Gunung Semeru Erupsi
Kisah Ibu Hamil 9 Bulan Lolos Erupsi Gunung Semeru, Lari Belasan Kilo Tak Peduli Perut Nyeri
Begini kisah perjuangan sorang ibu hamil 9 bulan meloloskan diri dari kepungan lava Gunung Semeru.
TRIBUNPALU.COM - Begini kisah perjuangan sorang ibu hamil 9 bulan meloloskan diri dari sapuan awan panas Gunung Semeru.
Erupsi Gunung Semeru yang disertai guguran awan panas mengejutkan warga di sekitar lereng.
Akibat kejadian itu puluhan orang meninggal dunia. Tak sedikit pula yang mengalami luka.
Warga sama sekali tak menyangka bahwa pada Sabtu (4/12/2021) lalu, Gunung Semeru Erupsi hebat yang meluluhlantakan wilayah di sekitarnya.
Ayuningsih (23) yang sedang hamil besar harus berlari belasan kilometer untuk menyelamatkan diri dari sapuan awan panas guguran Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Update Korban Erupsi Gunung Semeru: 34 Meninggal Dunia, 22 Masih Hilang, Ribuan Orang Mengungsi

Ayu adalah salah seorang warga yang terdampak dari Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Dengan kondisi perutnya yang membesar karena sudah hamil 9 bulan, Ayu berjuang keras untuk selamat dari Erupsi Gunung Semeru.
Dipapah sang suami, Ayu pun berhasil menyelamatkan diri.
Ayu merupakan warga Dusun Curah Kobokan, Pronojiwo, Lumajang.
Baca juga: Presiden Jokowi Tiba di Kabupaten Lumajang, Akan Jenguk Korban Erupsi Gunung Semeru
Pronojiwo merupakan salah satu wilayah yang hampir seluruhnya terkena imbas dari letusan Semeru.
Ayu menceritakan saking paniknya, Ayu menyelamatkan diri dengan cara berlari sembari dipapah sama suaminya Mohamad Nur Efendy (23).
Ia berlari belasan kilometer hingga sampai ke tempat yang dirasa aman.
"Usia kehamilan saya sembilan bulan. Saya tak memikirkan apa-apa, pokoknya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," katanya dilansir dari Surya, Senin (6/12/2021).

Selama berlari ia merasakan nyeri pada perutnya.
Selain itu, kakinya sempat terinjak-injak warga lain saat berlari hingga lecet.