Gempar Wanita Dirudapaksa di Kereta, Penumpang Lain Hanya Nonton dan Tak Hubungi Polisi
Gempar aksi rudapaksa terhadap seorang wanita di kereta komuter Philadelphia. Aksi rudapaksa itu terjadi pada Sabtu (16/10/2021) selama enam menit.
TRIBUNPALU.COM - Gempar aksi rudapaksa terhadap seorang wanita di kereta komuter Philadelphia, Amerika Serikat.
Aksi rudapaksa itu terjadi pada Sabtu (16/10/2021) selama enam menit.
Hal yang membuat heboh adalah penumpang lain di dalam kereta itu hanya ‘menonton’ aksi rudapaksa tersebut.
Beberapa penumpang terlihat mengangkat smartphone mereka seperti hendak merekam kejadian itu.
Tapi ironisnya, tak satu pun yang bertindak untuk menelpon polisi, seperti dilansir dari The Philadelphia Inquirer.
Satu-satunya orang yang menelepon 911 selama serangan itu adalah seorang karyawan kereta yang sedang tidak bertugas.
Baca juga: Temui Korban Asusila di Parimo, Kapolda Sulteng Jamin Kesereriusannya Tangani Kasus Oknum Kapolsek
Ia berpikir cepat untuk menelpon polisi agar saat transit, peristiwa itu bisa segera dihentikan.
“Kami ingin semua orang marah, jijik, dan bergabung dengan kami untuk bertekad menjaga keamanan sistem kami,” kata Kepala Polisi Transit Thomas Nestel III pada konferensi pers, Senin (18/10/2021).
“Kami membutuhkan publik untuk memberi tahu kami ketika mereka melihat sesuatu yang tampaknya tidak biasa.” tambahnya.
Pria yang didakwa dalam serangan itu, Fiston Ngoy (35) mengatakan kepada polisi bahwa dia mengenali wanita itu di kereta dan mendekatinya untuk memulai percakapan.
Ia mengklaim pertemuan mereka saat itu adalah suka sama suka.
Penyelidik mengatakan bahwa korban sendirian ketika Ngoy duduk di sebelahnya di gerbong.
Ngoy akhirnya ditahan dengan jaminan $ 18.000, menunggu sidang pendahuluan 25 Oktober 2021 di Upper Darby.
Penyerangan itu terjadi sebelum pukul 10 malam.
Inspektur Polisi Upper Darby Timothy Bernhardt mengatakan, jika ada orang yang turun tangan, korban mungkin terhindar dari serangan itu.
“Ada banyak orang, menurut saya, yang seharusnya ikut campur. Seseorang seharusnya melakukan sesuatu,” kata Bernhardt.
“Ini berbicara tentang di mana kita berada di masyarakat dan siapa yang akan membiarkan hal seperti itu terjadi. Jadi meresahkan.” tambahnya.
Kronologi
Korban mengatakan kepada polisi bahwa dia ingat naik kereta dan kemudian tidak ada apa-apa sampai petugas menarik Ngoy dari tubuhnya.
Sebelumnya korban mengaku minum beberapa gelas bir setelah bekerja dan naik kereta yang salah.
Penyelidik memperkirakan dia naik kereta bawah tanah pada pukul 21:15 di Pusat Transportasi Frankford di Northeast Philadelphia.
Sekitar satu menit kemudian, Ngoy memasuki kereta, kata pernyataan tertulis.
Dia mulai berbicara dengan korban tak lama setelah itu, pindah ke kursi di sebelahnya.
Korban berulang kali mendorong Ngoy menjauh.
"Sepanjang waktu, korban jelas berjuang untuk menjauhkan diri dari pekalu," tulis para penyelidik dalam surat pernyataan.
Pada pukul 21:52, Ngoy merudapaksa wanita itu dengan penumpang lain hanya menyaksikan peristiwa itu. (*)