Sudahkan Menemukan Target Market yang Sesuai dengan Jualan Onlinemu? Ketahui Langkah-langkah Berikut

Salah satu cara meningkatkan penjualan di Instagram ialah dengan meneukan target market yang sesuai. Simak informasi berikut ini.

Grinvalds
Tips berjualan di media sosial seperti Instagram, dengan menggunakan beberapa fiturnya mulai dari feed, story, live, IG Tv hingga reels dan menentukan target market 

Sudahkan Menemukan Target Market yang Sesuai dengan Jualan Onlinemu? Ketahui Cara-cara Berikut

TRIBUNPALU.COM - Salah satu cara meningkatkan penjualan di Instagram ialah dengan meneukan target market yang sesuai.

Namun kamu harus mengetahui terlebih dahulu, apa itu target market.

Dikuti dari laman Kompas.com, target market adalah aktivitas memilih dan menilai suatu segmen pasar yang akan dilewati sebuah perusahaan.

Tujuan dari targeting untuk mempermudah mencapai segmen pasar yang diinginkan, sehingg produk kamu akan lebih mudah ditemukan oleh orang lain.

Dalam sebuah buku berjudul Marketing Plan dalam Bisnis (2017) karya Titik Wijayanti yang diwartakan Kompas.com, dikatakan bahwa pemilihan target masket tidak bisa dilakukan sembarangan.

Ini merupkan acuan untuk menentukan tujuan serta pengembangan strategi positioning.

Berikut adalah cara menentukan target market menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Candra:

1. Single Segmen Concetration, yaitu proses di mana perusahaan memilih sebuah target yang diikuti dengan pertimbangan lain.

Misalnya, keterbatasan dana yang dimiliki perusahaan, peluang pada segmen yang bersangkutan masih besar, dan sebagainya.

2. Selective specialization, yaitu pemilihan target market yang dilakukaan oleh perusahaan agar sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.

ILUSTRASI - Target market sangat penting untuk berjualan online
ILUSTRASI - Target market sangat penting untuk berjualan online (ILUSTRASI. BLANJA.com)

3. Market specialization, yaitu perusahaan melakukan spesialisasi demi melayani berbagai kebutuhan dari suatu target pasar tertentu.

4. Product specialization, yaitu proses pemusatan produk atau jasa yang akan dijual kepada target market.

5. Full market coverage, yaitu pelayanan sebuah perusahaan kepada kelompok tertentu dan biasanya dilakukan oleh perusahaan besar dengan sumber daya yang besar pula.

Jika sudah menentukan target market, maka kamu harus melakukan beberapa hal agar produk kamu diketahui oleh orang lain.

Berikut TribunPalu informasikan tips berjualan di Instagram agar bisa ditemukan oleh target market bersumber dari beberapa platform:

Baca juga: Apakah Instagram Reels Adalah Fitur Terbaik untuk Jualan Online? Simak Penjelasan Berikut

Baca juga: Lebih Bagus Mana antara Instagram Reels dan TikTok? Intip Perbandingan Plus dan Minusnya Berikut Ini

Menggunakan Metode Soft Selling

Dikutip dari laman Hubspot dengan artikelnya yang berjudul "The Salesperson's Guide to the Soft Sell", soft selling adalah pendekatan yang dilakukan oleh sales menggunakan bahasa halus serta menimbulkan rasa keingintahuan seseorang.

Saat mengunggah konten dagangan di marketplace seperti Shopee, Toko Pedia dan sejenisnya, konten hard selling akan lebih bisa diterima oleh target market.

Namun jika berjualan melalui Instagram, maka dibutuhkan kemampuan soft selling.

Hal itu dibenarkan oleh Konten Kreator yang mengulik dunia digital marketing, Victoria Wong.

"Mungkin jenis konten ini (hard selling) cocok di marketplace, tapi belum tentu di Instagram," ujarnya dalam keterangan tertulis di Instagram miliknya, @victoriawong68.

Gadis asal Jakarta ini mengatakan, soft selling juga tidak hanya berjualan produk, tetapi juga manfaat.

"Menunjukkan ke orang-orang secara nggak langsung, apa manfaatnya bukan fiturnya bagi mereka terhadap produk kita," sambungnya.

Founder dari Start Your Content Academy ini memberi contoh untuk produk mainan anak-anak.

Dalam unggahan Instagramnya, ia mencontohkan tujuan berjualan mainan anak-anak agar tidak kecanduan gadget dan tetap teredukasi dengan produk jualan.

"Konten harus membahas tips, misalnya tips mengatasi tantrum pada anak (konten milik smarthafiz_abid)," kata Victoria.

Tujuan soft selling menurutnya juga untuk memberitahukan hasil yang diperoleh target market, saat membeli produk tersebut.

Baca juga: Tips Memunculkan Fitur Instagram Reels Tanpa Harus Update Aplikasi, Caranya Mudah dan Cepat

Baca juga: Mengenal Istilah CTA yang Jadi Cara Jitu Naikkan Followers dengan Instagram Reels

Memanfaatkan Instagram Story

Dalam unggahan yang berbeda, Victoria mengatakan berjualan laris juga bisa melalui Instagram Story.

Pertama harus membuat rangkaian cerita dan juga interaksi.

"Untuk naikin views IG Story, pertama harus kita pancing biar terjalin interaksi," ujarnya.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan menyelipkan fitur seperti QnA ataupun polling.

Kedua, memberikan jeda waktu untuk memposting.

Gadis yang kerap disapa Cici Konten ini menjelasakan, unggahan di Instagram Story lebih baik memiliki rentan waktu 2 hingga 3 jam.

"Misal jam 12 cerita, jam 3 share respon orang-orang dan jam 4 atau 5 share testimoni dan jualan produk," sambung Victoria dalam keterangan tertulis.

Membuat Konten Viral

Victoria mengatakan untuk membuat konten viral, maka harus mengetahui secara pasti siapakah target market yang akan dituju.

"Biasanya kita mikir pas melihat konten viral, ah paling ini ala kadarnya, padahal dibalik itu ada ceritanya," sambung Victoria.

Ia juga membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memahami target market.

"Siapa yang mau kamu targetin dengan isi kontenmu.

Apa masalah dan keinginan mereka.

Gimana cara kontenmu bisa bantu masalah mereka dan mendapat keinginannya?

Apa kebiasaan mereka?

Dan dimanakah mereka sering berkumpul?" jelasnya.

Untuk mencari tahu kelima hal tersebut, ia menyarankan untu membuat mini survey yang diberikan kepada orang lain dan sesuai dengan target market.

(TribunPalu.com/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved