Bacaan Surah Al Alaq Ayat 15 hingga 19, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, Terjemahan dan Tafsirnya

Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan Surah Al Alaq ayat 15 hingga 19, lengkap dengan bacaan arab, latin, terjemahan dan tafsirnya.

Tribunnews Style
FOTO ILUSTRASI: Membaca Al Quran 

Bacaan Surah Al Alaq Ayat 15 hingga 19, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, Terjemahan dan Tafsirnya

TRIBUNPALU.COM - Surah Al Alaq merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.

Melansir dari laman Tribunnews Style, surah ini merupakan surah ke-96 dan berada di juz ke-30.

Surah Al Alaq memiliki 19 ayat yang tergolong dalam Surah Makiyah karena turun di Kota Mekah.

Surah Al Alaq berarti 'segumpal darah'.

Surah Al Alaq ayat ke 1 hingga 5 merupakan ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kelima ayat itu menjadi wahyu yang diterima Nabi Muhammad di Gua Hira saat beliau sedang bertafakur.

Untuk mengetahuinya lebih detail, berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan Surah Al Alaq ayat 15 hingga 19 yang dikutip dari laman Quran Kemenag RI.

Baca juga: Bacaan Surah Al Alaq Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, Terjemahan dan Tafsirnya

Bacaan Surah Al Alaq Ayat 15 hingga 19

كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ - ١٥

Kallā la`il lam yantahi lanasfa'am bin-nāṣiyah

Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),

نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ - ١٦

Nāṣiyating kāżibatin khāṭi`ah

Yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.

فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ - ١٧

Falyad'u nādiyah

Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ - ١٨

Sanad'uz-zabāniyah

Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa),

كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ - ١٩

Kallā, lā tuṭi'hu wasjud waqtarib

Sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).

Baca juga: Bacaan Arab & Latin Surah Al Alaq Ayat 1 hingga 10, Lengkap dengan Terjemahan & Tafsirnya

Wanita yang sedang berhalangan tetap diperbolehkan membaca Al Quran asalkan tidak menyentuhnya.
Wanita yang sedang berhalangan tetap diperbolehkan membaca Al Quran asalkan tidak menyentuhnya. (Sajian Sedap)

Tafsir Surah Al Alaq Ayat 15 hingga 19

Ayat 15

Dia tidak dibenarkan untuk melarang orang lain melaksanakan salat dan mendekatkan diri kepada Allah. Sekali kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya dengan sangat kasar ke arah neraka.

Allah mencela orang yang melarang orang beribadah di dalam masjid, dengan contohnya Abu Lahab. Allah mengancam bahwa bila mereka tidak menghentikan perbuatannya, Allah akan mencabut ubun-ubunnya, yaitu menarik nyawanya sehingga mati seketika. Hukuman itu dijatuhkan padanya karena ubun-ubun itu adalah denyut kehidupannya, sedangkan denyut kehidupannya itu selalu penuh kebohongan dan dosa.

Ayat 16

Yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan nabi dan durhaka kepada Allah.

Allah mencela orang yang melarang orang beribadah di dalam masjid, dengan contohnya Abu Lahab. Allah mengancam bahwa bila mereka tidak menghentikan perbuatannya, Allah akan mencabut ubun-ubunnya, yaitu menarik nyawanya sehingga mati seketika. Hukuman itu dijatuhkan padanya karena ubun-ubun itu adalah denyut kehidupannya, sedangkan denyut kehidupannya itu selalu penuh kebohongan dan dosa.

Ayat 17

Apabila azab Kami datang kepadanya maka biarlah dia memanggil golongannya yang dia banggakan untuk menyelamatkannya dari azab itu.

Allah mempersilakan mereka yang sewenang-wenang dan melarang orang melakukan ibadah itu untuk meminta bantuan kelompok mereka. Ayat ini khususnya ditujukan kepada Abu Jahal, yang dikenal sebagai pemimpin terbesar orang-orang yang menentang Nabi saw di Mekah. Allah mengancam bahwa bila Abu Jahal memanggil teman-teman komplotannya untuk meminta tolong, maka Allah akan memanggil malaikat-malaikat Zabaniyah, yaitu para penjaga neraka yang sangat bengis. Artinya, ia di dunia akan celaka dan di akhirat akan masuk neraka. Ancaman itu kemudian terbukti, yaitu pada tahun kedua setelah umat Islam hijrah ke Medinah, terjadi Perang Badar, di mana Abu Jahal sebagai pemimpin Quraisy mati terbunuh. Dan di akhirat nanti ia pasti masuk neraka.

Baca juga: Tafsir Surah Al Kahfi Ayat 31 hingga 35, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya

Ayat 18

Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah yang bengis dan kasar untuk mencampak­kannya ke dalam azab Kami dan menyelamatkan Nabi beserta para pengikutnya.

Allah mempersilakan mereka yang sewenang-wenang dan melarang orang melakukan ibadah itu untuk meminta bantuan kelompok mereka. Ayat ini khususnya ditujukan kepada Abu Jahal, yang dikenal sebagai pemimpin terbesar orang-orang yang menentang Nabi saw di Mekah. Allah mengancam bahwa bila Abu Jahal memanggil teman-teman komplotannya untuk meminta tolong, maka Allah akan memanggil malaikat-malaikat Zabaniyah, yaitu para penjaga neraka yang sangat bengis. Artinya, ia di dunia akan celaka dan di akhirat akan masuk neraka. Ancaman itu kemudian terbukti, yaitu pada tahun kedua setelah umat Islam hijrah ke Medinah, terjadi Perang Badar, di mana Abu Jahal sebagai pemimpin Quraisy mati terbunuh. Dan di akhirat nanti ia pasti masuk neraka.

Ayat 19

Perbuatan jahat orang itu (Abù Jahl) tidak akan mengenai dirimu, wahai Nabi. Sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya. Tetaplah menunaikan salat sesuai perintah Tuhanmu dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada-Nya dengan menaati aturannya, niscaya Dia akan selalu melindungimu dari ancamannya.

Allah meminta Nabi saw atau siapa saja yang ingin beribadah agar tidak takut dan tidak mematuhi ancaman orang yang melarang mereka beribadah. Mereka diminta untuk tetap melaksanakan ibadah dengan tekun, terutama salat, dan menggunakan masjid untuk melaksanakannya. Dalam ayat lain, Allah berfirman: Dan janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (al-Ahzab/33: 48) Di samping salat, umat Islam diminta pula mengerjakan ibadah-ibadah sunat lainnya dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya, baik itu berupa salat-salat sunat maupun zikir-zikir, dan sebagainya.

(TribunPalu/Hakim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved