Waspadai 5 Penyakit yang Dapat Mengancam Jiwa Kucing Kesayangan Anda
Selain manusia, kucing juga berpotensi mengalami berbagai penyakit yang dapat mengancam jiwa seperti ginjal, diabetes, kanker hingga hipertiroidism.
TRIBUNPALU.COM – Sebagai pemilik, tentu Anda memiliki kewajiban untuk merawat kucing Anda dan memperhatikan kesehatannya.
Anda juga perlu memperhatikan kebersihan kandang kucing kesayangan Anda agar selalu bersih dan terbebas dari jamur, virus, dan juga bakteri.
Makanan yang diberikan juga harus memenuhi kebutuhan gizi kucing agar kucing Anda tetap sehat.
Namun, hal itu tentu saja tidak cukup untuk menjamin kucing Anda selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Berbeda dengan manusia, berbagai hewan termasuk kucing tidak dapat mengeluhkan rasa sakit yang dirasa.
Jika tidak terdeteksi dini, penyakit tersebut dapat mengancam jiwa kucing kesayangan Anda.
Dalam artikel ini, kami akan membantu untuk memberikan informasi berbagai penyakit yang dapat mengancam jiwa kucing kesayangan Anda dan gejala yang ditimbulkan, melansir dari PetHealthNetwork.
1. Penyakit ginjal
Salah satu penyakit yang mengancam jiwa pada kucing adalah penyakit ginjal kronis yang disebut gagal ginjal kronis atau cedera ginjal kronis.
Semua istilah ini secara umum sama, yang berarti berarti bahwa 75% dari kedua ginjal kucing tidak bekerja secara efektif dan tidak berfungsi dengan baik.
Namun penyakit ginjal pada kucing umunya memiliki tanda-tanda klinis sebagai berikut :
- Minum berlebihan
- Buang air kecil berlebihan
- Gumpalan kotoran yang lebih besar dari biasannya
- Penurunan berat badan
- Bau mulut
- Lesu
- Sering bersembunyi
Untungnya, dengan manajemen yang tepat, kucing dapat hidup dengan penyakit ginjal selama bertahun-tahun.
2. Hipertiroididme
Hipertiroidisme adalah penyakit endokrin di mana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
Hal ini terlihat pada kucing dewasa, dan dapat memiliki tanda klinis yang sangat mirip dengan penyakit ginjal kronis seperti:
- Rasa haus yang berlebihan
- Peningkatan konsumsi air/buang air kecil
- Muntah/diare
- Penurunan berat badan
Namun, karena hipertiroidisme meningkatkan metabolisme kucing, hal ini dapat menyebabkan suatu gejala yang terkadang disepelekan oleh sang pemilik yakni nafsu makan yang sangat tinggi.
Meskipun nafsu makan pada kucing naik, namun kucing akan mengalami penurunan badan badan yang menyebabkan dekat jantung berpacu lebih cepat, hipertensi, hingga cedera organ.
Berbagai pengobatan hipertiroidisme juga dapat membantu memulihkan keadaan dengan melakukan penagngkatan kelenjar tiroid, namun hal ini sangat jarang dilakukkan.
Selain itu, diet khusus dan terapi radiodine juga dapat dilakukan pada kucing yang memiliki penyakit tersebut.
Semakin cepat Anda mengobatinya, maka akan semakin sedikit potensi efek samping atau kerusakan organ yang akan terjadi pada kucing Anda.
3.Diabetes
Penyakit yang mematikan yang sering terjadi pada kucing adalah diabetes mellitus.
Hal ini terjai karena banyak kucing yang mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas, dan berisiko lebih besar terkena diabetes mellitus.
Dengan diabetes, pankreas gagal mensekresi insulin dalam jumlah yang cukup atau terdapat resistensi terhadap insulin.
Insulin adalah hormon alami yang mendorong gula atau glukosa darah ke dalam sel.
Sebagai akibat dari sel-sel yang kekurangan glukosa, tubuh membuat lebih banyak glukosa, menyebabkan hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi.
Terdapat banyak tanda klinis yang terlihat kucing yang mengalami diabetes mellitus yang menyerupai gejala penyakit ginjal dan hipertiroidisme.
Perawatan untuk diabetes mellitus membutuhkan biaya yang cukup mahal, karena kucing akan membutuhkan suntikan insulin dua kali sehari yang harus Anda berikan di bawah kulit.
Hal ini juga membutuhkan diet rendah karbohidrat, pemantauan glukosa darah yang sering, dan membutuhkan intensitas pemeriksaan ke dokter yang cukup sering.
Dengan perawatan intensif, kucing dapat bertahan hidup dengan baik.
Namun, jika komplikasi diabetes berkembang seperti terjadinya ketoasidosis diabetikum, hiperosmolar, sindrom hiperglikemik, maka diabetes mellitus dapat mengancam jiwa kucing Anda.
4. Penyakit jantung
Penyakit jantung pada kucing merupakan suatu kabar buruk bagi Anda sang pemilik ataupun dokter yang menangani.
Hal ini dikarenakan, pada hewan lainnya seperti anjing memiliki detak jantung keras yang dapat didengar oleh stetoskop untuk mengindikasikan penyakit jantung.
Berdeda dengan anjing, diperkirakan 50% kucing dengan penyakit jantung tidak memiliki detak jantung yang dapat didengar dengan jelas.
Gejala klinis penyakit jantung pada kucing antara lain:
- Jatuh secara tiba-tiba
- Pingsan
- Peningkatan frekuensi pernapasan
- Sulit bernafas
- Gusi berwarna biru
- Bernapas dengan mulut terbuka
- Kelumpuhan akut secara tiba-tiba
- Kematian mendadak
Setelah penyakit jantung didiagnosis berdasarkan pemeriksaan oleh dokter, sangat memungkinkan untuk dilakukan perawatan darurat untuk terapi oksigen, serta obat-obatan lainnya.
5. Kanker
Jenis kanker yang paling umum pada kucing adalah kanker gastrointestinal, seringkali terjadi karena limfosarkoma.
Tanda-tanda klinis kanker meliputi:
- Penurunan berat badan
- Tidak mau makan
- Muntah
- Diare
- Sulit bernafas
- Perut kembung
- Lemas
- Sering bersembunyi
Untuk menghindari berbagai penyakit yang dapat mengancam jiwa kucing kesayangan Anda, sebaiknya selalu lakukan pemeriksaan terhadap kucing ke dokter hewan kepercayaan Anda.
Melakukan pemeriksaan secara rutin dapat membantu Anda mengetahui keadaan kucing sedini mungkin.
Anda juga diwajibkan untuk selalu membersihkan kendang kucing agar tidak menimbulkan adanya bakteri, jamur hingga virus berbahaya lainnya.
(TribunPalu.com/Linda)