Berita Populer Nasional
Berita Populer Nasional: Identifikasi 2 Korban Kebakaran Lapas Tanggerang hingga Video Viral Anies
Indentifikasi 2 korban kebakaran Lapas Tanggerang menjadi salah satu Berita Populer Nasional di TribunPalu.com kemarin.
TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Nasional di TribunPalu.com Kemarin, Minggu (12/9/2021)
Indentifikasi 2 korban kebakaran Lapas Tanggerang menjadi salah satu Berita Populer Nasional di TribunPalu.com kemarin.
Selain itu ada juga Berita Populer Nasional lainnya mengenai video viral Anies Baswedan nyaris tercebur di got.
1. Identifikasi 2 korban Lapas Tanggerang
Dua janazah korban kebakaran di lapas kelas 1 Tangerang, Provinsi Banten pada Sabtu (11/9/2021) berhasil diidentifikasi dengan melihat tato sebagai petunjuk.
Kedua jenazah yang teridentifikasi yakni Mad Idris (29) dan Ferdian Perdana (28).
Meski kondisi mereka kurang dikenali lagi karena luka bakar, namun masih dikenali dengan gambar tato yang masih terlihat.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi dua jenazah narapidana korban tewas.
Konsultan Operasi DVI Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Kombes Pramujoko mengatakan, keduanya teridentifikasi berdasar pencocokan data antemortem (sebelum kematian) diberikan pihak keluarga dan rekan korban dengan postmortem (setelah kematian) dari jenazah.
"Tadi berdasarkan DNA pak Mad Idris positif sama, identik. Kemudian pemeriksaan medisnya ada hal yang sangat mendukung. Ini di punggungnya ada tulisan tato yang sangat khas," kata Pramujoko di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (11/9/2021).
Saat melakukan pemeriksaan postmortem Tim DVI mendapati tato pada jasad, temuan ini sesuai dengan ciri khusus disampaikan pihak keluarga sehingga korban dinyatakan teridentifikasi.
Terlebih tato dimiliki Mad Idris yang tercatat warga Jalan Bambu Apus RT 06/RW02, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur bukan tato cetakan sehingga sulit ditiru.
"Apalagi kasus ini adalah kasus close disaster, artinya tidak ada orang luar jadi korban. Yang satu lagi (Ferdian) DNA-nya belum keluar, tapi pemeriksaan medical kita sangat yakin karena khas lagi tatonya," ujarnya.
Pramujoko menuturkan dari pemeriksaan postmortem juga ditemukan tato pada jasad pria warga RT 2/RW 03 Kelurahan Pamulang Timur, Pamulang Kota, Tangerang Selatan itu.
Bentuk tato juga sesuai dengan data antemortem ciri khas diserahkan pihak keluarga ke Posko Antemortem di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sehingga jenazah dinyatakan teridentifikasi.
Beda dengan data sidik jari, DNA, peta gigi yang merupakan data primer antemortem dan postmortem, tato termasuk data sekunder medis sehingga menununjang identifikasi.
"Ini satu satunya yang memiliki tato seperti ini, baik dari (pemeriksaan) antemortem dan postmortemnya juga satu. Besok kalau pemeriksaan DNA sudah selesai hasilnya bisa lebih banyak lagi (jenazah teridentifikasi)," tuturnya.
Hingga kini, tercatat sudah tujuh dari total 41 jenazah narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.
Sebagai informasi, metode DVI kerap digunakan dalam kasus kecelakaan, bencana alam dengan kondisi jenazah sulit dikenali sehingga diidentifikasi menggunakan data medis.
Fase pertama dalam identifikasi ini merupakan lokasi kejadian di mana anggota Tim DVI memilah jenazah, properti atau barang pribadi korban untuk dibawa ke Posko Postmortem.
Fase dua yakni Postmortem, di tahap Tim DVI mengambil data primer pembanding identifikasi meliputi sampel DNA, peta gigi, sidik jari, dan data sekunder lewat pemeriksaan ciri khusus korban.
Fase tiga merupakan Antemortem, di tahap ini Tim DVI mengumpulkan data primer sebelum kematian korban meliputi sampel DNA dari keluarga inti, rekam medis pemeriksaan gigi korban.
Lalu sidik jari korban yang didapat dari dokumen administrasi kependudukan seperti ijazah, e-KTP dan data sekunder meliputi barang pribadi terakhir dikenakan korban dan ciri khusus.
Fase empat pencocokan satu per satu data antemortem dengan postmortem, bila hasilnya cocok maka jenazah dinyatakan teridentifikasi secara medis dan bisa diserahkan ke keluarga.
2. Analisis Forensik Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Polisi terus kembangkan kasus pembunuhan ibu dan anam di Subang, berdasarkan analisis, polisi yakin pelaku segera tertangkap.
Sudah hampir satu bulan berlalu, pelaku pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, belum juga terungkap.
Terkait hal ini, pihak kepolisian berupaya mengembangkan kasus ini lewat keberadaan ponsel Amalia Mustika Ratu (24).
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, mengatakan pihaknya telah menemukan titik terang keberadaan ponsel Amalia yang hilang.
Ia menambahkan, ponsel tersebut saat ini masih dalam pencarian.
"Masih dalam pencarian, ini sudah mendekati titik terang dan kita mohon doanya saja ya," ujarnya, Kamis (9/9/2021), dikutip dari TribunJabar.
Tak hanya itu, Chaniago mengungkapkan pihaknya sudah mengantongi hasil laboratorium forensik Mabes Polri.
Hasil tersebut meliputi sidik jari dan identifikasi DNA, evaluasi cairan tubuh, hingga penentuan senyawa seperti obat-obatan atau bahan kimia berbahaya lainnya.
Diketahui, polisi juga melakukan tes DNA pada sejumlah anggota keluarga terdekat Tuti Suhartini (55) dan Amalia.
Mereka adalah suami Tuti, Yosef; istri muda Yosef, M; anak-anak M; hingga putra Tuti, Yoris.
"Hasil laboratorium forensik sudah diterima oleh penyidik. Nah, saat ini sedang dilakukan pengembangan analisis," terang Chaniago, dilansir TribunJabar.
Lebih lanjut, Chaniago menyebut kemungkinan dalam waktu dekat pihaknya akan mengungkap pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Sejauh ini, kita tunggu saja dari penyidik, nanti dalam waktu dekat Insya Allah akan kita ungkap semuanya, terutama yang melakukan kejahatan," ungkapnya.
Menanggapi sudah keluarnya hasil forensik, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, mengatakan pihak keluarga korban menyambut baik dan gembira.
Pasalnya, hasil forensik ini memang sudah dinantikan sejak lama.
"Tentunya dari pihak keluarga menyambut baik, gembira jika hasil forensik sudah ada karena dari kemarin sangat dinantikan."
"Sekalipun hasilnya itu tentunya untuk keperluan penyidik," kata Rohman, Kamis (9/9/2021).
Karena itu, pihaknya berharap kasus pembunuhan Tuti dan Amalia segera terungkap.
"Harapannya dengan begitu ada titik terang dan kasus ini segera terungkap," ujarnya.
Seperti diketahui, Tuti dan Amalia ditemukan tewas mengenaskan di dalam bagasi mobil Alphard di kediaman mereka di Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, pada Rabu (18/8/2021) pagi.
3. Video viral Anies Baswedan Nyaris Tercebur di Got
Video viral di media sosial memperlihatkan Gubernur DKI Anies Baswedan hampir tercebur got setelah selesai meninjau gerakan vaksinasi COVID-19 di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (11/9/2021).
Anies Baswedan tercebur got di sebuah gang kecil setelah hendak pulang setelah meninjau kegiatan vaksinasi COVID-19.
Anies Baswedan pun tampak harus digendong keluar dari saluran air itu.
Video Anies Baswedan jatuh ke got ini diunggah pemilik akun twitter @balarong dan telah dilihat lebih dari seribu kali.
Awalnya, Anies Baswedan bersama jajarannya terlihat menyapa warga yang berada di sebuah pemukiman padat penduduk.
Sambil menebar senyum, Anies Baswedan juga tampak melambaikan tangan ke arah warga yang menyambutnya.
Lantaran tak memperhatikan jalan, Anies Baswedan tiba-tiba oleng dan tubuhnya seketika jatuh ke dalam got.
Beberapa orang pria berbadan besar pun coba mengeluarkan Anies Baswedan dari dalam got itu.
Meski memakai masker, Anies Baswedan tampak terlihat syok hingga harus dipapah oleh ajudannya.
Dari informasi yang didapat TribunJakarta.com, peristiwa ini terjadi saat Anies Baswedan tengah meninjau pelaksanaan vaksinasi di RW 07, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.(*)