Gunung Semeru Erupsi

Kisah Ibu Hamil 9 Bulan Lolos Erupsi Gunung Semeru, Lari Belasan Kilo Tak Peduli Perut Nyeri

Begini kisah perjuangan sorang ibu hamil 9 bulan meloloskan diri dari kepungan lava Gunung Semeru.

SURYA/Hayu Yudha Prabowo
DAMPAK LETUSAN SEMERU - Hewan ternak warga mati akibat letusan gunung Semeru di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Minggu (5/12/2021). Letusan Gunung Semeru mengakibat 13 orang meninggal dunia, 69 orang luka-luka serta jembatan penghubung Malang dengan Lumajang putus 

Namun dia bisa sedikit bernapas lega karena janin yang di kandungannya dalam keadaan sehat setelah mendapat pemeriksaan medis.

"Alhamdulilah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat."

"Saya langsung mendapat pemeriksaan kandungan dan penanganan di Puskesmas Penanggal usai lolos dari awan panas," kata dia.

Baca juga: Viral Pria Terobos Abu Panas Semeru, Nekat Demi Selamatkan Keluarga

Baca juga: Tak Tega Tinggalkan Ibunya yang Renta Saat Gunung Semeru Erupsi, Anak-Ibu Ditemukan Tewas Berpelukan

Saat ini, Ayu sedikit cemas untuk mempersiapkan waktu persalinannya yang tinggal menghitung hari.

Sebab, harta bendanya rusak tak bersisa dihempas awan panas.

"Semoga ada yang membantu biaya persalinan. Karena tidak ada harta benda benda, termasuk uang yang bisa diselamatkan," harapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/ 2021). (Sekretariat Presiden)

Sementara, petugas piket Pos Kesehatan di Puskesmas Penanggal, Suwarno menyebut janin yang dikandung Ayu dalam kondisi sehat.

Setiap hari, kondisi kesehatan janin dan Ayu rutin dipantau bidan.

"Nanti, untuk persalinannya, dilakukan di RSUD Pasirian atau RSUD Haryoto Lumajang. Karena peralatannya lebih lengkap," kata dia.

Selamat dari kepungan lava

Lina (23), seorang warga Dusun Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, merupakan satu di antara warga yang berhasil menyelamatkan diri.

Sebelum itu, ia bersama keluarganya sempat terjebak selama 30 menit dari kepungan lava.

Saat itu abu vulkanik menghujam dari langit rumahnya.

Sedangkan lahar dingin meluap hingga ke jalanan depan rumahnya.

"Dengar ledakan sama suara batu dari atap semua keluar.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved