4 Nilai Pendidikan yang Terkandung dalam Surah Al Kahfi Ayat 60 hingga 70
Berikut ini kami sampaikan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Surah Al Kahfi ayat 60 hingga 70.
قَالَ ذٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِۖ فَارْتَدَّا عَلٰٓى اٰثَارِهِمَا قَصَصًاۙ
qāla żālika mā kunnā nabgi fartaddā 'alā āṡārihimā qaṣaṣā
Dia (Musa) berkata, “Itulah (tempat) yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
66.
فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا
fa wajadā 'abdam min 'ibādinā ātaināhu raḥmatam min 'indinā wa 'allamnāhu mil ladunnā 'ilmā
Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami.
67.
قَالَ لَهٗ مُوسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
qāla lahụ mụsā hal attabi'uka 'alā an tu'allimani mimmā 'ullimta rusydā
Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?”
68.
قَالَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا
qāla innaka lan tastaṭī'a ma'iya ṣabrā
Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku.
3. Berbaik sangka kebaikan seorang guru
Sebagai seorang murid, alangkah baiknya kita selalu berbaik sangka pada sang guru, bahwa dia lebih pandai daripada kita.
Sehingga akan muncul sikap tawadu' seorang murid kepada gurunya.
Sifat inilah yang akan membuat seseorang terhindar dari sifat sombong.
Nilai pendidikan ini sama halnay seperti gelas kosong.
Jika ditemui seorang murid yang sombong, sama saja seperti gelas kosong yang merasa penuh.
Sehingga gelas tersebut tak bisa diisi lagi tentang pengetahuan lainnya.
Baca juga: Simak Pembagian Membaca Al Kahfi di Hari Jumat Agar Terasa Lebih Ringan
4. Larangan tersinggung oleh perkataan guru
Sebagai murid, sudah sepantasnya mengiti apa yang dikatakan oleh guru.
Murid tak boleh merasa tersinggung dengan perkataan seorang guru ketika merendahkan dengan perkataan.
Pada ayat 68 dan 69 dapat dikatakan jika seorang guru melakukan sesuatu yang menyinggung murid lantaran guru memiliki pengetahuan yang lebih pada murid.
Perlu digaris bawahi jika hal ini berkaitan dengan pengetahuan atau ilmu tersebut.
Kita perlu mengetahui jika logika seorang murid terkadang tidak mengetahui maksud dari sang guru.
Sehingga Nabi Musa diminta untuk bersabar saat menimba ilmu dengan Nabi Khidir.
Berikut adalah bacaan Surah Al Kahfi ayat 68 dan 70.
68.
قَالَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا
qāla innaka lan tastaṭī'a ma'iya ṣabrā
Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku.
69.
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا
wa kaifa taṣbiru 'alā mā lam tuḥiṭ bihī khubrā
Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?”
70.
قَالَ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ صَابِرًا وَّلَآ اَعْصِيْ لَكَ اَمْرًا
qāla satajidunī in syā`allāhu ṣābiraw wa lā a'ṣī laka amrā
Dia (Musa) berkata, “Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun.”
Nah demikian tadi Tribuners 4 nilai pendidikan yang terkandung dalam surah Al Kahfi ayat 60 hingga 70.
Kami harap Anda bisa menunggu kelanjutan dari artikel ini lagi di lain kesempatan.
(TribunPalu.com/Hakim)