Ceritakan Proses Evakuasi WNI dari Afghanistan,Abdul Kadir: Perjalanan yang Sangat Mengkhawatirkan

Proses evakuasi WNI dari Afhanistan berlangsung sangat rumit karena resiko keamanan dan teknisnya.

Tribunnews.com/PUSPEN TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut kedatangan WNI yang dievakuasi dari Afghanistan ke tanah air, di Base Ops, Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Sabtu dini hari (21/8/2021). 

TRIBUNPALU.COM - Pemerintah Indonesia terus melakukan misi evakuasi WNI dari Afganistan.

Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Asia, Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Abdul Kadir Jailani evakuasi ini adalah evakuasi paling rumit yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Ada sejumlah hal yang membuat evakuasi berjalan cukup rumit.

Yaitu resiko keamanan di Afghanistan juga persoalan teknis.

“Tim kita bekerja siang dan malam tanpa henti untuk mengelola misi ini secara hati-hati, karena tingginya tingkat ketidakpastian terutama yang berkaitan dengan izin landing,” kata Abdul Kadir di dialog yang diselenggarakan CDCC yang mengangkat isu Taliban dan Rekonsiliasi di Afghanistan pada hari Jumat (3/9/2021).

Abdul Kadir bercerita Bandara Kabul saat itu dikuasai NATO dan Turki.

Sebagaimana diketahui, dalam proses evakuasi WNI, Indonesia menggunakan pesawat militer karena semua penerbangan sipil di Afghanistan di tutup.

Bahkan saat itu izin mendarat pesawat militer Indonesia secara mendadak sempat dibatalkan, tanpa diketahui alasannya dengan jelas.

Baca juga: Perang Kini Pecah di Lembah Panjshir, Taliban dan Afghanistan Baku Tembak usai Gagal Bernegosiasi

Baca juga: Polisi Wanita Afghanistan Disiksa Secara Brutal oleh Taliban Kini Berusaha Kabur, Siapa Dia?

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut kedatangan WNI yang dievakuasi dari Afghanistan ke tanah air, di Base Ops, Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Sabtu dini hari (21/8/2021). 
Sebanyak 33 orang berhasil dievakuasi menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI AU, pasca situasi yang semakin mencekam akibat jatuhnya kota Kabul, ibukota Afghanistan ke tangan kelompok Taliban. 
Adapun 26 WNI tersebut terdiri dari 16 staf KBRI dan 10 non staf KBRI, sementara 7 warga negara non WNI yang turut dibantu pemerintah Indonesia  untuk keluar dari negara tersebut terdiri dari  5 warga negara Philipina dan 2 warga negara Afghanistan (suami dari WNI dan staf lokal KBRI). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut kedatangan WNI yang dievakuasi dari Afghanistan ke tanah air, di Base Ops, Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Sabtu dini hari (21/8/2021). Sebanyak 33 orang berhasil dievakuasi menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI AU, pasca situasi yang semakin mencekam akibat jatuhnya kota Kabul, ibukota Afghanistan ke tangan kelompok Taliban. Adapun 26 WNI tersebut terdiri dari 16 staf KBRI dan 10 non staf KBRI, sementara 7 warga negara non WNI yang turut dibantu pemerintah Indonesia untuk keluar dari negara tersebut terdiri dari 5 warga negara Philipina dan 2 warga negara Afghanistan (suami dari WNI dan staf lokal KBRI). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

“Landing permit dibatalkan beberapa saat sebelum pesawat TNI AU berangkat ke Kabul,” kata Abdul Kadir.

Saat itu pemerintah tidak punya pilihan lain selain mengandalkan mesin diplomasi.

Mengetahui izin mendarat pesawat penjemput WNI dibatalkan, Menlu Retno Marsudi segera melakukan komunikasi dengan beberapa Menteri dari beberapa negara, terutama Turki untuk memperoleh kembali landing permit yang sempat dibatalkan.

Setelah menunggu hampir semalam di Islamabad, akhirnya pesawat militer Indonesia kembali memperoleh landing permit.

“Semua kendala tersebut syukur Alhamdulillah dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu,” ujarnya.

Masalah tidak hanya terkait izin mendarat, tapi pemerintah juga harus memastikan semua WNI dapat naik pesawat secara tepat waktu.

Kondisi keamanan bandara Kabul saat itu chaos. Untuk memasuki area penerbangan, semua WNI dan staf KBRI harus memiliki security clear dari NATO.

Baca juga: BIN Akui Menyusup Masuk ke Kelompok Taliban di Afghanistan, Ini Tujuannya

Tim Evakuasi Indonesia berhasil evakuasi WNI di Kabul, Afghanistan
Tim Evakuasi Indonesia berhasil evakuasi WNI di Kabul, Afghanistan (MPR RI)

Sebagaimana diketahui, ibukota Kabul saat ini sudah dikuasai Taliban.

Sehingga, dalam proses evakuasi pemerintah Indonesia juga melakukan komunikasi dengan Taliban.

“Sebagai informasi, bahwa menjelang beberapa hari, tepatnya pada 13 Agustus 2021, saya melakukan komunikasi dengan pihak Taliban,” kata Abdul Kadir.

Saat itu, pemerintah meminta jaminan keamanan dari Taliban terhadap keberadaan misi diplomatik Indonesia.

Permintaan tersebut langsung dipenuhi secara positif dengan pihak Taliban, sehingga sejak itu Taliban memberikan pengawalan pada KBRI.

“Jadi KBRI kita dijaga dengan baik oleh Taliban,” katanya.

Saat pemerintah memutuskan untuk mengevakuasi semua WNI, Abdul Kadir bercerita kalau Taliban memberikan kawalan bagi WNI dari KBRI menuju bandara Kabul.

Perjalanan berlangsung mengkhawatirkan karena memakan waktu hingga 5 jam untuk mengantar WNI ke bandara Kabul.

“Suatu perjalanan yang sangat mengkhawatirkan. Perjalanan yang seharusnya hanya berlangsung selama 25 menit menjadi 5 jam, karena kondisi kota Kabul saat itu. Meskipun saat itu waktunya dini hari,” ujarnya.

Namun ia bersyukur kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi, sehingga pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi 26 WNI, 5 WN Filipina, dan 2 WN Afghanistan dan tiba di Jakarta pada 21 Agustus dini hari.

Pemerintah secara khusus menyampaikan penghargaan atas bantuan berbagai negara asing seperti Pakistan Turki dan Amerika Serikat dan NATO.

“Sekali lagi syukur Alhamdulillah tantangan bisa kita atasi sehingga kita bisa mengevakuasi 26 WNI, dan beberapa WNA. Semua terwujud karena kita menggunakan instrumen diplomasi kita secara efektif,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Proses Evakuasi WNI dari Afghanistan Rumit, Taliban Kawal dari KBRI Hingga Bandara Kabul, 

 
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved