Bacaan dan Tafsir Surah Al A'la Ayat 1 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Berikut ini TribunPalu sampaikan bacana dan tafsir Surah Al A'la ayat 1 hingga 10 lemgkap dengan artinya.
Bacaan dan Tafsir Surah Al A'la Ayat 1 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
TRIBUNPALU.COM - Al A'la merupakan salah satu surah yang ada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah ini terdiri dari 19 ayat yang tergolong dalam surah Makiyah.
Hal tersebut dikarenakan Surah Al A'la turun di kota Makkah.
Secara garis besar, surah ini menerangkan tentang malaikat Jibril yang turun ke bumi.
Kemudian mendatangi Rasulullah SAW dengan membawakan wahyu yang pertama ini.
Surah Al A'la menjadi sebuah anjuran bagi umat Islam untuk tetap mengingat Al Quran di manapun dan kapanpun.
Untuk mengetahuinya lebih detail, berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah Al A'la ayat 1 hingga 10 yang dilansir dari laman Kemenag RI.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Ghasyiyah Ayat 9 hingga 26, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya

Bacaan Surah Al A'la Ayat 1 hingga 10
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ
Sabbihisma rabbikal a'laa.
1. Artinya: "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha tinggi."
الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ
Alladzii khalaqa fa sawwaa.
2. Artinya: "Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaanNya)."
وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ
Walladzii qaddara fa hadaa.
3. Artinya: "Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk."
وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ
Walladzii akhrajal mar 'aa.
4. Artinya: "Dan yang menumbuhkan rerumputan."
فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ
Fa ja 'alahuu gusaa 'an ahwaa.
5. Artinya: "Lalu dijadikan Nya (rumput-rumput) itu kering kehitam-hitaman."
سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖ
Sanuqri 'uka fa laa tansaa.
6. Artinya: "Kami akan membacakan (Alquran) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa."
اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ
Illaa maa syaa 'allaah, innahuu ya' lamul jahra wa maa yakhfaa.
7. Artinya: "Kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi."
وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ
Wa nuyassiruka lil yusraa.
8. Artinya: "Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat)."
فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ
Fa zakkir in nafa 'atiz zikraa.
9. Artinya: "Oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat."
سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ
Sayazzakkaru may yakhsyaa.
10. Artinya: "Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran."
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Ghasyiyah Ayat 1 hingga 8, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Tafsir Surah Al A'la Ayat 1 hingga 10
Ayat 1
Wahai Nabi, sucikanlah nama Tuhanmu yang Mahatinggi dari hal-hal yang tidak layak bagi kemuliaan-Nya.
Allah memerintahkan Rasul-Nya agar menyucikan nama-Nya dari segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kebesaran serta kemuliaan zat dan sifat-Nya. Nama Allah hanya diucapkan dalam rangka memuji-Nya, tidak boleh sesuatu dinamai dengan nama-Nya. Mahasuci Allah Yang Mahatinggi.
Ayat 2
Dialah Tuhan Yang menciptakan segala sesuatu dari tiada, lalu menyempurnakan penciptaan-Nya. Ciptaannya sepadan, teratur, padu, rapi, dan sempurna dari semua sisi.
Allah menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan dan menyempurnakan penciptaan segala makhluk. Allah pula yang menentukan segala sesuatu menurut bentuk dan ukuran yang tepat dan seimbang. Di samping itu, Dia menetapkan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang berlaku bagi tiap-tiap makhluk-Nya, sehingga dapat hidup berkembang biak, dan menjaga hidupnya masing-masing. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan yang hijau dan segar untuk makanan binatang dan ternak yang kemudian dijadikan-Nya kering dengan warna kehitam-hitaman. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan dan mengubahnya menjadi kering, bukanlah patung-patung yang disembah oleh orang kafir itu.
Ayat 3
Dialah pula yang menentukan kadar masing-masing ciptaan-Nya dengan kadar dan ukuran yang sempurna, dan memberi petunjuk kepada makhluk hidup apa yang menjadi kebutuhan dan kemaslahatan hidupnya melalui naluri yang Allah ciptakan pada diri mereka.
Allah menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan dan menyempurnakan penciptaan segala makhluk. Allah pula yang menentukan segala sesuatu menurut bentuk dan ukuran yang tepat dan seimbang. Di samping itu, Dia menetapkan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang berlaku bagi tiap-tiap makhluk-Nya, sehingga dapat hidup berkembang biak, dan menjaga hidupnya masing-masing. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan yang hijau dan segar untuk makanan binatang dan ternak yang kemudian dijadikan-Nya kering dengan warna kehitam-hitaman. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan dan mengubahnya menjadi kering, bukanlah patung-patung yang disembah oleh orang kafir itu.
Ayat 4
Dan Dialah pula yang menumbuhkan rerumputan dan tetumbuhan yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan melalui proses rumit yang hanya diketahui rinciannya oleh Allah.
Allah menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan dan menyempurnakan penciptaan segala makhluk. Allah pula yang menentukan segala sesuatu menurut bentuk dan ukuran yang tepat dan seimbang. Di samping itu, Dia menetapkan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang berlaku bagi tiap-tiap makhluk-Nya, sehingga dapat hidup berkembang biak, dan menjaga hidupnya masing-masing. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan yang hijau dan segar untuk makanan binatang dan ternak yang kemudian dijadikan-Nya kering dengan warna kehitam-hitaman. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan dan mengubahnya menjadi kering, bukanlah patung-patung yang disembah oleh orang kafir itu.
Ayat 5
Rerumputan itu tumbuh, lalu setelah sekian lama dijadikan-Nya rerumputan itu kering dan berubah warna menjadi kehitam-hitaman. Begitulah siklus kehidupan di dunia: lahir, tumbuh, berkembang, matang, kemudian mati. Semua tunduk pada aturan Allah dan tidak ada yang mampu menghindari kehendak-Nya.
Allah menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan dan menyempurnakan penciptaan segala makhluk. Allah pula yang menentukan segala sesuatu menurut bentuk dan ukuran yang tepat dan seimbang. Di samping itu, Dia menetapkan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang berlaku bagi tiap-tiap makhluk-Nya, sehingga dapat hidup berkembang biak, dan menjaga hidupnya masing-masing. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan yang hijau dan segar untuk makanan binatang dan ternak yang kemudian dijadikan-Nya kering dengan warna kehitam-hitaman. Allah-lah yang menumbuhkan rumput-rumputan dan mengubahnya menjadi kering, bukanlah patung-patung yang disembah oleh orang kafir itu.
Ayat 6
Wahai Nabi, sebagaimana Kami kuasa menciptakan makhluk dan menyempurnakan bentuknya, Kami kuasa pula menjadikan Al-Qur’an melekat di hatimu. Kami akan membacakan Al-Qur’an kepadamu, Aku tancapkan bacaan itu langsung ke relung hatimu, sehingga engkau tidak akan lupa. Inilah salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap kemurnian Al-Qur’an saat turun ke bumi.
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad untuk dibacanya dan Ia akan membukakan hati Nabi-Nya dan menguatkan ingatannya. Dengan demikian, setelah mendengarnya satu kali, maka ia tidak akan lupa apa yang telah didengarnya. Allah berfirman: Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku." (thaha/20: 114) Dan firman-Nya: Jangan engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur'an) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya. (al-Qiyamah/75: 16-17)
Baca juga: Bacaan Surah Al Kahfi Ayat 41 hingga 50, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Ayat 7
Allah akan terus menjaga hafalan Al-Qur’an Nabi, kecuali jika Allah menghendaki untuk menghapus hafalan itu dari hatinya. Hal ini membuktikan Al-Qur’an bukan ucapan Nabi, melainkan kalam Allah. Hal ini juga membuktikan bahwa hafalan Al-Qur’an Nabi merupakan anugerah-Nya semata. Sungguh Dia yang berbuat demikian adalah Tuhan yang mengetahui yang terang dan yang tersembunyi, di antaranya hafalan dalam hati Nabi.
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa bila Ia menghendaki agar Nabi Muhammad melupakan apa yang telah diwahyukan, maka hal itu dapat dilakukan-Nya. Allah berfirman: Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), dan engkau tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami. (al-Isra'/17: 86) Tidak lupa apa yang sudah didengar Nabi Muhammad satu kali itu adalah karunia dan kebaikan dari Allah. Sesungguhnya Dia mengetahui apa yang terang dan apa yang tersembunyi, apa yang disebutkan dan apa yang dirahasiakan.
Ayat 8
Dan Kami akan menuntunmu dan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan. Kami mudahkan langkahmu menuju kemudahan, seperti menjalankan syariat Islam, mengemban risalah, serta mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa Ia akan memberi Nabi-Nya taufik kepada jalan yang mudah, yang membawa kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dialah yang memberinya agama yang mudah diterima jiwa dan tidak sukar dipahami oleh akal.
Ayat 9
Oleh sebab itu, berikanlah kaummu peringatan dengan Al-Qur’an yang kami wahyukan dan mudahkan kepadamu, karena peringatan itu bermanfaat. Tugas Nabi semata memberi peringatan, sedangkan hasilnya tergantung pada kemauan masing-masing individu yang mendengar peringatan itu untuk mengikuti atau menolak.
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Rasul-Nya agar memperingatkan umat manusia tentang yang telah ia terima dari-Nya. Allah menyatakan bahwa peringatan itu amat besar kegunaan dan faedahnya bagi manusia, karena peringatan itu memberi petunjuk kepadanya tentang cara-cara mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Akan tetapi, ternyata mereka tetap saja membangkang dan ingkar. Maka Rasulullah janganlah bersedih hati.
Ayat 10
Orang yang takut kepada Allah dan hari akhir akan mendapat pelajaran dari peringatan itu,
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa mereka yang beruntung adalah yang dapat menerima panggilan atau peringatan Rasul-Nya, serta takut kepada Allah dan siksaan-Nya. Mereka inilah yang mempergunakan pikiran mereka yang waras untuk mencapai kebenaran yang kelak akan menjadi pegangan hidup mereka.
(TribunPalu/Hakim)