Berita Populer Sulteng
Berita Populer Sulteng: Pelaku Curas Dibekuk hingga Kasus Ujaran Kebencian Terhadap Habib Saggaf
Polisi membekuk DPO kasus Curas di Palu menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.
TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com, Rabu (4/8/2021).
Polisi membekuk DPO kasus Curas di Palu menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.
Selain itu ada juga Berita Populer Sulteng lainnya mengenai terdengarnya suara tembakan saat evakuasi pelaku ujaran kebencian terhadap Habib Saggaf.
1. Polisi Bekuk DPO Kasus Curas di Palu
Tim opsnal Polsek Palu Timur bersama tim Tadulako Resmob Polres Palu menangkap pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) di Jl Tombolotutu, Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Pelaku berinisial F alias Rian (23) sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan, juga merupakan DPO dari unit opsnal Polsek Palu Timur.
Kapolres Palu AKBP Riza Faisal mengatakan, penangkapan itu atas laporan polisi nomor : Lp-B/48/VI/2021/ Res Palu/Spkt II/Sek-Paltim,Tanggal 10 Juni 2021, oleh korban Aulya Fauziah Utami.
Awalnya polisi melakukan penyelidikan terkait keberadaan pelaku kasus curas terjadi di Jl Hangtuah, Kelurahan Talise.
Kemudian unit opsnal Polsek Palu Timur mendapat informasi keberadaan pelaku di rumah mertuanya.
"Dari informasi itu, Kapolsek Palu Timur AKP Umar memerintahkan anggotanya berkoordinasi dengan tim Tadulako Resmob Polres Palu," kata AKBP Riza, Selasa (3/8/2021).
Pada Pukul 17.58 Wita, polisi menangkap F alias Rian saat berada di rumahnya, Jl Tombolotutu.
Kemudian pelaku langsung digelandang ke Mako Polsek Palu Timur untuk diintograsi.
"Pelaku mengakui perbuatannya, telah melakukan Curas bersama dengan temannya A, yang sudah diamankan terlebih dahulu oleh Tim Opsnal Polsek Palu Timur beberapa waktu lalu," ucap AKBP Riza Faisal.
Adapun dari penangkapan itu, polisi menyita sejumlah barang yakni, satu ponsel merek Vivo V15 warna Biru.
2. Indentitas Jenazah DPO MIT Poso Terungkap
Polisi berhasil mengidentifikasi dua jenazah Teroris Poso tewas tertembak di Pegunungan Tosaka, Desa Tanahlanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong.
Setelah sebelumnya telah dilakukan pengambilan DNA dan sidik jari dari jenazah tersebut.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, dari proses identifikasi cukup panjang oleh tim DVI dan Inafis, akhirnya dapat mengungkap identitas keduanya.
"Jadi melalui proses itu dan disimpulkan bahwa keduanya merupakan Qatar dan Rukli," kata Irjen Pol Abdul Rakhman Baso kepada media di Aula I Polda Sulteng, di Jl Soekarno-Hatta, kelurahan Tondo, kecamatan Mantikulore, Rabu (4/8/2021).
Selain itu, Jenderal dua bintang tersebut mengatakan, Qatar juga merupakan pelaku terlibat dalam aksi pembunuhan di beberapa wilayah.
Seperti di Desa Lembantonanga, Kabupaten Sigi, dan di Desa Kalemago Poso.
"Itu berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang berhasil kami periksa," ucap Irjen Pol Abdul Rakhman Baso.
Sebelumnya, proses identifikasi pasca tewasnya kedua jenazah itu terkendala saat evakuasi.
Sehingga jenazah sulit dikenali, setelah memerlukan empat hari evakuasi dari TKP ke Rumkit Bhayangkara Palu.
Diketahui, saat ini Satgas Madago Raya masih terus mengejar sisa kelompok DPO MIT Poso tersebut.
Data terakhir pihak kepolisian, masih terdapat 6 orang DPO MIT Poso berkeliaran di areal pegunungungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong, hingga Kabupaten Sigi.
Sebelumnya, tiga anggota kelompok MIT yang dipimpin Ali Kalora tewas akibat kontak tembak dengan Satgas Madago Raya.
3. Terdengar Tembakan saat Evakuasi Pelaku Ujaran Kebencian Terhadap Habib Saggaf
Ratusan warga mengepung Markas Polsek Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Selasa (3/8/2021) sekitar pukul 21.00 WITA.
Mayoritas warga yang datang adalah murid dari Ketua Utama Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Habib Sayyid Saggaf Bin Muhammad Aljufri.
Kedatangan massa ini setelah mengetahui terduga pelaku ujaran kebencian terhadap Almarhum Habib Saggaf telah ditangkap dan diamankan ke Markas Polsek Nuhon.
Sebagian massa sempat merangsek masuk ke sel tahanan karena kesal dengan komentar pelaku berbau kebencian di live facebook pelayat yang merekam suasana rumah duka, Selasa sore.
Hingga larut malam, suasana Markas Polsek Nuhon semakin mencekam.
Pengakuan pelaku berinisial WL yang tidak menyesali perbuatannya itu memicu kemarahan warga.
Beruntung, Kapolsek Nuhon AKP Jolly R Lengkong bersama anggotanya terus menenangkan warga.
"Saya jamin dia (pelaku_red) diproses hukum. Saya pertaruhkan jabatan saya," tegas AKP Jolly, menenangkan warga yang emosi.
Namun, warga masih tetap bertahan hingga Rabu (4/8/2021) dini hari.
Sekitar pukul 03.00 Wita, puluhan personel Polres Banggai yang dipimpin langsung Kapolres Banggai AKBP Satria Adrie Vibrianto, tiba di Markas Polsek Nuhon.
Hanya beberapa menit melakukan negosiasi, terduga pelaku langsung dievakuasi ke kendaraan polisi.
Dari beberapa video amatir warga, terlihat terduga pelaku dikelilingi polisi bersenjata saat keluar dari Markas Polsek Nuhon.
Meski begitu, pukulan bertubi-tubi mendarat ke wajah pelaku.
Beruntung, pelaku cepat dinaikkan ke mobil patroli. Itupun masih ada saja warga yang naik ke mobil untuk menghakimi pelaku.
Karena situasi yang tidak kondusif, polisi akhirnya mengeluarkan tembakan ke udara untuk membubarkan massa.
Pelaku pun dibawa ke Markas Polres Banggai di Kompleks Perkantoran Bukit Halimun, Kelurahan Tombang Permai, Kecamatan Luwuk Selatan.
Pelaku dikabarkan telah dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Banggai.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut. (*)