Akibat Suporter Persib Unjuk Rasa Desak Robert Alberts Mundur, Liga 1 Terancam Dihentikan Pemerintah

Suporter Persib Bandung menggelar aksi unjuk rasa, Minggu (10/10/2021).

Tribun Jabar
Unjuk rasa suporter Persib Bandung, Minggu (10/10/2021). 

TRIBUNPALU.COM - Suporter Persib Bandung menggelar aksi unjuk rasa, Minggu (10/10/2021).

Aksi unjuk rasa itu digelar di markas PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB).

Dalam aksi tersebut, nampak suporter Persib menyalakan flare dan berkerumun.

Aksi ini disayangkan oleh banyak pihak karena dianggap gagal menyentuh hal-hal prinsipil.

Salah satu yang menyayangkan aksi tersebut adalah pengamat Sepak Bola Bandung, Eko Noer Kristiyanto atau akrab disapa Eko Maung.

Baca juga: Skenario Timnas Indonesia Lolos di Play-off Kualifikasi Piala Asia, Penentuan Malam Ini Lawan Taiwan

"Sayang sekali energi besar dari bobotoh tidak terarah dan gagal menyentuh hal-hal prinsipil," kata Eko Maung saat dihubungi Tribun pada Minggu (10/10/2021).

Menurutnya, hal itu tidak lepas dari lemahnya kepemimpinan di suporter Persib. Dia mengakui bahwa itu karena krisis kepemimpinan di elemen suporter.

"Sebetulnya peran leader harus ada. Kalau suporter bola ingin memberikan ultimatum kepada tim kesayangannya bukan duduk satu meja dengan manajemen. Ini artinya konseptor, pemikir, sama kepemimpinan tidak ada. Saya menilai ini sporadis. Suporter itu kelompok penekan di luar manajemen. Tapi tindak-tanduk mereka bisa mempengaruhi keputusan manajemen," kata dia.

Aksi bobotoh pada unjuk rasa itu membuat energi besar berpotensi menjadi kontraproduktif. Bukan hanya untuk tim namun juga Liga 1 secara keseluruhan.

Baca juga: Sultan Arab Mulai Bergerak Incar Pemain Baru untuk Newcastle, MU Terancam Kehilangan 4 Bintangnya

Melalui perbincangan dengan otoritas, aksi di Bandung hari ini menjadi perhatian. Dan apa yang terjadi hari ini, kerumunan begitu banyak orang-orang hingga berjam-jam abai prokes, bernyanyi, berteriak dan sebagainya.

"Aksi hari ini juga terdokumentasi dan cukup menjadi alasan jika pemerintah ingin menghentikan Liga 1, tapi semoga tidak," kata dia.

Aksi unjukrasa bobotoh sudah digelar sore hari. Saat malam, perwakilan manajemen Kuswara S Taryono datang berbicara pada pengunjukrasa.

Baca juga: Kenali 4 Tanda saat Anda Harus Resign dari Pekerjaan, Ketahui Juga Persiapan yang Perlu Dilakukan

"Petisi kemarin itu menurut saya berlebihan. Karena sudah mencampuri urusan manajemen. Saya juga mengkritisi salah satu poin yang ada di petisi. Seperti meminta mengubah tagar menang bersama menjadi Persib juara itu tidak fundamental. Sungguh sangat tidak prinsipil.

"Jadi bobotoh ini energi besar tapi tidak terarah. Petisi ini juga menjadi menyandra mereka. Di sisi lain, Persib harus meminta maaf. Kewibaan klub bagaimana gak salah apa-apa, kecuali degradasi," katanya.

Dalam aksinya, bobotoh menuntut agar pelatih Persib Robert Alberts mundur dari jabatannya. (*)

(Sumber: TribunJabar.id)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved