Sulteng Hari Ini
Peringati HUT ke-73 Infanteri, Korem 132/Tadulako Gelar Lakon Pasukan Tradisonal
Prajurit Tradisonal merupakan ide dan gagasan oleh Jendral Sudirman dalam memerangi penjajah.
Penulis: Alan Sahrir | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril
TRIBUNPALU.COM,PALU - Korem 132/Tadulako menggelar lakon pasukan Nusantara sebagai penghargaan kepada jasa prajurit terdahulu dalam memerangi penjanjah.
Kegiatan dalam rangka HUT ke-73 Infanteri tersebut berlangsung di halaman Korem 132/Tadulako Jl Hasanuddin, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Minggu (19/12/2021).
Para aktor lakon merupakan prajurit Korem 132/Tadulako dan dipimpin Peltu Tenggo.
Prajurit Tradisonal merupakan ide dan gagasan oleh Jendral Sudirman dalam memerangi penjajah.
Pasukan Tradisonal terkenal dengan strategi gerilyanya.
Meski belum memahami baris berbaris dan dengan senjata seadanya.
Baca juga: VIDEO: Korem 132/Tadulako Gelar Pameran Senjata Tradisional Sulawesi Tengah
Namun semangat berjuang yang tertanam dalam diri pasukan tradisional dalam mempertahankan NKRI dengan pantang menyerah.
Atas dasar inilah pada tanggal 19 Desember diperingati sebagai Hari Infantri TNI AD.
Selanjutnya, prajurit tradisional memberikan kelapa muda kepada Komandan Korem (Danrem) 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf sebagai simbol tunas bangsa.
Seteguk air kelapa muda mengandung makna pulihnya kembali segenap semangat jiwa raga untuk maju menyerang, menyerbu, menerjang musuh yang dihadapi disetiap medan juang.
Brigjen TNI Farid Makruf mengatakan, setiap prajurit harus bersatu padu memiliki jiwa korsa yang kuat dan dinamis.
Serta memiliki kemauan untuk menjadikan satuannya lebih baik dan memiliki visi yang jauh ke depan.
"Sehingga dapat memprediksi tantangan yang akan dihadapi dan menentukan solusi antisipasi Jauh sebelum tantangan tersebut menjadi nyata," bebernya.
Baca juga: Jadwal Bola Malam Ini:Laga Penentuan Indonesia vs Malaysia, 8 Besar Liga 2 hingga Liverpool vs Spurs
Selain itu, Brigjen TNI Farid Makruf mengatakan, prajurit korps infanteri juga harus memiliki profesionalisme prajuritan yang dapat diandalkan.
"Prajurit Infanteri harus memiliki kemampuan dan kemauan bertempur yang tinggi sesuai dengan profesi minyak sebagai atlet tempur yang tanggap, tangguh dan trengginas," jelas Brigjen TNI Farid Makruf.
Tidak lupa, Brigjen TNI Farid Makruf mengingatkan kebersamaan dengan rakyat menjadi bagian penting dan strategis dalam mendukung pencapaian suatu tugas pertempuran.(*)