Jenderal Dudung Diprotes karena Sebut 'Tuhan Bukan Orang Arab', Ustaz Hilmi: Anda Tidak Bijaksana

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman kembali menjadi sorotan publik.

Youtube TNI AD
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman 

TRIBUNPALU.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman kembali menjadi sorotan publik.

Hal ini bermula dari pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Pernyataan perihal berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia karena Tuhan kita bukan orang Arab mendapatkan respon keras dari banyak orang.

Jenderal Dudung dianggap memberikan pendapat yang kurang tepat dalam menganalogikan Tuhan.

Pernyataan Kasad Dudung itu ia sampaikan pada acara Podcast bersama presenter kondang Deddy Corbuzier.

Jenderal Dudung menceritakan pengalamannya berdoa yang biasa dilakukan usai sholat saat menjadi bintang tamu Deddy Corbuzier.

”Kalau saya berdoa setelah sholat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab,” kata Dudung.

Salah satu komentar datang dari penceramah, Ustaz Hilmi Firdausi.

Baca juga: Cara Jenderal Dudung Hadapi Keberingasan KKB Papua, Mirip Seperti yang Dilakukan Sarwo Edhie

Baca juga: KSAD Dudung Abdurachman Minta TNI Cintai Rakyat Papua hingga Rangkul KKB: Jangan Anggap Musuh

Melalui Twitter, ia menyebut statemen dari Jendera Dudung tidaklah bijaksana.

"Pak, statement anda bahwa Tuhan kita bukan orang Arab itu tidak bijaksana," cuit Ustaz Hilmi dikutip pada Kamis (2/12/2021).

Ustaz Hilmi menilai, ada dua kesalahan fatal dalam pernyataan Jenderal Dudung itu.

Salah satunya, salah besar apabila menganalogikan tuhan sebagai manusia.

"Yang pertama, menganalogikan Tuhan dengan orang saja sudah salah. Lalu mengaitkan dengan suku Arab sungguh tidak elok untuk persatuan bangsa. Kenapa anda tidak bilang “berdoa bisa pakai bahasa apa saja, tidak harus bahasa arab karena Tuhan kita maha mengerti”? imbuhnya.

Dudung bicara aksi reuni 212

Dalam kesempatan sama saat wawancara dengan Deddy Corbuzier, Dudung Abdurachman memastikan bahwa jajaran TNI AD akan turun tangan jika Reuni PA 212 yang akan digelar di Masjid Az-Zikra di Bogor, Jawa Barat, menimbulkan kekacauan atau pelanggaran hukum lainnya.

"Turunlah kita, pasti dengan polisi. Pasti polisi dengan TNI. Kita selama ini berkolaborasi baik dengan polisi," kata Dudung menanggapi pertanyaan Deddy Corbuzier.

Menurutnya turunnya TNI karena tujuannya jelas untuk mengamankan rakyat.

"Kenapa kita harus takut sama mereka itu," tegas Dudung yang disambut senyum Deddy.

Dudung mengatakan ancaman terorisme di Indonesia memang benar-benar ada dan nyata.

Namun kata dia, pemerintah dengan sumber dayanya akan berupa maksimal menangkal ancaman itu.

Dudung mengatgakan hal itu menanggapi pertanyaan Deddy, apakah benar masih ada kelompok-kelompok terorisme di Indonesia dan menebarkan ideologinya.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan pengarahan kepada para Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) TNI Angkatan Darat di Aula Jenderal Besar AH Nasution Lantai II Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Gambir, Jakarta Pusat pada  (22/11/2021).
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan pengarahan kepada para Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) TNI Angkatan Darat di Aula Jenderal Besar AH Nasution Lantai II Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Gambir, Jakarta Pusat pada  (22/11/2021). (Istimewa)

"Kan sudah terbukti, ada yang ditangkepin Densus 88, memang benar, ada itu. Mereka sudah merencanakan sesuatu. Teknologi sudah canggih. Dia WA aja sudah ketangkep sama kita. Sudah kita waspadai. Makanya hati-hati," kata Dudung.

Ia menceritakan, setelah dilantik jadi KSAD, dirinya langsung mengunjungi prajuritnya di wilayah operasi di Papua dan Poso.

"Saya baru pulang dari Poso, lihat pasukan saya di sana. Di Poso, ada suatu kawasan yang orang lain tidak boleh masuk atau ustaz lain yang bisa ceramah di situ, ada satu kawasan di sana. Karena memang mereka mengeksklusifkan diri, tidak boleh orang lain masuk. Karena memang mereka tidak boleh ada televisi dan segala macam. Mereka gak boleh ada berita-berita dari luar," papar Dudung.

"Jadi doktrinnya mereka aja yang masuk di situ. Kan bahaya. Nah, sekarang saya bilang, saya perintahkan kamu ustaz-ustaz yang dari militer, kamu masuk. Gak ada ceritanya di republik ini gak masuk. Harus masuk. Bisa itu, kita dengan kepolisian kita bergabung," kata Dudung.

Sebab jika dibiarkan kelompok eksklusif seperti itu rentan memiliki pandangan dan doktrin terorisme.

"Kalau salah menjabarkannya nanti. Berjihad katanya, iya berjihad menghalalkan segala cara, bisa gak bener, makanya kita masuk," kata Dudung.

"Iya ta, itu yang menyeramkan, memang," timpal Deddy.

Dudung mengatakan pertama kali yang sangat ingin ia lakukan setelah menjabat KSAD adalah mengunjungi prajurit-prajuritnya yang berada di wilayah atau daerah operasi.

"Pertama kali yang saya lakukan saat dilantik KSAD, pertama kali adalah melihat prajurit-prajurit saya yang ada di daerah operasi. Jangan sampai mereka kekurangan, jangan sampai mereka bertempur sendirian," kata Dudung.

Karenanya ia langsung mengunjungi prajurit-prajuritnya yang ada di Papua yang tengah memberantas KKB, serta prajurit-prajuritnya yang ada di Poso untuk memberantas teroris.

"Bertempur sendirian itu, artinya saat melaksanakan tugas kendaraan gak ada, logistik gak ada, jangan sampai seperti itu. Saya gak mau seperti itu, Makanya di Papua di Poso, semua saya catat dan saya bilang ke asisten logistik prioritaskan mereka ini yang di daerah terpencil, jangan sampai mereka kesulitan," papar Dudung.

Setelah itu mengunjungi prajurit di wilayah operasi, kata Dudung, ia juga akan mengunjungi prajuritnya yang ada di perbatasan.

"Kenapa saya mau lihat prajurit-prajurit saya. Ada istilah begini, pemimpin itu dalam mengambil keputusan dan kebijakan harus melibatkan eselon terdepan. Karena mereka itu yang akan menerima dampak secara langsung dari keputusan kebijakan yang kita ambil," katanya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pernyataan 'Tuhan Bukan Orang Arab' Dudung Tuai Polemik, Ustaz Hilmi Ingatkan KSAD Lebih Bijaksana, 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved