Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Info Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Petunjuk Barang Bukti Masuk Lab, CCTV Diperiksa
Berikut info terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang membuat heboh dalam sepekan terakhir.
TRIBUNPALU.COM - Berikut info terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang membuat heboh dalam sepekan terakhir.
Kini pihak kepolisian menunggu petunjuk dari barang bukti yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Barang bukti tersebut kini sedang diperiksa di laboratorium.
Kapolres Subang AKBP Sumarni, menjelaskan, pihaknya saat ini terus berusaha mengungkap kasus tersebut.
Hingga kini, katanya, Polres Subang masih menunggu hasil dari pemeriksaan labfor atau laboratorium forensik Mabes Polri.
Labfor Polri memeriksa temuan dari barang bukti yang diamankan di TKP.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik dari Mabes Polri atas barang bukti yang kami temukan di TKP. Kami menunggu hasil dari analisanya seperti apa," kata AKBP Sumarni saat ditemui di Mapolres Subang, Kamis (26/8/2021).
Menurut Sumarni, sampai saat ini saksi yang dimintai keterangan bertambah menjadi 25 orang.
"Sementara untuk saksi sendiri saat ini sudah bertambah menjadi 25 orang sampai saat ini masih kami periksa," ucap Sumarni.
CCTV Diperiksa
Sampai saat ini pihak kepolisian masih berusaha mengungkap kasus ini. Kabar terbaru sebanyak 25 saksi sudah diperiksa oleh pihak kepolisian.
Polisi masih mengumpulkan bukti dan petunjuk untuk mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan, pengungkapan pelaku didasarkan atas alat bukti yang dikumpulkan oleh polisi.
Pihaknya, kata dia, tidak akan mengejar pengakuan dari pelaku, tapi memperkuat alat bukti yang ada pada saat kejadian tersebut.
Diharapkan, dalam waktu dekat ini, kata dia, pelaku pembunuhan segara terungkap dan diumumkan ke publik.
"Jadi, intinya sampai sekarang penyidik masih bekerja mengumpulkan bukti dan petunjuk. Insya Allah dalam waktu dekat bisa diungkap siapa pelakunya," ujar Erdi A Chaniago, di Polda Jawa Barat, Kamis (26/8/2021).
Sejumlah saksi, kata dia, sudah dimintai keterangan termasuk Yosep, suami korban.
Selain itu, polisi pun telah mengamankan barang bukti berupa CCTV yang masih dianalisis.
"Untuk sementara, terkait dengan petunjuk tersebut (CCTV), kita sudah amankan sedang dipelajari dan dianalisis oleh penyidik dari Polres Subang," katanya.
Sebelumnya, warga Kabupaten Subang digegerkan dengan temuan mayat ibu dan anak bersimbah darah di dalam bagasi mobil.
Identitas keduanya diketahui merupakan Tuti (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
Dua jasad ibu dan anak itu ditemukan di bagasi mobil jenis Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang pada Rabu 18 Agustus 2021.
Polisi memastikan jasad tersebut merupakan korban pembunuhan.
Yosef dan Istri Muda Punya Alibi Kuat
Kuasa hukum Yosef (suami dan ayah korban), Rohman Hidayat, mengungkapkan kliennya memiliki alibi yang kuat pada saat kejadian pembunuhan.
Rohman mengungkapkan Yosef dan istri mudanya, Mimin, tengah bersama-sama pada saat itu.
Selain itu, jarak dari tempat Yosef dan Mimin, dengan rumah Tuti (55) kurang lebih membutuhkan waktu 20 menit untuk perjalanannya.
Menurut Rohman, pada saat kejadian juga tidak ada saksi yang melihat kliennya sedang berada di TKP.
"Sejauh ini memang kedua saksi baik Pak Yosef maupun Ibu Mimin, punya alibi yang sangat kuat."
"Pada saat kejadian mereka sedang bersama-sama. Jarak mereka ke lokasi kejadian itu kurang lebih 20 menit."
"Jadi alibi mereka kuat, tidak ada saksi yang melihat klien kami ada di TKP saat kejadian," kata Rohman dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (26/8/2021).
Lebih lanjut, Rohman pun menceritakan, pada hari Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (24) ditemukan tewas, Yosef datang ke rumah Tuti pada pukul 19.15 WIB.
Kemudian ketika sampai di sana Yosef melihat pintu rumah sudah terbuka.
Ia juga melihat ada bercak darah saat masuk ke dalam rumah yang kala itu kosong.
Yosef pun keluar rumah mencari pertolongan kepada tetangga karena awalnya ia berpikir ada perampokan atau penculikan.
"Pak Yosef itu jam 7 lebih datang ke rumahnya, ke rumah istri tuanya."
"Dan dia melihat rumahnya sudah terbuka, kemudian dia masuk ternyata kosong dan sudah ada bercak darah."
"Lalu dia keluar lagi minta tolong kepada tetangga, berpikir awalnya ada perampokan atau penculikan. Itu kurang lebih jam 7 lebih seperempat."
"Jadi saya pikir alibinya tidak terkait dengan permasalahan ini, baik Pak Yosef maupun Ibu Mimin," terang Rohman.
Meski demikian, Rohman menuturkan akan menyerahkan permasalahan ini ke penyidik.
Pasalnya hingga kini Inafis Polda belum mengeluarkan hasil tes DNA dan sidik jari dari para saksi dengan korban.
"Tapi, selebihnya kita serahkan ke pihak penyidik, karena hasil Inafis Polda hari ini belum dikeluarkan atau belum disampaikan."
"Apakah DNA, sidik jari, dan yang lain terkait dengan para saksi yang diperiksa berdasarkan korban atau yang ada di TKP," tuturnya. (*)