Piala AFF 2020
Sikap Kapten Asnawi dan Kartu Merah Diprotes, Singapura Masih Tak Terima Dikalahkan Timnas Indonesia
Pertandingan Timnas Indonesia melawan Singapura belakangan ini ramai diperbincangkan. Penyebabnya, banyak momen dianggap kontrovesi.
TRIBUNPALU.COM - Pertandingan Timnas Indonesia melawan Singapura belakangan ini ramai diperbincangkan.
Penyebabnya, banyak momen dianggap kontrovesi terjadi sepanjang 120 menit pertandingan tersebut.
Salah satunya, sikap kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam ketika ketika mendatangi eksekutor penalti gagal Singapura, Faris Ramli.
Ya, tendangan penalti krusial pemain nomor punggung 10 Singapura itu berhasil ditepis kiper Timnas Indonesia, Nadeo Arga Winata.
Nah, setelah tendangan penalti itu berhasil ditepis oleh Nadeo, Faris Ramli hanya berdiri menutup wajahnya dengan tangan.
Ia pun bersedih meratapi kegagalannya.
Baca juga: Timnas Indonesia Diremehkan Tapi Malah Masuk Final, Taktik Shin Tae-yong Disoroti Menpora
Dengan mendadak, Kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam, langsung mendatangi Faris Ramli dengan wajah penuh kegembiraan.
Asnawi pun disebut media Singapura melakukan tak simpatik, membully Faris Ramli.
Benarkah Asnawi melakukan pembullyan?
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, langsung pasang badan untuk Asnawi.
Menurut Shin Tae-yong, apa yang dilakukan Asnawi Mangkualam sah-sah saja.
Shin Tae-yong punya alasan.
Menurutnya, di sebelumnya Shin Tae-yong dan tim pelatih merasakan hal yang sama.
Hal itu ketika pemain Singapura melakukan selebrasi gol berlebihan usai leading 2-2.
“Bagi kami tidak masalah besar karena ada selebrasi dari pemain Singapura ke bench kami,” kata Shin Tae-yong selepas laga.
Shin Tae-yong menilai apa yang dilakukan oleh pemain Singapura sangat tidak wajar.
Shin Tae-Yong menceritakan, ia memang menegur pelatih Singapura Tatsuma Yoshida sebelumnya.
“Saya sedikit bicara kepada pelatih Singapura karena mereka harus fair play.”
"Setelah itu semua baik-baik saja dan pelatih Singapura minta maaf,” ucap Shin Tae-yong.
Dugaan kata-kata yang Dilontarkan Asnawi Mangkualam
Apa yang diucapkan Asnawi, kemudian menjadi misteri dan bahan debat di media sosial.
Aksi Asnawi ini mengingatkan aksi tak simpatik Martin Keown, kapten Arsenal yang pernah melakukan hal ikonik, saat melawan Manchester United.
Saat itu striker Man United Ruud Van Nistelrooy gagal penalti.
Apa yang diucapkan Asnawi, kemudian menjadi misteri dan bahan debat di media sosial.
Aksi Asnawi ini mengingatkan aksi tak simpatik Martin Keown, kapten Arsenal yang pernah melakukan hal ikonik, saat melawan Manchester United.
Saat itu striker Man United Ruud Van Nistelrooy gagal penalti.
Kaown kemudian menghampiri Nistelrooy dan mengejeknya.
Tapi, ada yang menyebut, Asnawi menyampaikan kalimat : Thank You, alias berterimakasih kepada Faris Ramli.
Ya, karena gagalnya penalti itu, Timnas Indonesia terhindar dari kekalahan.
Seandainya penalti itu masuk, maka Timnas Indonesia tertinggal 3-2, dan bisa jadi akan sulit mengejar, mengingat waktu tersisa 3 menit saja, dan Singapura dipastikan akan bertahan total, serta melakukan strategi mengulur waktu.
Kartu Merah Dipertanyakan
Selain sikap Asnawi, kepemimpinan wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi yang memimpin pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 Indonesia vs Singapura juga disorot.
Dalam laga tersebut, wasit asal Oman itu memberi kartu merah yang kontroversial kepada bek Singapura Safuwan Baharudin di pengujung babak pertama, dan sejumlah keputusan lain yang mengundang tanda tanya.
Dikutip dari Kompas.com, ada tiga media asing yang menyoroti kontroversi wasit Piala AFF tersebut, yakni Channel News Asia (Singapura), AFP (Perancis), dan Yahoo! News Singapore.
"Situasi memanas di waktu tambahan babak pertama. Wasit asal Oman Qasim Matar Ali Al Hatmi, yang sudah membuat marah para suporter tuan rumah dengan beberapa keputusan meragukan terhadap The Lions, melihat Safuwan bersikap agresif dengan seorang bek Indonesia sebelum tendangan bebas dilakukan dari sayap kanan," tulis Yahoo! News Singapore.
"Wasit memanggil kedua pemain untuk tetap tenang, tetapi mereka kembali berseteru. Al Hatmi meniup peluit lagi, dan kali ini mengeluarkan kartu kuning kedua untuk Safuwan, yang sebelumnya sudah diperingatkan karena beradu argumen dengan wasit."
Disebutkan pula bahwa keputusan kontroversial itu disambut dengan amarah para pemain Singapura.
Ketegangan juga sempat terjadi antara pelatih Indonesia Shin Tae-yong dan juru taktik tuan rumah Tatsuma Yoshida jelang turun minum.
Media Perancis AFP turut menyebut kartu merah Safuwan Baharudin kontroversial, dalam artikel berjudul Indonesia score in extra time to overcome Singapore in Suzuki Cup semi-final.
"Singapura mendapat pukulan telak di waktu tambahan ketika Safuwan Baharudin secara kontroversial diusir dari lapangan setelah mendapat kartu kuning kedua usai berseteru dengan bek Indonesia," tulisnya.
Sementara itu, Channel News Asia mengutip tanggapan Tatsuma Yoshida soal kepemimpinan wasit Qasim.
"Wasit tetaplah wasit. Kalau mereka bilang itu pelanggaran, ya pelanggaran. Kalau mereka bilang itu kartu merah, ya kartu merah. Kita harus menerimanya, ini sepak bola," ujar pelatih asal Jepang itu. (*)
(Tribun-Medan.com)