Oknum TNI Tulis Nomor HP di Paspor Mahasiswi yang Karantina, Kodam Jaya Langsung Turun Tangan

Viral di media sosial video memperlihatkan curhat beberapa mahasiswi dari luar negeri yang sedang menjalani karantina di RS Wisma Atlet, Jakarta.

blogfam.com
Oknum TNI Tulis Nomor HP di Paspor Mahasiswa yang Karantina. 

TRIBUNPALU.COM - Viral di media sosial video memperlihatkan curhat beberapa mahasiswi dari luar negeri yang sedang menjalani karantina di RS Wisma Atlet, Jakarta.

Beberapa mahasiswi tersebut menunjukan paspor mereka yang ditulis nomor HP oleh oknum anggota TNI.

Mereka mengeluhkan paspornya dicoret dengan ditulisi nomor telepon oleh oknum anggota TNI yang bertugas di sana.

Dari foto yang tersebar di media sosial, tampak paspor mahasiswi itu ditulisi nomor telepon di halaman bagian dalamnya.

Dari pengakuan si pengunggah, ada dua paspor temannya yang ditulisi nomor HP oleh oknum TNI tersebut.

"Halo min, mau share kelakuan tni di wisma atlet, nulis nomor hp di paspor dua temen cewe ku. Ganjen + ngerusak paspor," tulisnya.

Baca juga: Tentara Timor Leste Tiba-tiba Kerjasama dengan Tentara AS, Bentuk Pasukan Pertahanan Khusus

Tindakan oknum TNI itu pun mendapat kecaman dari publik.

Pihak Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) selaku pihak pelaksana operasional RSDC Wisma Atlet, membenarkan kejadian itu.

Kepala Penerangan Kodam Jaya, Letkol Cpm Dwi Indra Wirawan mengakui ada kesalahan prosedur yang dilakukan anggotanya.

Ia mengatakan, anggotanya memang berhak untuk memeriksa serta memegang paspor pelaku karantina selama proses karantina di Wisma Atlet berlangsung.

Namun, tindakan anggotanya yang menulisi paspor mahasiswi itu dengan nomor telepon pribadinya telah menyalahi prosedur.

Ia menyebut telah dilakukan mediasi antara oknum anggota TNI yang melanggar dan mahasiswi yang paspornya dicoret-coret pada Senin (20/12/2021).

Berdasarkan hasil mediasi, kata Indra, korban sepakat untuk tidak memperpanjang permasalahan coret-coret dokumen paspor ini.

Ia mengatakan pelaku akan ganti rugi dengan penggantian paspor yang baru. 

"Namun terhadap pelaku tetap akan diberikan sanksi hukuman," kata Indra saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (20/12/2021).

Indra menyayangkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.

"Sangat disayangkan kejadian ini sampai terjadi, kami akan evaluasi agar tidak terulang kembali," kata Indra. (*)

(Sumber: TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved