Nasib Tragis Istri DN Aidit setelah Suaminya Jadi Buronan, Nyamar Jadi Istri Bupati Demi Temui Suami

Soetanti, Istri DN Aidit, menjadi incaran aparat usai suaminya menjadi buronan G30S 1965.

Wikicommon
Dipa Nusantara Aidit, atau terkenal dengan sebutan DN Aidit, petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI). 

TRIBUNPALU.COM - Nama DN Aidit selalu dikaitkan dengan peristiwa berdarah G30S/PKI.

Dalam peristiwa itu, DN Aidit dituding sebagai dalang pemberontakan.

Pemberontakan itu menewaskan sederet perwira tinggi militer dan juga anggota Polri.

Nasib tragis dialami oleh Jenderal Ahmad Yani, Letjen Siswondo Parman, Letjen Raden Soeprapto, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Letjen Mas Tirtodarmo Haryono, hingga Mayjen Donald Isaac Panjaitan.

Kemudian, Brigjen Katamso, Kolonel Sugiyono, Kapten Czi Pierre Tendean, Aipda Karel Satsuit Tubun, gugur dalam pemberontakan PKI.

DN Aidit yang dituding bertanggung jawab ditangkap lalu dieksekusi mati.

Tak hanya Aidit, keluarganya juga menanggung nasib yang mengerikan termasuk istrinya.

Soetanti, sejak suaminya menjadi buronan, ia harus mengalami nasib tragis.

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Dalang G30S PKI Letkol Untung di Tegal, Sempat Diteriaki Copet

Baca juga: Detik-detik Pemimpin G30S PKI Dieksekusi, Sempat Pede Ditolong Soeharto Sebelum Ditembak Mati

Kala malam detik-detik pemberontakan G30S dimulai, Soetanti sedang bertengkar dengan suaminya DN Aidit.

Soetanti ketika itu meminta Aidit tetap dirumah, dan tak mengikuti kemauan para penjemputnya.

Namun, Aidit bersikeras untuk pergi.

 

Aidit tak kunjung pulang, sehingga Soetanti mengambil tindakan.

Tiga hari setelahnya Soetanti nekat meninggalkan rumah dan tiga anak laki-lakinya.

Soetanti ternyata menyusul suaminya ke Boyolali, dan bertemu Bupati Boyolali yang merupakan tokoh PKI.

Keduanya membuat rencana penyamaran.

Mereka berangkat ke Jakarta sebagai suami istri.

Tak hanya Soetanti dan pejabat Boyolali, mereka juga membawa dua anak sebagai anak angkat.

Sandiwara mereka sukses, namun tetangga mulai curiga karena sikap anak tersebut yang tak manja pada orang tuanya.

Penyamaran mereka terbongkar, dan akhirnya ditangkap.

Soetanti mengalami perpindahan penjara dari satu penjata ke penjara lain, sampai tahun 1980.

Lepas dari masa hukuman Soetanti, sempat membuka praktek sebagai dokter.

Baca juga: Anggap Soekarno Penghambat, Ternyata Israel Juga Terlibat Aksi G30S/PKI Namun Pilih Bungkam

Namun, ia mengalami sakit-sakitan dan berakhir meninggal dunia tahun 1991.

Tak hanya suami, beberapa anggota keluarga Aidit seperti adiknya Basri Aidit yng bekerja di Kantor Central Comitte PKI di Kramat, Jakarta Pusat juga diringkus.

Ia dibuang ke Pulau Buru, dan keluar tahun 1980.

Setelah itu, ia membeli rumah di Bogor, Jawa Barat, berkat bantuan keluarga.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul "Suaminya Jadi Dedengkot PKI yang Berakhir Dihabisi, Beginilah AKhir Hidup Istri DN Aidit, Hidup Menyamar Sampai Berakhir di Penjara"

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved