Bacaan dan Tafsir Surah Al Insyiqaq Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah Al Insyiqaq ayat 16 hingga 20 lengkap dengan artinya.
Tuhan Mahakuasa di alam semesta. Maka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja, saat matahari akan terbenam dan cahayanya yang tampak kemerahan masih pendar ke sebagian penjuru langit.
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan cahaya merah pada waktu senja, dengan malam dan apa-apa yang diselubunginya dan dengan bulan apabila jadi purnama bahwa sesungguhnya manusia melalui tahap demi tahap dalam kehidupan, dari setetes air mani sampai dilahirkan. Kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan dewasa sampai tua. Kemudian dari hidup sampai mati, lalu dibangkitkan kembali, hidup kembali di surga atau neraka setelah melalui ujian dan perhitungan yang sangat teliti.
Ayat 17
Dan Aku pun bersumpah demi malam dan apa yang diselubunginya dengan kegelapan akibat hilangnya cahaya matahari.
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan cahaya merah pada waktu senja, dengan malam dan apa-apa yang diselubunginya dan dengan bulan apabila jadi purnama bahwa sesungguhnya manusia melalui tahap demi tahap dalam kehidupan, dari setetes air mani sampai dilahirkan. Kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan dewasa sampai tua. Kemudian dari hidup sampai mati, lalu dibangkitkan kembali, hidup kembali di surga atau neraka setelah melalui ujian dan perhitungan yang sangat teliti.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Insyiqaq Ayat 6 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Ayat 18
Dan Aku bersumpah pula demi bulan apabila jadi purnama, ketika bulan bercahaya penuh sehingga suasana malam menjadi menawan. Perubahan suasana alam menunjukkan adanya kekuatan luar biasa yang mampu mengendalikannya. Dialah Allah Yang Mahakuasa.
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan cahaya merah pada waktu senja, dengan malam dan apa-apa yang diselubunginya dan dengan bulan apabila jadi purnama bahwa sesungguhnya manusia melalui tahap demi tahap dalam kehidupan, dari setetes air mani sampai dilahirkan. Kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan dewasa sampai tua. Kemudian dari hidup sampai mati, lalu dibangkitkan kembali, hidup kembali di surga atau neraka setelah melalui ujian dan perhitungan yang sangat teliti.
Ayat 19
Sungguh, akan kamu jalani kehidupanmu tingkat demi tingkat. Kamu semula berupa nutfah, lalu menjadi alaqah, menjadi mudgah, lalu menerima ruh dari Tuhanmu, terlahir ke dunia, tumbuh dari kanak-kanak hingga dewasa dan tua. Akan kamu rasakan dalam hidupmu berbagai keadaan, dari yang mudah hingga yang sulit. Setelah itu kamu mati, dibangkitkan, dan dipisahkan menjadi dua kelompok: penghuni surga dan penghuni neraka.
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah dengan cahaya merah pada waktu senja, dengan malam dan apa-apa yang diselubunginya dan dengan bulan apabila jadi purnama bahwa sesungguhnya manusia melalui tahap demi tahap dalam kehidupan, dari setetes air mani sampai dilahirkan. Kemudian melalui masa kanak-kanak, remaja dan dewasa sampai tua. Kemudian dari hidup sampai mati, lalu dibangkitkan kembali, hidup kembali di surga atau neraka setelah melalui ujian dan perhitungan yang sangat teliti.
Ayat 20
Setelah melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang begitu nyata, maka mengapa mereka yang kafir itu bersikeras tidak mau beriman kepada Allah, hari kebangkitan, Nabi Muhammad, dan Al-Qur’an?
Dalam ayat ini, Allah mencela sikap dan perbuatan mereka, "Mengapa mereka masih tidak mau beriman, sedangkan bukti telah nyata menunjukkan adanya hari kebangkitan itu?" Firman Allah: Orang-orang yang kafir mengira, bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah (Muhammad), "Tidak demikian, demi Tuhanku, kamu pasti dibangkitkan, kemudian diberitakan semua yang telah kamu kerjakan." Dan yang demikian itu mudah bagi Allah. (at-Tagabun/64: 7)
(TribunPalu/Hakim)