Pilpres 2024
Elektabilitas Terus Melejit, Anies Dinilai Lebih Cocok Berpasangan dengan Airlangga di Pilpres 2024
Refly Harun menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan cocok berpasangan dengan Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024 nanti.
TRIBUNPALU.COM - Pengamat politik sekaligus Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan cocok berpasangan dengan Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024 nanti.
Dalam survei terbaru yang dilakukan Indostrategic, elektabilitas Anies kembali melejit.
Bersama Prabowo Subianto, Anies menjadi tokoh paling difavoritkan di Pilpres 2024.
Refly pun menilai, kans Anies menjadi presiden cukup besar jika didukung partai besar seperti Golkar.
Oleh karena itu, berpasangan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto akan menjadi opsi terbaik bagi Anies.
“Airlangga sangat fleksibel untuk menjadi cawapres. Secara teori, Golkar bisa bergandeng dengan Anies dengan syarat Anies diendors oleh salah satu partai kecuali PPP,” kata Refly Harun dilansir dari kanal YouTube pribadinya, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Isu Presiden Tiga Periode Belum Surut, Pengamat Politik: Mana Mau Prabowo Subianto
Lanjut Refly, mencari kendraan politik tidak akan sulit bagi Anies jelang Pilpres 2024 nanti.
Hal tersebut karena elektabilitas Anies yang terus melejit bakal menjadi daya tarik bagi partai politik.
“Intinya, sepanjang dia kuat, nanti partai akan berbondong-bondong datang kepadanya. Itu kuncinya,” pungkas Refly.
Elektabilitas Anies Hampir Samai Prabowo
Berdasarkan rilis survei Indostrategic, persentase keterpilihan Prabowo dan Anies hanya berbeda 0,5 persen. Prabowo 17,5 persen, sedangkan Anies 17 persen.
Menurut Khoirul, Prabowo masih unggul lantaran faktor post-election effect.
Dilansir dari BangkaPos.com, Prabowo telah menginvestasikan namanya dalam tiga kali penyelenggaraan pemilu, yakni Pemilu 2009, Pemilu 2014, dan Pemilu 2019.
"Sehingga, keuntungan tersebut bisa memberikan electoral leverage untuk menempatkan nama beliau tetap pada memori politik publik untuk menempatkan nama Pak Prabowo di angka yang relatif terjaga," kata dia.
Sementara itu, nama Anies Baswedan yang menempel Prabowo di posisi kedua kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor publisitas yang tinggi terkait perannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.