Tafsir Singkat Surah Al Kahfi Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya
Berikut ini TribunPalu sampaikan tafsir singkat Surah Al Kahfi ayat 26 hingga 30, lengkap dengan bacaan Arab, latin dan terjemahannya.
Tafsir Singkat Surah Al Kahfi Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya
TRIBUNPALU.COM - Berikut ini TribunPalu sampaikan tafsir singkat Surah Al Kahfi ayat 26 hingga 30, lengkap dengan bacaan Arab, latin dan terjemahannya.
Surah Al Kahfi merupakan surah yang sunah dibaca di hari Kamis malam dan Jumat.
Surah ini terdiri dari 110 ayat yang tergolong dalam surah-surah Makiyyah.
Tak hanya dibaca saja, barang siapa yang mengamalkannnya maka akan mendapatkan berkah yang besar dari Allah SWT.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, maka ia akan disinari oleh cahaya diantara dua Jum’at” [Shahih : Diriwayatkan oleh Al-Hakim 2/368 dan al-Baihaqi dalam as- Sunan al-Kubra 3/249. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no 6345]
Melalui artikel ini, kami akan menyampaikan tafsir surah Al Kahfi beserta dengan bacaan Arab, latin dan terjemahannya.
Kami telah melansirnya dari laman Quran Kemenag RI.
Baca juga: Tafsir Singkat Surah Al Kahfi Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latih dan Terjemahannya

Tafsir Surah Al Kahfi Ayat 26 hingga 30
Ayat 26
Katakanlah kepada siapa yang tidak percaya atau membantah keterangan ini, "Allah yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal di dalam gua; betapa tidak, sebab milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi, tidak ada sesuatu pun yang terluput dari pengetahuan-Nya. Alangkah terang penglihatan-Nya terhadap segala sesuatu dan alangkah tajam pendengaran-Nya terhadap suara; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka penduduk langit maupun bumi selain Dia Yang Mahakuasa atas segala sesuatu; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan, sebab Dia tidak membutuhkan siapa pun menjadi sekutu bagi-Nya.
Ayat 27
Sesudah selesai menceritakan kisah penguni gua, ayat ini kembali menyampaikan pesan-pesan yang disampaikan pada permulaan surah ini. Dan bacakanlah wahai Nabi Muhammad apa yang diwahyukan Allah kepadamu, yaitu Al-Qur'an, Kitab Tuhanmu. Tidak ada siapa pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya, yakni wahyu-Nya atau ketetapanketetapan-Nya. Dan ketahuilah engkau tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain kepada-Nya. Oleh karena itu, janganlah engkau lalai melaksanakan tuntunan Tuhanmu.
Ayat 28
Dan bersabarlah engkau wahai Nabi Muhammad bersama orang-orang yang beriman yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan berzikir dan berdoa dengan mengharap keridaan-Nya,bukan karena mengharap kesenangan duniawi; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka walaupun mereka miskin, lalu mengarah perhatianmu kepada orang-orang kafir karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, sebab keengganannya mengikuti tuntunan yang Kami wahyukan serta menuruti keinginannya yang teperdaya oleh kesenangan duniawi dan keadaannya yang demikian itu sudah melewati batas.
Ayat 29
Dan katakanlah wahai Nabi Muhammad, kepada siapa saja bahwa Kebenaran, yakni Al-Qur'an yang kusampaikan kepadamu itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa di antara kamu yang ingin beriman kepada wahyu yang kusampaikan hendaklah dia beriman, keuntungan dan manfaatnya akan kembali kepada diri mereka sendiri, dan barang siapa di antara kamu yang ingin kafir, menolak kebenaran itu, biarlah dia kafir, kerugian dan mudaratnya akan kembali kepada diri mereka sendiri. Allah menerangkan kerugian yang akan menimpa mereka dengan menyatakan, "Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yakni mereka yang angkuh dan menolak kebenaran yang kusampaikan, yang gejolaknya mengepung mereka dari segala penjuru. Jika mereka meminta pertolongan dari panasnya api neraka itu, mereka akan diberi minum dengan air seperti cairan besi atau minyak yang keruh yang mendidih yang panasnya menghanguskan wajah bila didekatkan kepadanya. Itulah minuman yang paling buruk dan neraka tempat dihidangkan minuman itu adalah tempat istirahat yang paling jelek.
Ayat 30
Sesungguhnya mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan membuktikan keimanannya dengan mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Kami. Kepada mereka Kami memberikan pahala yang besar. Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.
Baca juga: Tafsir Surah Al Kahfi Ayat 16 hingga 20 Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin & Terjemahannya

Bacaan Surah Al Kahfi Ayat 26 hingga 30
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلِ اللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوْا ۚ لَهٗ غَيْبُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَبْصِرْ بِهٖ وَاَسْمِعْۗ مَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّۗ وَلَا يُشْرِكُ فِيْ حُكْمِهٖٓ اَحَدًا - ٢٦
26. qulillāhu a'lamu bimā labiṡụ, lahụ gaibus-samāwāti wal-arḍ, abṣir bihī wa asmi', mā lahum min dụnihī miw waliyy, wa lā yusyriku fī ḥukmihī aḥadā
Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.”
وَاتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَۗ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖۗ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا - ٢٧
27. watlu mā ụḥiya ilaika ming kitābi rabbik, lā mubaddila likalimātih, wa lan tajida min dụnihī multaḥadā
Dan bacakanlah (Muhammad) apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan engkau tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain kepada-Nya.
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا - ٢٨
28. waṣbir nafsaka ma'allażīna yad'ụna rabbahum bil-gadāti wal-'asyiyyi yurīdụna waj-hahụ wa lā ta'du 'aināka 'an-hum, turīdu zīnatal-ḥayātid-dun-yā, wa lā tuṭi' man agfalnā qalbahụ 'an żikrinā wattaba'a hawāhu wa kāna amruhụ furuṭā
Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ بِئْسَ الشَّرَابُۗ وَسَاۤءَتْ مُرْتَفَقًا - ٢٩
29. wa qulil-ḥaqqu mir rabbikum, fa man syā`a falyu`miw wa man syā`a falyakfur, innā a'tadnā liẓ-ẓālimīna nāran aḥāṭa bihim surādiquhā, wa iy yastagīṡụ yugāṡụ bimā`ing kal-muhli yasywil-wujụh, bi`sasy-syarāb, wa sā`at murtafaqā
Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اِنَّا لَا نُضِيْعُ اَجْرَ مَنْ اَحْسَنَ عَمَلًاۚ - ٣٠
30. innallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti innā lā nuḍī'u ajra man aḥsana 'amalā
Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.
(TribunPalu/Hakim)