Bacaan Surah An Nasr Lengkap dari Tulisan Arab, Latin, Terjemahan hingga Tafsir Per Ayatnya
Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan lengkap Surah An Nasr mulai dari Arab, latin, terjemahan hingga tafsirnya.
Bacaan Surah An Nasr Lengkap dari Tulisan Arab, Latin, Terjemahan hingga Tafsirnya
TRIBUNPALU.COM - Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan lengkap Surah An Nasr mulai dari Arab, latin, terjemahan hingga tafsirnya.
Surah An Nasr merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah ini merupakan surah ke-110 di juz 30.
An Nasr termasuk ke dalam surah Madaniyah yang mana turun di Kota Madinah.
Arti dari surah An Nasr adalah pertolongan.
Melansir dari laman Web Muslimah, Surah An Nasr berisi tentang kabar gembira yang akan Allah SWT berikan kepada Rasulullah SAW.
Tak hanya itu saja, Allah SWT juga memberikan kemenangan secara khusus kepada Rasulullah SAW atas pembebasan Kota Makkah.
Untuk mengetahui lebih jelas, TribunPalu telah menyiapkan informasinya untuk Anda.
Artikel ini telah kami lansir dari laman Quran Kemenag RI.
Baca juga: Tafsir Singkat Surah Al Lahab, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya
Surah An Nasr
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ - ١
Idzaa jaa a nashrulloohi wal fath
Artinya:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.
Tafsir:
Dalam ayat-ayat ini, Allah memerintahkan apa yang harus dilakukan Nabi Muhammad pada saat pembebasan Mekah, yaitu apabila ia telah melihat pertolongan Allah terhadap agama-Nya telah tiba, dengan kekalahan orang-orang musyrik dan kemenangan di pihak Nabi, dan melihat pula orang-orang masuk agama Allah beramai-ramai dan berduyun-duyun, bukan perseorangan sebagaimana halnya pada permulaan dakwah.
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ - ٢
Waro aitan naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa
Artinya:
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah.
Tafsir:
Orang-orang Arab berkata, "Manakala Muhammad menang atas penduduk Mekah yang mana Allah telah selamatkan mereka dari pasukan bergajah, maka kalian tidak berdaya melawannya." Akhirnya mereka masuk Islam berduyun-duyun, berkelompok-kelompok dan satu kelompok 40 orang.
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ -

Baca juga: Tafsir Singkat Surah Al Fatihah Ayat 1 hingga 7, Ketahui Juga Bacaan Arab, Latin & Terjemahannya
٣
Fasabbih bihamdi robbika wastaghfirhu innahuu kaana tawwaabaa
Artinya:
Maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.
Tafsir:
Bila yang demikian itu telah terjadi, Nabi diperintahkan untuk mengagungkan dan mensucikan Tuhannya dari hal-hal yang tidak layak bagi-Nya, seperti menganggap terlambat datangnya pertolongan dan mengira bahwa Tuhan tidak menepati janji-Nya menolong Nabi atas orang-orang kafir.
Menyucikan Allah hendaknya dengan memuji-Nya atas nikmat-nikmat yang dianugerahkan-Nya dan mensyukuri segala kebaikan-kebaikan yang telah dilimpahkan-Nya dan menyanjung-Nya dengan sepantasnya.
Bila Allah Yang Mahakuasa dan Mahabijaksana memberi kesempatan kepada orang-orang kafir, bukanlah berarti Dia telah menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beramal baik.
Kemudian Nabi Muhammad dianjurkan untuk meminta ampun kepada Allah untuk dirinya dan sahabat-sahabatnya yang telah memperlihatkan kesedihan dan keputusasaan karena merasa pertolongan Allah terlambat datangnya.
Bertobat dari keluh-kesah adalah dengan mempercayai penuh akan janji-janji Allah dan membersihkan jiwa dari pemikiran yang bukan-bukan bila menghadapi kesulitan.
Hal ini walaupun berat untuk jiwa manusia biasa, tetapi ringan untuk Nabi Muhammad sebagai insan kamil (manusia sempurna).
Oleh sebab itu, Allah menyuruh Nabi saw memohon ampunan-Nya.
Keadaan ini terjadi pula pada para sahabat yang memiliki jiwa yang sempurna dan menerima tobat mereka, karena Allah selalu menerima tobat hamba-hamba-Nya.
Allah mendidik hamba-hamba-Nya melalui bermacam-macam cobaan dan bila merasa tidak sanggup menghadapinya harus memohon bantuan-Nya serta yakin akan datangnya bantuan itu.
Bila ia selalu melakukan yang demikian niscaya menjadi kuat dan sempurnalah jiwanya.
Baca juga: Tafsir Singkat Surah Al Kahfi Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya
Maksudnya, bila pertolongan telah tiba dan telah mencapai kemenangan serta manusia berbondong-bondong masuk Islam, hilanglah ketakutan dan hendaklah Nabi saw bertasbih menyucikan Tuhannya dan mensyukuri-Nya serta membersihkan jiwa dari pemikiran-pemikiran yang terjadi pada masa kesulitan.
Dengan demikian, keluh-kesah dan rasa kecewa tidak lagi akan mempengaruhi jiwa orang-orang yang ikhlas selagi mereka memiliki keikhlasan dan berada dalam persesuaian kata dan cinta sama cinta.
Dengan turunnya Surah an-Nasr ini, Nabi memahami bahwa tugas risalahnya telah selesai dan selanjutnya ia hanya menunggu panggilan pulang ke rahmatullah.
Ibnu 'AbbAs berkata: "Ketika turun ayat Idha jaa nasrullahi wal fath, Rasulullah saw memanggil Fatimah, lalu berkata: "Kematian diriku sudah dekat." Fatimah pun menangis.
Rasulullah saw berkata, "Jangan menangis, karea kamu adalah anggota pertama dari keluargaku yang akan menyusulku." Fatimah pun tertawa bahagia (mendengarnya). Para istri Nabi saw yang melihat hal itu berkata, "Wahai Fatimah, kami melihatmu menangis lalu tertawa."
Fatimah berkata, "Rasulullah saw memberitahuku bahwa kematian dirinya telah dekat, maka aku menangis.
Namun, beliau mengatakan, "Jangan menangis, karena kamu adalah anggota pertama dari keluargaku yang akan menyusulku." Maka aku pun tertawa bahagia. (Riwayat al- Darimi)
Ibnu 'Umar berkata, "Surah ini turun di Mina ketika Nabi mengerjakan Haji Wada', sesudah itu turun firman Allah: Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. (al-Ma'idah/5: 3)
Nabi hidup hanya delapan puluh hari setelah turun ayat ini. Kemudian setelah itu, turun ayat Kalalah, dan Nabi hidup sesudahnya lima puluh hari.
Setelah itu turun ayat: Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. (at-Taubah/9:128)
Maka Nabi saw hidup sesudahnya tiga puluh lima hari. Kemudian turun firman Allah: Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. (al Baqarah/2: 281)
Maka Nabi saw hidup sesudahnya hanya dua puluh satu hari saja.
(TribunPalu/Hakim)