Tips MC Lamaran Islami yang Baik dan Benar, Sesuai dengan Kaidah Protokoler
Berikut ini kami sampaikan beberapa tips MC lamaran yang baik dan benar dan sesuai dengan kaidah protokoler.
Tips MC Lamaran Islami yang Baik dan Benar, Sesuai dengan Kaidah Protokoler
TRIBUNPALU.COM - Berikut ini kami sampaikan beberapa tips MC lamaran yang baik dan benar dan sesuai dengan kaidah protokoler.
Acara lamaran merupakan salah satu prosesi dalam sebuah pernikahan.
Menurut ajaran agama Islam, lamaran juga disebut sebagai khitbah.
Jika Anda adalah seorang MC pemula, Anda perlu memahami bagaimana membawakan sebuah acara lamaran Islam dengan baik.
Hal ini bertujuan agar klien Anda puas dan tak kecewa menggunakan jasa MC Anda.
Berikut kami sampaikan 5 tips MC lamaran Islam yang kami lansir dari laman Wedding Market.
1. Mengikuti briefing dengan pihak panitia
Sebelum Anda memandu acara lamaran, sebaiknya Anda meminta untuk briefing terlebih dahulu.
Tak melulu dengan wedding organizer, Anda juga bisa melakukan briefing dengan pemilik acara atau calon mempelai.
Beberapa informasi yang bisa Anda dapat saat briefing akan sangat bermanfaat untuk Anda.
diantaranya ialah peranan Anda saat acara, susunan acara, pihak yang terlibat hingga pakaian yang akan Anda pakaian.
Baca juga: Tips Public Speaking: Kenali Pemanasan Vokal Sebelum Bicara di Depan Umum, Simak Manfaatnya
Baca juga: Tips Public Speaking: Ketahui 4 Teknik Pemanasan Vokal saat Berbicara di Depan Umum

2. Memperhatikan pakaian
Pakaian ini harus Anda perhatikan agar tidak terjadi salah kostum.
Disarankan menggunakan pakaian rapi bagi laki-laki maupun perempuan.
Dikarenakan adat yang digunakan adalah adat Islam, Anda bisa menggunakan baju koko atau baju muslim dengan jas yang rapi.
Untuk perempuan, Anda harus mengenakan hijab serta pakaian serupa dengan dress atau gamis agar lebih islami.
Tentunya Anda juga perlu kemahiran dalam memadupadankan pakaian.
Hal ini berguna agar penampilan Anda semakin maksimal dari awal hingga akhir acara.
3. Mengkondisikan tamu undangan dengan adat Islam
Setiap adat yang digunakan untuk lamaran memiliki tata krama dan aturan yang berbeda-beda.
Jika menggunakan adat Islami, maka Anda perlu mengondisikan tamu undangan secara terpisah.
Artinya tamu undangan laki-laki dan perempuan memiliki batasan tempat duduk.
Yang menjadi catatan, Anda harus mengkondisikan tamu undangan dengan tetap menggunakan bahasa yang sopan.
Koordinasikan dengan event organizer agar acara lamaran tetap berjalam hikmat.
Baca juga: Tips Public Speaking: Kenali Cara Agar Percaya Diri saat Berbicara di Depan Umum
Baca juga: Tips Public Speaking: Hindari 5 Kesalahan Pengucapan Ini Saat Menjadi MC atau Master of Ceremony

4. Susunan acara harus bernuansa Islami
Susunan acara dengan adat Islam memang sedikit berbeda.
Termasuk didalamnya terdapat doa-doa dan sejenisnya yang berhubungan dengan Islam.
Pastikan susunan acara lamaran sudah sesuai dengan kaidah Islam.
Jangan lupa untuk menyelipkan pembacaan ayat suci Al quran di dalamnya.
Kemudian untuk penyematan cincin lamaran lebih baik diserahkan kepada ibu mempelai dari pria ke ibu wanita.
5. Tidak boleh dibawakan dengan kaku
Meskipun lamaran dengan adat Islami, Anda juga perlu menghidupkan suasana.
Namun konsep acara harus Anda diskusikan dengan pemilik acara atau wedding organizernya.
Hal yang perlu diingat, Anda boleh membuat selingan di tengah-tengah acara.
Misalnya saja saat sesi foto, Anda bisa mengabsen keluarga yang hadir sembari menunggu pemotretan selesai.
Baca juga: Tips Public Speaking: Pentingnya Komunikasi Nonverbal/Bahasa Tubuh & Intonasi Suara saat Presentasi
Baca juga: Mengenal Apa Itu Percaya Diri? Simak Manfaatnya Untuk Memaksimalkan Kemampuan Public Speaking Anda
6. Mengucapkan salam pembuka dan penutup
Salam memang menjadi hal yang sangat sering didengar.
Namun tak jarang juga ditemui MC yang lupa mengucapkan salam, terutama salam penutup.
Agar tidak lupa, Anda bisa memasukkannya ke dalam teks MC yang akan Anda baca.
7. Memperhatikan waktu salat
Dalam adat Islami, Anda harus peka dan tahu jam-jam waktu salat.
Jika sudah memasuki waktu salat, sebaiknya berhenti sejenak untuk melaksanakan ibadah salat dan mendengarkan azan.
Hal ini tentunya akan terlihat lebih Islami dan menghormati orang-orang yang taat terhadap tuntunan agama.
(TribunPalu.com/Hakim)