Siap Mundur Jika Terbukti Terima Duit dari Bisnis Tes PCR, Luhut: Gitu Aja Repot
Nama Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan belakangan disebut-sebut ikut terlibat dalam bisnis Tes PCR di tengah Pandemi Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Nama Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan belakangan disebut-sebut ikut terlibat dalam bisnis Tes PCR di tengah Pandemi Covid-19.
Namun dengan tegas, Luhut telah membantah tudingan tersebut.
Luhut bahkan mengaku siap mundur jika memang dirinya terbukti menerima uang dari bisnis Tes PCR.
"Kalau saya (terbukti) terima duitnya saya resign gampang saja itu. Gitu aja repot," kata Luhut dalam wawancara dengan CNN TV pada Jumat (12/11/2021).
Luhut Panjaitan menceritakan bahwa pendirian PT GSI diinisiasi sejumlah perusahaan-perusahaan milik konglomerat pada tahun lalu.
Baca juga: Soal Tudingan Bisnis PCR, Luhut Pandjaitan: Saya Bukan Orang Baik, Tapi Enggak Sampai Sejahat Itu
Tujuannya, mereka ingin membantu pengadaan tes PCR di tanah air yang saat itu tengah terus impor.
Menurut Luhut, permintaan tes PCR saat itu terbilang tinggi berada di kisaran 5-7 juta per minggu.
Karena itu, PT GSI itu didirikan sebagai usaha sosial tanpa menarik keuntungan.
Dia mengakui menaruh sejumlah uang untuk turut membantu pendirian PT GSI tersebut.
Maksudnya, ia mengharapkan perusahaan itu dapat membantu memenuhi permintaan tes PCR yang sangat tinggi.
"Karena kekurangan PCR ada 7-8 perusahaan itu mau bikin usaha sosial tidak ada dividen untuk membantu PCR ini yang bisa 15 ribu sekali putar satu hari. Pak, Bapak nyumbang katanya, ya saya nyumbang," ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut Panjaitan membantah menerima uang atau keuntungan dari PT GSI.
Dia juga membantah menerima keuntungan dari PT GSI melalui perusahaan miliknya PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi.
Sebaliknya, Luhut Panjaitan juga mengaku siap diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ataupun diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait tudingan tersebut.
"Oh siap dari awal. Tidak ada ke kantong saya satu peser pun. Nah buat saya itu untuk apa sih? Wong duit saya dari bisnis saya cukup hidup kok. Saya nyumbangin tuh karena betul-betul ya kemanusiaan. Itu saja," ujarnya.