Meminimalisir Miskomunikasi dengan Menulis Karya Ilmiah, Cocok Dilakukan Mahasiswa Baru hingga Dosen
Berikut ini kami sampaikan manfaat menulis karya tulis ilmiah menurut Dr Fajar Junaedi dalam bukunya "Menulis Kreatif".
Meminimalisir Miskomunikasi dengan Menulis Karya Ilmiah, Cocok Dilakukan Mahasiswa Baru hingga Dosen
TRIBUNPALU.COM - Komunikasi merupakan salah satu pilar agar terjalinnya hubungan yang baik antara satu orang dengan orang lainnya.
Jika Anda ingin mengasah kemampuan berkomunikasi, Anda bisa melakukan penulisan karya ilmiah.
Kegiatan ini sangat cocok dilakukan bagi mahasiswa baru, guru hingga dosen.
Mengapa menulis bisa meminimalisir miskomunikasi?
Melansir dari buku karya Dr Fajar Junaedi yang bertajuk "Menulis Kreatif, Panduan Menulis Ilmiah", ketika Anda berkomunikasi secara lisan, kemungkinan kesalahan ucapan dalam berbicara akan jauh lebih besar.
Namun jika Anda menggunakan tulisan, Anda akan memiliki kesempatan untuk memeriksa tulisan Anda terlebih dahulu sebelum dibaca oelh banyak orang.
Jika berbicara, maka mengontrol setiap kata yang keluar dari mulut Anda akan jauh lebih susah.
Dengan demikian, proses menulis akan membantu Anda dalam meminimalisir kesalahan dalam berkomunikasi.
Baca juga: Tips Komunikasi Mahasiswa Baru dengan Dosen Melalui Aplikasi Chatting
Baca juga: Benarkah Berkomunikasi via Chat Memperburuk Hubungan dalam Dunia Kerja? Ini Penjelasannya

Yang perlu Anda tahu apabila berkomunikasi tidak hanya secara lisan atau tulisan saja.
Anda juga bisa menggunakan bahasa nonverbal untuk berkomunikasi lebih efektif.
Selain itu, dalam dunia komunikasi dikenal istilah komunikan dan komunikator.
Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan, sedangkan komunikan adalah orang yang menerima pesan.
Dalam hal ini, menulis membantu seorang komunikator untuk menyampaikan pesannya dengan lebih terstruktur.
Misalnya saja Anda seorang pemateri, maka ini menjadi hal penting bagi Anda.