Ingin Konten Instagram Viral? Gunakan Pola Winning Content, Simak Tips untuk Mendapatkannya
Berikut kami sampaikan cara agar konten Instagram bisa berkembang lebih besar melalui konsep winning content. Simak penjelasannya berikut.
Ingin Konten Instagram Viral? Gunakan Pola Winning Content, Simak Cara Mendapatkannya
TRIBUNPALU.COM - Instagram merupakan salah satu media sosial yang memiliki jumlah pengguna yang banyak di dunia.
Jika menilik di aplikasi play store, Instagram telah diunduh lebih dari satu juta pengguna.
Sehingga kamu bisa memanfaat Instagram untuk berbagai hal positif, salah satunya membuat konten.
Konten yang kamu buat bisa digunakan untuk membangun personal branding, atau bahkan juga bisa kamu pakai sebagai jalan membentuk company branding atau jualan online.
Untuk bisa mendapatkan pengikut dan engagement yang tinggi, usaha yang kamu butuhkan untuk membuat konten viral juga cukup menguras otak.
Agar lebih mudahnya, kamu bisa menggunakan konsep winning content yang dikenalkan oleh Konten Kreator Victoria Wong melalui laman Instagramnya, @victoriawong68.
Dalam unggahannya 13 Agustus 2021, gadis yang akrab disapa Cici Konten ini mengatakan jika rahasia konten viral saah satunya ialah pola winning content.
"Gimana ketemu satu pola yang bikin postmu viral dan bisa berkelanjutan viralnya? Kuncinya ada di menemukan winning content," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Lalu apa yang dimaksud dengan winning content?
Lebih lanjut, ia menjelaskan pola ini berisi format dan isi konten yang paling disukai oleh pengikut.
"Sekalinya ketemu ini, dijawamin followersmu auto melejit. Nggak khawatir lagi sama post sepi, bahkan bisa mengubah hidupmu," sambungnya.
Ia menyebut, banyak orang yang berpenghasilan jika sudah menemukan pola yang satu ini.
Lalu bagaimana cara menemukan pola tersebut.

Baca juga: 3 Fitur Rahasia Direct Message atau DM Instagram yang Bisa Digunakan untuk Jualan Online
Cara Mendapatkan Pola Winning Content
1. Konten Top
Syarat pertama yang harus kamu lakukan adalah mengetahui market dan target audiens.
Tentunya cara ini harus dilakukan dengan melihat konten apa yang memiliki hasil paling bagus.
Kmau juga bisa mencari tahu konten-konten terbaik dari pengguna lain yang target marketnya sama denganmu.
Hal ini dilakukan agar kamu bisa mendapatkan gambaran konten yang diinginkan oleh audiens.
2. Testing Isi dan juga Format
Dalam unggahannya tersebut, Victoria Wong melarang mencoba hanya satu format saja.
Misalnya hanya mencoba di format carousel.
Kamu bisa mencoba dengan format yang lain, misalnya dengan format video pendek atau reels yang saat ini sedang naik daun.
Kamu juga wajib menghindari isi konten yang hanya satu tipe saja.
Misalnya saja hanya konten edukasi.
Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan jenis konten hiburan seperti kuis, story telling dan sejenisnya.
Hal yang harus kamu tahu, semakin kamu sering melakukan testing, maka semakincepat juga kamu akan menemukan polanya.
3. Evaluasi Hasil
Setelah mengunggah, tugas kamu belum selesai.
Masih ada satu lagi yang bagi gadis 19 tahun itu cukup penting, yakni meihat insightnya.
Hal ini dilakukan untuk membandingkan konten yang kamu unggah dengan konten-kontenmu sebelumnya.
Baca juga: Kumpulan Caption Foto di Instagram dalam Peringatan HUT ke-76 RI, Coba Puisi Chairil Anwar Berikut
Tips Menambah Followers Secara Alami
1. Membuat Konten Viral
Melansir dari laman konten kreator Instagram, Teha @mudahmemulai, konten viral adalah konten yang bisa menjangkau banyak pengguna di media sosial tertentu.
Konten yang viral belum tentu bagus, begitu juga dengan konten yang bagus, belum tentu akan viral.
Sehingga tingkat keviralan sebuah konten itu berbeda-beda.
Dalam postingan microblog Instagram itu disebutkan, cara agar konten yang Anda buat bisa viral dengan memahami algoritma Instagram.
Teha menjelaskan jika konten yang diunggah oleh seseorang hanya akan dipublikasi ke 10% dari total followers Anda.
"Misal nih, kita punya followers 1000. Maka konten kita hanya dipublish ke 100 pengikut kita saja," ujarnya dalam keterangan tertulis.
2. Memperbanyak Interaksi
Interaksi yang dimaksud antara lain berupa like, komen, share dan juga save.
Hal tersebut akan lebih optimal jika interaksi yang dilakukan berada dalam waktu yang sama.
"Misalnya komen, like, share dan save kita ke postingan orang lain cepet, maka interaksi yang akan kita dapat juga cepat," sambungnya.
Menurut Teha, kunci viralnya sebuah konten berada di bagian save.
"Saya sudah membuktikan. Konten yang save nya banyak, impresi dari home profile jadi tinggi," ungkap Teha.
Ia juga memberikan tips agar konten bisa di save oleh banyak pengguna.
Berikut adalah tipsnya:
- Menghindari kata yang sulit di pahami
- Konten mengandung unsur informatif
- Menyelesaikan masalah target audiens
- Mendalami permasalahan yang dialami audiens
Baca juga: Cara Mengatasi Reels Tidak Muncul di Instagram dalam Dua Akun yang Berbeda
3. Menyusun Bio Instagram
Berdasarkan pantauan Tribun Palu dari laman Instagram konten kreator, Gilang @gilalogie, Bio Instagram merupakan bagian dari profil yang pertama kali dilihat seseorang saat mengunjungi akun Anda.
"Bagian ini akan menjadi bagian paling menarik audiens," ujar Gilang dalam keterangan tertulis.
Gilang juga memberikan tips untuk menyusun Bio Instagram agar bisa menarik perhatian audiens.
Berikut tipsnya:
- Foto profil yang diambil secara close up
- Menambahkan kata kunci
- Mendiskripsikan akun secara singkat
- Emoji di dalam Bio agar terlihat rapi
- Menaruh kontak yang bisa dihubungi
- Menaruh link portofolio ataupun kerjasama
4. Konsisten
Gilang membeberkan, konsisten bertujuan untuk mengembangkan akun Instagram dengan alasan tertentu, seperti kebutuhan jualan, personal branding, portofolio dan sebagainya.
"Sebenernya nggak ada yang memaksa kita harus posting setiap hari. Kita bebas, bisa kapan saja," sambungnya.
Ia mengatakan, Instagram lebih menyukai pengguna yang aktif memposting secara berkala.
Hal itu akan berdampak baik untuk akun Anda, salah satunya untuk menaikkan engagement yang bisa mendongkrak postingan selanjutnya.
Data yang akan dianalisis juga lebih mudah, sehingga Anda tidak kesulitan lagi saat memahami keinginan audiens.
(TribunPalu.com/Hakim)