Virus Corona di Sulteng

Menko Luhut Imbau Warga 60 Tahun ke Atas Tak Keluar Rumah Sebulan

Situasi pandemi Covid-19 yang kembali menanjak harus dihadapi bersama-sama.

Penulis: Haqir Muhakir | Editor: mahyuddin
Humas Kemenko Maritim dan Investasi
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan 

TRIBUNPALU.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta warga berusia 60 tahun tidak keluar rumah sebulan ke depan.

Imbauan itu ditujukan untuk lanjut usia yang belum divaksinasi lengkap dan memiliki penyakit penyerta (komorbid).

"Saya usul 2 minggu, sampai sebulan ke depan, untuk orang-orang yang saya sebut tadi, eloknya tinggal di rumah dulu sementara," kata Luhut dalam cara peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ditayangkan akun YouTube Kompas TV, Sabtu (5/2/2022).

Luhut beralasan, data yang diperoleh pemerintah menunjukkan bahwa kasus Covid-19 yang meninggal dunia umumnya adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas, belum divaksinasi, dan memiliki komorbid.

Selanjutnya, Luhut mengingatkan agar pasien bergejala ringan hendaknya dirawat di rumah demi menyiapkan tempat di rumah sakit bagi mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

Ia menambahkan, situasi pandemi Covid-19 yang kembali menanjak harus dihadapi bersama-sama.

"Sekarang, peningkatan Covid ini sudah cukup tinggi, Omicron ini akan naik, mungkin hari kemarin 32.000, mungkin hari ini bisa 40.000," kata Luhut.

Ia juga menekankan, varian Omicron tidak boleh dianggap enteng karena bagaimanapun dapat merusak tubuh mereka yang terpapar.

Diketahui, pada pukul 12.00 WIB Jumat (4/2/2022) kemarin, pemerintah mencatat terdapat 32.211 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.446.694 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Dikutip dari situs Covid19.go.id, penambahan harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak 11 Agustus 2021 di mana saat itu tercatat ada 32.081 kasus baru.

12 Orang Terkonfirmasi Covid di Palu

Kasus COVID-19 di Kota Palu naik menjadi 12 orang, dua di antaranya staf DPRD Sulteng. 

Ketua tim surveilans COVID-19 Kota Palu dr Rochmat mengatakan, 12 kasus yang ada di Palu saat ini merupakan klaster perjalanan dan kontak erat dengan pasien positif.

Artinya, pasien terkonfirmasi COVID-19 mempunyai riwayat perjalanan setelah berpergian dari luar Kota dan kontak erat bersama keluarga.

"Jadi untuk 12 kasus kemarin ini merupakan hasil tracing sebelumnya yang juga terkonfirmasi COVID-19. Dua staf DPRD ini terkonfirmasi setelah pulang dari Jakarta," kata dr Rochmat.

dr Rochmat menuturkan, semua pasien terkonfirmasi COVID-19 sudah mengikuti vaksinasi.

Bahkan ada yang sudah menerima vaksinasi dosis ketiga yaitu booster.

"Jadi, yang kondisi pasien yang sudah vaksin dosis ketiga ini hanya mengalami gejala ringan seperti flu dan sedikit demam," ujarnya.

Olehnya Wali Kota Palu Hadianto Rasyid memanggil semua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para camat guna membahas penanganan kasus COVID-19 tersebut.

Pertemuan berlangsung di ruang kerja Hadianto Rasyid Jl Balai Kota Palu, Kelurahan Tanamonindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Jumat (4/2/2022) pagi.

"Hari ini saya mengumpulkan kita semua disini. Karena seperti yang kita tahu bahwa kenaikan kasus Covid-19 cukup menjadi perhatian di minggu ini," kata Hadianto Rasyid.

Pria kelahiran 1975 itu menilai, pola pergerakan kenaikan kasus COVID-19 hampir sama seperti yang terjadi di tahun 2021 kemarin.

Olehnya, Hadianto Rasyid berharap kenaikan kasus ini harus di sikapi dengan cepat.

Agar kejadian tahun kemarin tidak terulang kembali.

"Tentunya, kita harus bergerak cepat dalam menangani kejadian kasus COVID-19, karena menurut grafiknya cukup tinggi dari satu kasus melonjak ke 12 kasus," imbuh Hadianto Rasyid.

Hadianto Rasyid menyebut, grafik kasus COVID-19 di Kota Palu naik turun.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved