Operasi Madago Raya
Berantas 3 Teroris Poso dalam Sepekan, BNPT Apresiasi Kinerja Satgas Madago Raya
Kunjungan itu dalam rangka bertukar informasi, untuk mengetahui kegiatan terkait dalam pengejaran DPO Teroris Poso.
Penulis: Ketut Suta | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Ketut Suta
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar menyambangi Markas Komando (Mako) Polda Sulteng, di Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikukote, Kota Palu, Senin (26/7/2021).
Kunjungan itu dalam rangka bertukar informasi, untuk mengetahui kegiatan terkait dalam pengejaran DPO Teroris Poso.
Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar sebelumnya berdiskusi dengan Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso dan pejabat lainya, kemudian menemui awak media di Lobby Polda Sulteng.
Dia menyampaikan apresiasi atas kinerja dan pencapaian Operasi Satgas Madago Raya.
Baca juga: Satgas Madago Raya Ambil 6 Sampel DNA Keluarga 3 Teroris Poso yang Tewas di Parimo
Karena dalam kurun waktu satu minggu, telah berhasil melumpuhkan tiga DPO Teroris Poso.
"Tentu itu sebuah prestasi yang layak diapresisai, karena kita tahu mereka adalah kelompok pelaku kejahatan yang membahayakan kehidupan masyarakat," ujar Komjen Pol Dr Boy Rafli kepada media.
Dia meminta Satgas Madago Raya dapat segera menuntaskan DPO Teroris Poso tersisa.
Selain itu Komjen Pol Dr Roy Rafli Amar mengatakan, hingga saat ini pihaknya juga telah memiliki program Deradikalisasi, dan Kontra radikalisasi.
Itu untuk menetralisir paham-paham radikalisme di tengah masyarakat.
Program itu telah memiliki mitra di beberapa daerah seperti di Kabupaten Poso, dan Tentena.
"Ini juga bagian yang harus kita pelihara kedepan, karena program ini berkelanjutan, terutama kepada mantan Napiter yang proses pemulihan sosialnya kita bantu," kata Komjen Pol Dr Roy Rafli Amar.
Baca juga: Satgas Madago Raya Uji Coba Bom Lontong Teroris Poso, Daya Ledak Capai Radius 50 Meter
Ia menerangkan, tanggung jawab BNPT juga sebagai upaya dalam pemulihan psikososial terhadap para korban teroris.
Sehingga harus dilakukan, dengan meningkatkan komunikasi, dan memberikan dukungan maksimal.
"Korban harus diberikan perawatan dan pelayanan maksimal oleh negara," ujar Komjen Pol Dr Roy Rafli Amar.
"Begitu juga pelakuknya, harus dilakukan upaya-upaya yang maksimal, untuk dapat merubah karakter tentang kekerasan-kekerasan, menjadi karakter yang lebih rasional," tuturnya menambahkan.(*)