Prediksi Puncak Omicron, Luhut: Tempat Publik Hanya untuk yang Sudah 2 Kali Vaksin

Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19

handover
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan. 

Meskipun puncak kasus tersebut dicapai secara cepat dan tinggi, tapi banyak pula angka kesembuhan yang dicatat.

Waktunya Omicron dari mulai teridentifikasi hingga akhirnya mengalami puncak berkisar antara 35 sampai 65 hari.

Di negara-negara tersebut, hospitalisasinya antara 30% sampai 40% dari hospitalisasi Delta.

"Jadi walaupun kenaikannya lebih cepat dan tinggi jumlah kasusnya akan lebih banyak dan naiknya cepat, tapi hospitalisasi rendah."

"Jadi tergantung kita melihatnya dari mana, Indonesia pertama kali kita teridentifikasi adalah pertengahan Desember, tapi kasus kita mulainya di awal Januari."

"Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat," sambung Menkes.

Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tidak perlu panik.

"Kalau ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak tidak usah panik."

"Kita (pemerintah) akan terus pantau dan monitor ketat hospitalisasinya," kata Menkes.

Untuk diketahui, sebagian besar  transmisi lokal itu terjadi di DKI Jakarta

"Jadi kita memang harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron."

"Beberapa hal yang tadi menjadi arahan bapak Presiden (walaupun kemungkinan melonjaknya kasus) ada, kita tidak usah panik tapi kita tetap harus hati hati an waspada," pinta Menkes.

Menkes juga meminta masyarakat untuk meningkatkan prokes, khususnya di Jakarta.

Termasuk juga penggunaan pedulilindungi juga harus diperketat.

Testing, tracing dan isolasi terpusatnya harus kembali ditingkatkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved