Mengkhatamkan Surah Al Kahfi dalam Satu Hari di Hari Jumat, Simak Tata Cara dan Bacaannya Berikut
Berikut ini kami sampaikan cara membuat target membaca Surah Al Kahfi di Hari Jumat, sekaligus kami berikan informasi tentang keutamannya.
Mengkhatamkan Surah Al Kahfi dalam Satu Hari di Hari Jumat, Simak Tata Caranya Berikut
TRIBUNPALU.COM - Berikut ini kami sampaikan cara membuat target membaca Surah Al Kahfi di Hari Jumat, sekaligus kami berikan informasi tentang keutamannya
Dikutip dari kalsel.kemenag.go.id, ketika membaca surat Al-Kahfi, umat muslim akan mendapatkan banyak sekali keutamaan.
Kata "Al Kahfi" dalam AlQuran sendiri, memiliki arti "Penghuni Gua".
Surat Al Kahfi dianggap sebagai salah satu surat istimewa yang telah tertulis dalam Al-Quran.
Surat Al Kahfi adalah golongan surat Makkiyah yang terdiri dari 110 ayat.
Surat Al Kahfi merupakan surat ke-18 dalam Al-Quran atau disebut juga sebagai surat Ashabul Kahf.
Surat Al Kahfi ayat 1-10 merupakan surat yang baik untuk dibaca dan diamalkan.
Meski begitu, Anda juga dianjurkan membaca Surah Al Kahfi dari ayat 1 hingga 110 di Hari Jumat.
Untuk cara mengkhatamkannya, Anda bisa membacanya secara bertahap.
Namun jika Anda sudah terbiasa membacanya secara keseluruhan dalam satu waktu, maka hal tersebut jauh lebih baik.
Jika Anda belum bisa mengkhatamkannya dalam satu waktu, maka kami akan memberikan informasinya untuk Anda.
Informasi ini telah kami lansir dari lama Tribun Pekanbaru.
1. Baca ayat 1 hingga 59 di Kamis Malam
Pertama Anda bisa membacanya pada hari kamis malam setelah salat maghrib.
Anda bisa membaca sebanyak 31 ayat pertama.
Pada 31 ayat pertama ini, Surah Al Kahfi menceritakan kisah Ashabul Kahfi.
Kemudian Anda bisa melanjutkan aktivitas lain, dan kembali membacanya lagi selepas Isya di hari Kamis malam.
Anda bisa membaca ayat ke 32 hingga 59.
Pada ayat tersebut, diceritakan tentang dua pemilik kebun.
Setelah itu Anda boleh melanjutkan aktivitas yang lain lagi.
Baca juga: Tata Cara dan Bacaan Niat Salat Jumat, Ketahui Juga Amalan Sunah di Hari Jumat

2. Baca ayat 60 hingga 110 di hari Jumat
Untuk melanjutkan membaca Surah Al Kahfinya, Anda bisa memulainya lagi di ayat 60 hingga 83 setelah Subuh di hari Jumat.
Ayat ini menceritakan tentang kisah Nabi Musa dan Khidir.
Pembagian terakhir, Anda bisa membaca ayat ke 84 hingga 110 pada selepas Dzuhur di hari Jumat.
Ayat ini menceritakan tentang kisah Zulkarnain dan Yakjuj Makjuj.
Nah itu tadi Tribunners, cara membaca Surah Al Kahfi agar bisa terbaca selama hari Jumat.
Jika Anda membacanya, maka beberapa keutamaan akan Anda dapatkan.
Beberapa diantaranya ialah malaikat Rahmat akan turun saat Surat Al-Kahfi dibacakan hingga mendapatkan cahaya di Hari Kiamat.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
"Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, maka ia akan disinari oleh cahaya diantara dua Jum’at." [Shahih : Diriwayatkan oleh Al-Hakim 2/368 dan al-Baihaqi dalam as- Sunan al-Kubra 3/249. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no 6345].
Dari Abu Darda Radhiyallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat awal dari surat al- Kahfi, ia akan terlindungi dari Dajjal." [Shahih : Diriwayatkan oleh Muslim no 809, Abu Dawud no 4323, at-Tirmidzi no 2886, an-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubra no 8025 dan Ahmad didalam Musnad nya 5/196].
Dari Abu Darda’ Radhiyallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat akhir dari surat al- Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.” [Shahih : Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban no 786, Ahmad dalam Musnad nya no 6/446].
Baca juga: Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 1-10 Tulisan Arab dan Latin, Simak Keutamaan Membacanya di Hari Jumat
Bacaan Surah Al Kahfi ayat 1-10
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَ لۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلٰى عَبۡدِهِ الۡكِتٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ؕ .1
Alhamdu lillaahil laziii anzala 'alaa 'abdihil kitaaba wa lam yaj'al lahuu 'iwajaa
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;
قَيِّمًا لِّيُنۡذِرَ بَاۡسًا شَدِيۡدًا مِّنۡ لَّدُنۡهُ وَيُبَشِّرَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ الَّذِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمۡ اَجۡرًا حَسَنًا .2
Qaiyimal liyunzira baasan shadiidam mil ladunhu wa yubashshiral mu'miniinal laziina ya'maluunas saalihaati anna lahum ajran hasanaa
Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,
3. مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
Maakisiina fiihi abadaa
Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
4. وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ
Wa yunziral laziina qoolut takhazal laahu waladaa
Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
5. مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
Maa lahum bihii min 'ilminw wa laa li aabaaa'ihim; kaburat kalimatan takhruju min afwaahihim; iny yaquuluuna illaa kazibaa
Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.
6. فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
Fala'allaka baakhi'un nafsaka 'alaaa aasaarihim illam yu;minuu bihaazal hadiisi asafaa
Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).
اِنَّا جَعَلۡنَا مَا عَلَى الۡاَرۡضِ زِيۡنَةً لَّهَا لِنَبۡلُوَهُمۡ اَ يُّهُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا .7
Innaa ja'alnaa ma 'alal ardi ziinatal lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu 'amalaa
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.
8. وَاِنَّا لَجٰعِلُوۡنَ مَا عَلَيۡهَا صَعِيۡدًا جُرُزًا
Wa innaa lajaa 'iluuna maa 'alaihaa sa'aiidan juruzaa
Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.
9. اَمۡ حَسِبۡتَ اَنَّ اَصۡحٰبَ الۡـكَهۡفِ وَالرَّقِيۡمِۙ كَانُوۡا مِنۡ اٰيٰتِنَا عَجَبًا
Am hasibta anna Ashaabal Kahfi war Raqiimi kaanuu min Aayaatinaa 'ajabaa
Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?
10. اِذۡ اَوَى الۡفِتۡيَةُ اِلَى الۡـكَهۡفِ فَقَالُوۡا رَبَّنَاۤ اٰتِنَا مِنۡ لَّدُنۡكَ رَحۡمَةً وَّهَيِّئۡ لَـنَا مِنۡ اَمۡرِنَا رَشَدًا
Iz awal fityatu ilal Kahfi faqooluu Rabbanaaa aatinaa mil ladunka rahmatanw wa haiyi' lanaa min amrinaa rashadaa
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."
(TribunPalu.com/Hakim)