Bacaan Surah Al Alaq Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, Terjemahan dan Tafsirnya

Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan Surah Al Alaq ayat 11 hingga 19 lengkap dengan bacaan arab, latin, terjemahan dan tafsirnya.

Editor: Imam Saputro
imam-us.org
ILUSTRASI beribadah membaca Alquran. 

Bacaan Surah Al Alaq Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, Terjemahan dan Tafsirnya

TRIBUNPALU.COM - Surah Al Alaq merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.

Melansir dari laman Tribunnews Style, surah ini merupakan surah ke-96 dan berada di juz ke-30.

Surah Al Alaq memiliki 19 ayat yang tergolong dalam Surah Makiyah karena turun di Kota Mekah.

Surah Al Alaq berarti 'segumpal darah'.

Surah Al Alaq ayat ke 1 hingga 5 merupakan ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kelima ayat itu menjadi wahyu yang diterima Nabi Muhammad di Gua Hira saat beliau sedang bertafakur.

Untuk mengetahuinya lebih detail, berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan Surah Al Alaq ayat 11 hingga 15 yang dikutip dari laman Quran Kemenag RI.

Baca juga: Bacaan Arab & Latin Surah Al Alaq Ayat 1 hingga 10, Lengkap dengan Terjemahan & Tafsirnya

FOTO ILUSTRASI: Membaca Al Quran
FOTO ILUSTRASI: Membaca Al Quran (Tribunnews Style)

اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ - ١١

A ra`aita ing kāna 'alal-hudā

Arti: Bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang salat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),

Tafsir: Bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang salat itu berada di atas kebenaran dan petunjuk dari Tuhannya dalam salatnya,

Selanjutnya Allah meminta Nabi Muhammad memperhatikan, seandainya orang yang dilarang salat di masjid itu membawa hidayah dan membimbing orang kepada iman, dan mengajak orang kepada ketakwaan, yaitu mengerjakan kebaikan dan kebenaran. Tindakan itu pasti lebih baik, karena pasti menguntungkan dirinya dan masyarakatnya. Orang yang berperilaku seperti itu adalah Nabi Muhammad sendiri. Itu adalah dua perilaku yang bertolak belakang dan bertentangan seperti siang dan malam: yang pertama jahat dan membawa kepada kejahatan, dan yang kedua baik dan membawa kepada kebaikan.

اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ - ١٢

Au amara bit-taqwā

Arti: Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?

Tafsir: atau dia menyuruh orang lain bertakwa kepada Allah untuk kemaslahatan mereka? Bukankah amat mengherankan bila orang yang sesat melarang orang yang mendapat pentunjuk untuk melaksanakan perintah Tuhannya dan membimbing orang lain ke jalan takwa?

Selanjutnya Allah meminta Nabi Muhammad memperhatikan, seandainya orang yang dilarang salat di masjid itu membawa hidayah dan membimbing orang kepada iman, dan mengajak orang kepada ketakwaan, yaitu mengerjakan kebaikan dan kebenaran. Tindakan itu pasti lebih baik, karena pasti menguntungkan dirinya dan masyarakatnya. Orang yang berperilaku seperti itu adalah Nabi Muhammad sendiri. Itu adalah dua perilaku yang bertolak belakang dan bertentangan seperti siang dan malam: yang pertama jahat dan membawa kepada kejahatan, dan yang kedua baik dan membawa kepada kebaikan.

Baca juga: Asbabun Nuzul Surah Al Bayyinah, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, Terjemahan dan Tafsir Singkatnya

Wanita yang sedang berhalangan tetap diperbolehkan membaca Al Quran asalkan tidak menyentuhnya.
Wanita yang sedang berhalangan tetap diperbolehkan membaca Al Quran asalkan tidak menyentuhnya. (Sajian Sedap)

اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ - ١٣

A ra`aita ing każżaba wa tawallā

Arti: Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?

Tafsir: Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan Nabi serta wahyu Allah dan berpaling dari keimanan dan berbuat kebajikan?

Selanjutnya Allah meminta Nabi Muhammad memperhatikan orang yang melarang orang beribadah itu, yaitu Abu Jahal sebagai contoh, apakah jika ia memandang Allah dan ajaran-ajaran-Nya dusta, lalu berpaling, dan tidak mau menggubrisnya. Ia tidak tahu bahwa Allah melihat perbuatannya itu. Tidak demikian halnya, Allah mengetahui setiap perbuatan dosanya itu dan akan memberikan balasannya.

اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ - ١٤

A lam ya'lam bi`annallāha yarā

Arti: Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?

Tafsir: Tidakkah dia yang berbuat demikian jahat itu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat dan akan membalas perbuatan jahatnya? Allah Maha Melihat dan pasti akan memberi balasan dengan seadil-adilnya.

Selanjutnya Allah meminta Nabi Muhammad memperhatikan orang yang melarang orang beribadah itu, yaitu Abu Jahal sebagai contoh, apakah jika ia memandang Allah dan ajaran-ajaran-Nya dusta, lalu berpaling, dan tidak mau menggubrisnya. Ia tidak tahu bahwa Allah melihat perbuatannya itu. Tidak demikian halnya, Allah mengetahui setiap perbuatan dosanya itu dan akan memberikan balasannya.

Baca juga: Asbabun Nuzul Surah Al Zalzalah, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, Terjemahan dan Tafsirnya

كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ - ١٥

Kallā la`il lam yantahi lanasfa'am bin-nāṣiyah

Arti: Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),

Tafsir: Dia tidak dibenarkan untuk melarang orang lain melaksanakan salat dan mendekatkan diri kepada Allah. Sekali kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya dengan sangat kasar ke arah neraka;

Allah mencela orang yang melarang orang beribadah di dalam masjid, dengan contohnya Abu Lahab. Allah mengancam bahwa bila mereka tidak menghentikan perbuatannya, Allah akan mencabut ubun-ubunnya, yaitu menarik nyawanya sehingga mati seketika. Hukuman itu dijatuhkan padanya karena ubun-ubun itu adalah denyut kehidupannya, sedangkan denyut kehidupannya itu selalu penuh kebohongan dan dosa.

(TribunPalu/Hakim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved