Tokoh Sulawesi Tengah
Sosok Rusdy Toana, Tokoh Pers Asal Sulteng Perintis Untad dan Unismuh Palu
Selain perjuangan menggunakan senjata, Rusdy tetap menyalurkan bakat dan minatnya di bidang jurnalistik.
Penulis: fandy ahmat | Editor: mahyuddin
Mereka diantaranya Ibrahim Madylao, Palangkay dan Rusdy Toana yang berasal dari Poso dan Donggala.
Setelah perjuangan Tentara Pelajar berakhir, maka Rusdy Toana menekuni kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) dan kembali memasuki dunia jurnalistik di majalah Suara Ummat Yogyakarta dan Media HMI.
Pada tahun 1950, Negara Indonesia Timur disatukan ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sulawesi Tengah berubah status menjadi kabupaten yang kemudian dipecah menjadi Donggala dan Poso dalam provinsi Sulawesi yang berpusat di Makassar.
Rusdy Toana bersama keluarga kemudian pindah ke Jakarta pada 1956.
Di ibu kota, Rusdy menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Harian Abadi dan Majalah Mingguan Hikmah yang menyuarakan aspirasi Partai Masyumi.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Kehadiran Pers Bantu Penanganan Covid-19 di Indonesia
Ketika kembali ke Palu 1968, Rusdy Toana bersama Letkol M Yasin, Danrem kala itu, mempelopori berdirinya Universitas Tadulako (Untad) Cabang Universitas Hasanuddin tertanggal 8 Mei 1963.
Universitas Tadulako resmi berdiri sendiri pada 1981 dan dalam perkembangannya kini menjadi perguruan tinggi terkemuka di Sulawesi Tengah.
Selain Untad, Rusdy Toana juga mendirikan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu di Jl Hang Tuah, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore.
Rusdy Toana turut mengaktifkan Muhammadiyah Cabang Palu sampai terbentuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tengah.
Dari terbentuknya Muhammadiyah Sulawesi Tengah ini, ia mulai merintis dan membangun amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Semua amal usaha itu dibawah naungan Muhammadiyah Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.(*)