Perhatikan 5 Hal Ini Saat Menanam Cabai dan Tomat di Rumah: Sinar Matahari dan Air Itu Penting

Berikut ini kami sampaikan beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat menanam cabai dan juga tomat di rumah.

Kompas
Cara menanam cabai dan tomat skala rumahan 

Perhatikan 5 Hal Ini Saat Menanam Cabai dan Tomat di Rumah: Sinar Matahari dan Air Itu Penting

TRIBUNPALU.COM - Cabai dan tomat merupakan dua tumbuhan yang sering dijumpai dalam kehidupan kita.

Umumnya cabai dan tomat dijadikan satu sebagai bahan untuk membuat sambal.

Meskipun dalam jumlah besar cabai dan tomat dari para petani, Anda juga bisa menjadi petaninya hanya dari rumah saja.

Menanam cabai dan tomat terbilang susah-susah gampang.

Terdapat beberapa hal yang krusial dan harus diperhatikan saat menanam keduanya.

Untuk informasi selengkapnya, kami akan menyampaikannya melalui artikel di bawah ini.

Kami telah melansirnya dari laman Chili Plant dan The Spruce.

Tips Menanam Cabai

1. Penggunaan tanah tidak boleh banyak

Karena menggunakan pot, maka tanah yang harus Anda gunakan tidak boleh sebanyak menanam di tempat lain.

Mengingat, pot adalah wadah yang sempit.

Pot memiliki ruang yang tak begitu luas, jika dibandingkan dengan pertumbuhan akar tanaman cabai.

Agar tanah dalam pot bisa menopang dengan baik, jangan berikan tanah keseluruhan.

Anda bisa menyampurkan serpihan kayu yang bertujuan untuk menjaga kelembaban.

Sehingga udara yang ada di dalam tanah tidak cepat menguap.

Tanah juga akan menjadi lebih asam saat melakukan hal tersebut.

Perlu Anda ingat bahwa tanah lebih cepat mengering saat menanam di dalam pot.

Pemupukan yang berlebihan juga bisa menyebabkan hal serupa.

Baca juga: Tips Tanam Sawi di Rumah, Bisa Gunakan Sistem Hidroponik Atau Konvensional dengan Barang Bekas

2. Kondisi pemupukan

Saat menanam cabai di dalam pot, Anda disarankan menggunakan pupuk organik.

Meskipun memiliki keunggulan, pupuk organik juga mempunyai kekurangan.

Salah satunya ialah berbau busuk di sekitar teras atau balkon rumah Anda.

Namun menggunakan pupuk lebih baik daripada menggunakan pupuk cair.

Apalagi jika pupuk cair dituangkan pada akar yang kering.

Garam nutrisi akan segera hancur ke air jika menggunakan pupuk cair.

3. Konsisten saat menyiram

Jika Anda menanam cabai di dalam pot, sering dijumpai masalah tanah kering.

Ini menjadi permasalahan umum saat menanam cabai dengan menggunakan pot.

Sehingga Anda haru rajin menyiram tanaman cabai agar tetap segar.

Namun jangan terlalu sering menyiram.

Jika tanah masih terlihat berair dan basah, Anda tak perlu menyiramnya.

Rajin-rajinlah memeriksa kelembaban tanah yang ada pada tanaman cabai Anda.

Perlu Anda tahu, untuk menyiram tanaman lebih baik menggunakan air hujan.

Karena air hujan yang dikumpulkan tidak mengandung klorin.

Sedangkan jika Anda menggunakan air kran atau air sadah, didalamnya terdapat unsur kandungan klorin.

Kemudian saat menyiram tanaman cabai, usahakan saat matahari tidak berada di atasnya pas.

Lakukan penyiraman pada pagi ataupun sore hari, hindari di siang hari.

4. Sinar matahari harus cukup

Perlu Anda ketahui, setiap tanaman memerlukan pencahayaan matahari.

Tak terkecuali adalah tanaman cabai yang juga membutuhkan suhu hangat dari matahari.

Sehingga area teras atau balkon Anda cocok untuk menanam tanaman ini dengan menggunakan pot.

Tak hanya sinar matahari saja, Anda juga harus memperhatikan drainase yang baik serta penyiraman konsisten.

Keuntungan menanam cabai dengan pot yang ditaruh di teras atau balkon rumah, Anda bisa memindahkannya saat hujan lebat.

Sehingga hasil yang maksimal lebih didapatkan dengan metode ini.

Baca juga: Menanam Sawi dengan Botol Plastik Bekas, Cocok untuk Kegiatan Akhir Pekan Anda

Tips Menanam Tomat

1. Menggunakan pot yang berukuran besar

Jika Anda menginginkan hasil panen yang maksimal, Anda bisa menggunakan pot ukuran besar.

Kami menyarankan dengan memilih pot berukuran satu kaki atau dua kaki berbentuk persegi.

Tak harus menggunakan pot, Anda juga bisa memakai barang bekas seperti galon ataupun ember yang memiliki ukuran serupa.

Gunakan pot tersebut dengan benar dan pastikan memiliki drainase.

Beberapa petani tomat juga menyarankan apabila ingin menanam tomat, jangan menanam tanaman lain dalam wadah yang sama.

Hal ini berguna agar air dan nutrisi yang ada di dalam tanah tidak diperebutkan oleh banyak tanaman.

2. Menanam dengan tanah yang dalam

Banyak ditemui tanaman yang hanya ditanam dengan kedalaman yang pendek.

Namun tidak untuk tanaman tomat ini.

Saat Anda menanam bibit tomat, Anda bisa membuang beberapa set daun di bagian bawahnya.

Kemudian galilah lubang yang sedalam-dalamnya agar separuh dari bibit itu bisa terkubur.

Hal ini dilakukan sebagai antisipasi penyebaran akar tomat yang tumbuh panjang.

Saat Anda menaruh benih dalam, maka akarnya akan tumbuh dengan kuat.

Baca juga: Aneka Resep Masakan Cocok untuk Makan Siang: Capcay Tahu Goreng, Tumis Daging Sawi, Ayam Lada Garam

3. Memperhatikan perairan secara konsisten

Perlu Anda ingat, jika menanam menggunakan pot memungkinkan air tererap lebih cepat.

Sehingga tanah akan lebih mudah kering jika dibandingkan menanamnya di lahan tanah pada umumnya.

Ini menjadi hal yang harus Anda perhatikan.

Karena menanam dengan menggunakan pot cukup susah dalam menampung air.

Apabila dirasa susah dalam hal perairan ini, Anda bia menggunakan aditif penahan air atau memeriksanya setiap hari.

Suhu panas di sekitar pot juga bisa membuat tanah lebih cepat hangat.

Jika tomat hanya menerima sedikit air, maka sayuran ini bisa layu seketika.

Tak hanya itu, saat tomat sudah berbuah juga bisa membuat retak bagian buahnya.

Minimal Anda harus menyiram tomat di dalam pot ini sebanyak dua kali dalam sehari.

Itu jika kondisi cuaca sangat terik, tanpa ada air hujan yang jatuh membasahi tanah.

Anda juga harus memperhatikan saat menyiram tanaman tomat, usahakan air langsung menuju ke tanah atau tidak menyentuh bagian daun.

Karena jika air menyentuh daun maka bisa menyebabkan daun berjamur.

Begitu juga jika tanah mengandung banyak air, maka dapat menyebabkan akar membusuk.

Oleh karena itu penggunaan lubang drainase pada pot harus diperhatikan.

Jika tanaman tomat Anda menerima terlalu banyak hujan, membanjiri tanaman, dan menggenangi tanah, pindahkan wadah ke area terlindung untuk melindunginya.

4. Memberikan nutrisi tambahan

Tahukah Anda jik tomat yang ditanam di dalam wadah memerlukan nutrisi lebih?

Minimal Anda memberikan nutrisi tambahan setiap dua pekan sekali.

Pilihlah nutrisi tanaman yang kaya akan kandungan fosfor, nitrogen dan kalium.

Penambahan pupuk juga sangat diperlukan untuk kebaikan tanaman.

Gunakan pupuk kandang atau kompos yang jauh lebih baik daripada pupuk kimia.

Atau jika Anda menginginkan hasil yang maksimal, Anda bisa menambahkan jenis pupuk khusus tomat.

5. Memberikan pencahayaan sinar matahari yang cukup

Setidaknya Anda harus menaruh tomat ini di bawah sinar matahari sekitar 6 hingga 8 jam per harinya.

Usahakan tomat berada di bawah terik matahari dari jam 10 pagi hingga 4 sore.

Untuk membuat pekerjaan Anda lebih mudah, tentukan letak pot tanaman ini di tempat yang memiliki sinar matahari cukup.

Anda dapat menggunakan alat pengukur seperti kalkulator matahari atau pergi ke luar ruangan untuk memeriksa jumlah sinar matahari yang diterima lokasi pada siang hari.

Apabila tanaman tomat Anda tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, maka pertumbuhan tomat tidak akan maksimal.

Pantau lokasi secara terus menerus sepanjang musim tanam.

Namun jika tomat terlalu banyak menerima sinar matahari juga tidak bagus.

Tomat muda jauh lebih rentan saat terkena sinar matahari berlebih.

Paparan angin dan matahari yang terlalu dini dapat melemahkan atau menghancurkan tanaman muda.

Jika suhu turun di bawah 50 derajat, bawa tanaman ke dalam atau lindungi dari dingin.

Jika suhu dipertahankan lebih dari 90 derajat, tanaman berhenti menghasilkan bunga dan buah mungkin tidak matang.

(TribunPalu.com/Hakim)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved