekanik dari Yamaha sedang mengganti busi pada sepeda motor. 

2. Angka panas busi

Pastikan angka panas busi yang tepat dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan anda, karena apabila angka panas busi yang dipakai terlalu besar atau busi terlalu dingin, maka akan mengakibatkan pengendapan karbon pada busi anda (carbon fouling).

Dan apabila angka yang dipakai terlalu kecil atau busi terlalu panas, maka busi akan mengalami overheat dan mengakibatkan misfire (gagal pengapian).

Angka panas busi akan tertera pada model busi, contohnya pada busi NGK Iridium motor Yamaha dengan kode CR8. C itu merupakan kode ulir 10mm, R artinya busi resistor, dan 8 adalah angka tingkat panas busi.

Semakin tinggi angka busi (7,8,9) maka termasuk golongan busi dingin. Sebaliknya, jika semakin rendah angkanya (dibawah 6) maka termasuk golongan busi panas.

Busi dingin memiliki insulator pendek yang cepat melepas panas, cocok digunakan pada motor dengan performa tinggi, seperti motor balap. Sedangkan busi panas lebih cepat panas dan lebih lambat dalam melepaskan panas, sehingga cocok digunakan untuk motor sehari-hari.

3. Penampilan fisik busi

Pastikan busi yang dipakai dalam kondisi prima dengan memperhatikan beberapa ciri fisik berikut:

1. Gasket (ring) sangat sulit dilepas

2. Metal shell lebih mengkilap karena melalui proses chromium plating Cr3

3. Ulir terminal nut lebih halus dan rapi

4. Konstruksi ujung elektroda, gap dan penyambungan pada busi sangat rapi. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved