Bacaan dan Tafsir Surah At Takwir Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah At Takwir ayat 16 hingga 20 lengkap dengan artinya.
Bacaan dan Tafsir Surah At Takwir Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
TRIBUNPALU.COM - At Takwir merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah At Takwir adalah surah ke-81 yang berada di juz 30.
Surah ini turun di kota Makkah sehingga termasuk dalam Surah Makiyah.
At Takwir memiliki arti "menggulung" yang diambil dari ayat pertamanya.
Melansir dari tayangan YouTube Firanda Andirja, Ustaz Firanda mengatakan jika terdapat sebuah hadis yang berkaitan dengan surah ini.
نْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ كَأَنَّهُ رَأْيُ عَيْنٍ. فَلْيَقْرَأْ: إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ
Artinya: “Barangsiapa yang ingin merasakan hari kiamat seperti menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, hendaklah ia membaca “idzas syamsu kuwirat, idzas samaaunfatarat, dan idzas samaaunsyaqat”. (HR At-Tirmidzi no. 3333)
Secara garis besar surah At Takwir menceritakan tentang dahsyatnya hari kiamat.
Ustaz Firanda mengatakan di dalam Surah At Takwir terdapat sekitar 12 macam sumpah dari Allah SWT.
Sumpah ini menekankan tentang setiap manusia akan tahu tentang apa yang dikerjakannya selama hidup.
Sumpah tersebut diawali dengan ayat pertama Surah At Takwir yang berbunyi "apabila matahari digulung".
Untuk mengetahuinya lebih jelas, Anda dapat menyimak artikel di bawah ini yang TribunPalu lansir dari laman Quran Kemenag RI.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah At Takwir Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Bacaan Surah At Takwir Ayat 16 hingga 20
الْجَوَارِ الْكُنَّسِۙ - ١٦
Al-jawāril-kunnas
16. Artinya: yang beredar dan terbenam,
وَالَّيْلِ اِذَا عَسْعَسَۙ - ١٧
Wal-laili iżā 'as'as
17. Demi malam apabila telah larut,
وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙ - ١٨
Waṣ-ṣub-ḥi iżā tanaffas
18. Dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing,
اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ - ١٩
Innahụ laqaulu rasụling karīm
19. Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِيْنٍۙ - ٢٠
żī quwwatin 'inda żil-'arsyi makīn
20. Yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy,
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah At Takwir Ayat 6 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Tafsir Surah At Takwir Ayat 16 hingga 20
Ayat 16
Yang beredar di garis edarnya dan terbenam,
Dalam ayat-ayat ini, Allah bersumpah demi bintang-bintang yang beredar dan terbenam. Bintang-bintang itu semuanya tidak tampak oleh penglihatan pada siang hari, namun akan kelihatan bersinar pada malam hari. Allah bersumpah dengan bintang-bintang itu karena dalam keadaannya yang silih berganti, tidak tampak ketika siang dan bersinar pada malam hari, merupakan tanda atas kekuasaan Allah yang mengatur perjalanannya.
Ayat 17
Demi malam apabila telah larut dan meninggalkan gelapnya, atau datang dengan kegelapan yang dibawanya,
Dalam ayat ini, Allah bersumpah demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya.
Ayat 18
Dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing, tersibak cahayanya sedikit demi sedikit, layaknya orang bernafas. Ketiga peristiwa tersebut merupakan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta yang dapat dilihat. Begitupun, Al-Qur’an merupakan tanda kebesaran-Nya yang dapat dibaca.
Kemudian dalam ayat ini Allah bersumpah demi subuh apabila fajar mulai menyingsing dan bersinar. Waktu subuh digunakan Allah dalam bersumpah karena waktu ini menimbulkan harapan yang menggembirakan bagi setiap manusia yang bangun pagi karena menghadapi hari yang baru. Saat itu mereka dapat menemukan hajat keperluan hidupnya mengganti yang hilang dan bersiap-siap untuk yang akan datang. Kemudian Allah menerangkan apa yang dijadikan objek sumpahnya itu, dengan firman-Nya pada ayat berikut ini.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah At Takwir Ayat 1 hingga 5, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Ayat 19
Demi ketiga hal itu, sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar firman Allah yang dibawa turun oleh utusan yang mulia, yaitu Jibril yang diamanati untuk mengawal wahyu Allah kepada para nabi.
Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan objek sumpah yang disebutkan dalam ayat 15-18 di atas, yaitu sesungguhnya apa yang diberitahukan oleh Muhammad saw tentang peristiwa-peristiwa hari Kiamat bukanlah kata-kata seorang dukun atau isapan jempol. Akan tetapi, benar-benar wahyu yang dibawa oleh Malaikat Jibril dari Tuhannya. Allah telah menyifati utusan yang membawa Al-Qur'an tersebut, yaitu Malaikat Jibril, dengan lima macam sifat yang mengandung keutamaan: 1.Yang mulia pada sisi Tuhannya karena Allah memberikan padanya sesuatu yang paling berharga yaitu hidayah, dan memerintahkannya untuk menyampaikan hidayah itu kepada para nabi-Nya diteruskan kepada para hamba-Nya. 2.Yang mempunyai kekuatan dalam memelihara Al-Qur'an jauh dari sifat pelupa atau keliru. 3.Yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arasy. 4.Yang ditaati di kalangan malaikat karena kewenangannya. 5.Yang dipercaya untuk menyampaikan wahyu karena terpelihara dari sifat-sifat khianat dan penyelewengan.
Ayat 20
Kami turunkan Al-Qur’an melalui Jibril yang memiliki kekuatan yang tidak tertandingi oleh makhluk lain. Jibril mempunyai 600 sayap. Dengan sayap sebanyak itu Jibril sanggup menembus langit ketujuh dengan kecepatan luar biasa. Itulah Jibril yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah yang memiliki ‘Arsy, singgasana yang agung karena ketaatannya kepada Allah dan tugasnya yang sangat mulia sebagai pembawa wahyu.
Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan objek sumpah yang disebutkan dalam ayat 15-18 di atas, yaitu sesungguhnya apa yang diberitahukan oleh Muhammad saw tentang peristiwa-peristiwa hari Kiamat bukanlah kata-kata seorang dukun atau isapan jempol. Akan tetapi, benar-benar wahyu yang dibawa oleh Malaikat Jibril dari Tuhannya. Allah telah menyifati utusan yang membawa Al-Qur'an tersebut, yaitu Malaikat Jibril, dengan lima macam sifat yang mengandung keutamaan: 1.Yang mulia pada sisi Tuhannya karena Allah memberikan padanya sesuatu yang paling berharga yaitu hidayah, dan memerintahkannya untuk menyampaikan hidayah itu kepada para nabi-Nya diteruskan kepada para hamba-Nya. 2.Yang mempunyai kekuatan dalam memelihara Al-Qur'an jauh dari sifat pelupa atau keliru. 3.Yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arasy. 4.Yang ditaati di kalangan malaikat karena kewenangannya. 5.Yang dipercaya untuk menyampaikan wahyu karena terpelihara dari sifat-sifat khianat dan penyelewengan.
(TribunPalu/Hakim)