Demo Tambang di Parimo
Ikatan Pelajar Parigi Moutong Makassar Kecam Tindakan Represif Polisi di Sulteng
Dia menyeru mahasiswa di Parigi Moutong bersatu menyuarakan persoalan itu hingga tuntas.
TRIBUNPALU.COM - Ikatan Pelajar Parigi Moutong Makassar mengecam tindakan represif kepolisian terhadap demonstran di Sulawesi Tengah.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Pelajar Parigi Moutong Makassar Muh Fadil melalui rilis tertulisnya kepada TribunPalu.com, Selasa (15/2/2022).
“Kami dari persatuan pelajar Parimo di Makassar mengecam tindakan tersebut. Menurut kami tindakan kepolisian mencederai nilai-nilai berdemokrasi di negeri ini,” ucap Fadil.
Dia menyeru mahasiswa di Parigi Moutong bersatu menyuarakan persoalan itu hingga tuntas.
“Jika pemerintah dan Polda Sulteng tidak dapat menindak tegas pelanggaran HAM ini, kami siap untuk pulang kampung membantu teman-teman di Palu untuk turun aksi,” ujar Fadil.
Baca juga: Demo di Kantor DPRD Sulteng, Mahasiswa Palu Menyanyikan Lagu Darah Juang
Sebelumnya, Rifaldi (21), warga Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tewas setelah proyektil menembus dadanya.
Pria yang diketahui belum berkeluarga itu tewas saat massa unjuk rasa dibubarkan paksa aparat kepolisian yang berjaga.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Desa Tada Pukul 00.40 Wita dan dinyatakan meninggal dunia
Sebelumnya, massa mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani Peduli memblokir jalan Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan dari siang hingga malam hari.
Jalan itu menghubungkan Sulawesi Tengah dan Provinsi Gorontalo.
Demo itu adalah rangkaian protes warga yang menolak tambang emas PT Trio Kencana di daerah mereka.
Polda Bentuk Tim
Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng membentuk tim untuk penyelidikan kasus warga tewas saat demo di Parigi Moutong (Parimo).
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengagakan, tim itu terdiri dari Profesi dan Pengamanan (Propam), Irwasda, dan Kriminal Unum (Krimum).
"Juga didukung oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Makassar," kata Didik saat konferensi pers di Polres Parimo, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Warga Tewas Saat Demo di Parimo, 17 Personel Polisi Diperiksa dan 15 Senpi Diamankan
Didik juga menjelaskan, saat ini Propam sudah memeriksa sebanyak 17 personel Polres Parimo.
Selain itu juga, telah melalukan pengamanan barang bukti 15 pucuk senjata api.
"Dari jumlah senjata itu akan dilakukan pencocokan dengan uji balistik, dan dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di Tkp," kata Didik.(*)