Apa Tugas Seorang Founder? Ketahui Perbedaan Founder, CEO dan Owner di Perusahaan
Berikut kami sampaikan informasi tentang perbedaan Founder, CEO dan Owner yang wajib kamu ketahui.
Apa Tugas Seorang Founder? Ketahui Juga Perbedaannya dengan CEO dan Owner
TRIBUNPALU.COM - Perkembangan bisnis kini semakin maju di tengah tingginy antusiasme masyarakat dengan teknologi.
Bahkan bisnis saat ini juga bisa dikerjakan melalui teknologi, misalnya saja media online.
Pasti Anda sudah sering mendengar kata founder di media sosial, terutama bagi Anda pecinta perusahaan rintisan atau startup.
Dilansir dari laman Forbes, founder menjadi sebuah konotasi dari kreativitas dan inovasi yang diikuti dnegan rasa tekat, kecerdasan yang orisinil dan keberanian.
Pada umumnya founder menciptakan sesuatu yang belum ditemui sebelumnya.
Dalam dunia bisnis, founder merupakan orang yang mendirikan sebuah perusahaan.
Mereka adalah orang yang mau mengambil risiko dan bayaran yang cukup untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Sebuah perusahaan yang didirikan oleh founder biasanya berkembang dari ide yang muncul dari seseorang.
Umumnya berasal dari satu atau dua orang yang memiliki ide sama, kemudian merekrut orang lain untuk membantu mengekseskusi ide tersebut.
Hal ini dikarenakan sebuah ide tidak akan memiliki makna jika tidak ada eksekusinya.
Dilansir dari laman Daily Social, founder memiliki beberapa tugas penting untuk memajukan sebuah perusahaan.
1. Sebagai pengarah visi
Seorang founder harus memiliki gairah dan semangat juang yang tinggi untuuk memimpin.
Tak hanya itu, tugasnya juga menginspirasi dan memotivasi para karyawannya.
Hal ini dilakukan untuk menyatukan visi misi yang telah dibuatnya.
Membangung rasa percaya antara founder dan karyawan menjadi hal yang snagat penting untuk kemajuan perusahaan.
Baca juga: Apa yang Menarik dari Bisnis Online? Soal dan Jawaban Lengkap SMA/SMK TVRI Rabu, 22 Juli 2020
2. Sebagai informan yang baik
Orientasi sebuah perusahaan sudah pasti adalah penghasilan.
Namun keberadaan uang hasil dari penghasilan perushaan tersebut harus dijaga dengan baik.
CEO Foursquare Dennis Crowlet mengatakan, peran seorang informan sangat krusial.
Dari segala ilmu dan kemampuan yang dimiliki, yang terpenting adalah terbuka pada setiap investor.
3. Sebagai manajer keuangan
Menjalankan perusaan startup berarti juga harus bertindak sebagai manajer keuangan.
Sudah tentu memiliki tugas untuk mengelola pendapatan, investasi, biaya dan juga memikirkan persaingan antar perusahaan.
Hal ini dilakukan untuk mengembangkan bisnis agar tidka ketinggalan dengan perusahaan lain.
4. Sebagai marketing
Sebagai founder, maka tugas untuk menjual nilai perusahaan begitu penting.
Seorang fouder harus bisa mempercayakan produknya kepada orang lain.
Hal ini dilakukan dengan cara selalu memberikan nilai positif untuk membangun reputasi produk.
5. Sebagai perencana dan pembuat keputusan
Founder memiliki peranan penting dalam merencanakan visi dan misi perusahaan.
Strategi ini harus dilakukan dengan terbuka kepada siapapun yang memberi kritikan.
Terutama saat rencana tidak berjalan dengan lancar.
Selain itu founder juga harus bisa memutuskan mana yang baik dan buruk untuk perusahaan.
Jika semakin aktif pola pikir founder dalam mencari ide, maka akan semakin besar juga kemungkinan founder dalam membuat keputusan yang tepat.

Baca juga: Sudahkan Menemukan Target Market yang Sesuai dengan Jualan Onlinemu? Ketahui Langkah-langkah Berikut
7. Sebagai pendengar yang baik
Foudner tak jarang juga akan menerima sebuah kritikan dari orang lain.
Bisa jadi dari investor atau karyawan.
Menurun Founder PayPal dan beberapa perusahaan teknologi lainnya, Elon Musk, sebaiknya founder harus mengambil sebanyak mungkin masukan yang membangun dirinya dan perusahaannya.
Tak jarang juga fouder harus menanyakan kesalahannya kepada karyawan.
Perbedaan Founder, CEO dan Owner
Ketiganya memang memiliki hubungan yang sangat erat.
Namun perlu Anda ketahui, antara founder, CEO dan owner memiliki perbedaan.
Kami telah melansir dari salah satu startup di bidang komunikasi, Bicara Project.
Dari laman tersebut mengibaratkan dengan adanya tiga orang yang mengunjungi sebuah toko.
Ketiga berniat untuk membeli sebuah roti.
Diibaratkan oleh Bicara Project, orang yang pertama kali menemukan roti disebut dengan founder.
Kemudian orang yang kedua yang mendapatkan informasi untuk membeli roti tersebut disebut owner.
Jika founder ikut serta dalam membeli roti tersebut, berarti ia bisa juga disebut sebagai owner.
Yang terakhir ialah CEO, yaitu orang ketiga yang diberi mandat untuk mengolah roti menjadi lebih lezat.
Namun tak jarang juga ditemui jika seorang founder merangkap jabatan menjadi owner dan juga CEO.
Baca juga: Menentukan Target Market untuk Jualan Online di Instagram, Berikut Langkah-langkahnya
Cara Kerja Startup
Pada umumnya, perusahaan startup bekerja seperti perusahaan biasanya.
Para karyawannya mengerjakan untuk membuat sebuah produk yang nantinya bisa dinikmati oleh pelanggan.
Namun yang membedakan startup dengan perusahaan lain ialah cara melakukannya.
Jika perusahaan umumnya menduplikasi apa yang sudha tercipta sebelumnya, maka startup berusaha menciptakan apa yang sebelumnya belum ada.
Misalnya dalam industri restoran, startup akan membuat perlengkapan makanan seperti Dinnerly yang memiliki kesamaan dengan restoran pada umumnya.
Tetapi startup bekerja bagaimana Dinnerly tersebut bisa memiliki kenyamanan yang lebih dari biasanya.
Startup juga didirikan untuk membuat ide dan mengembangkannya secara cepat.
Basis pelanggan di startup juga diperluas secara masif.
Hal ini bisa mmebantu pendiri startup untuk membangun target market semakin besar.
Sehingga pendapatan startup akan jauh lebih besar dari perusahaan pada umumnya jika dilakukan dengan serius.
Dalam perusahaan startup, dikenal istilah "exit", yaitu suatu keadaan dimana sebauh perusahaan menuai hasil yang besar saat membuka diri untuk investasi publik.
(TribunPalu.com/Hakim)