Pelantikan DMI Sulteng

Paspampres Bawa Ransel Panjang Selama Dampingi JK, Ternyata Ini Fungsinya

Paspampres Bawa Ransel Panjang Selama Dampingi JK di Palu, Ternyata Ini Fungsinya

Penulis: mahyuddin |
TribunPalu.com
Paspampres Bawa Ransel Panjang Selama Dampingi JK di Palu, Ternyata Ini Fungsinya 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Pria bertubuh kekar dengan potongan rambut cepak terlihat berada di sekitar Jusuf Kalla (JK) selama berada di Kota Palu, Minggu (6/3/2022).

Pria berkemeja lengan panjang itu memikul ransel panjang berwarna hitam.

Ransel yang dipikul pria itu bukanlah bawaan biasa, melainkan tameng antipeluru.

Pria itu diketahui adalah Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres.

Ada lima Paspamres mengawal mantan Wakil Presiden ke 12 itu selama di Sulawesi Tengah.

Baca juga: Ahmad M Ali Pimpin DMI Sulteng, Berikut Susunan Pengurusnya

94 Pengurus DMI Sulteng Bakal Dilantik Jusuf Kalla di Masjid Agung Palu, Minggu (6/3/2022)
Paspampres mengawal Jusuf Kalla di Masjid Agung Baiturrahim Palu, Minggu (6/3/2022) (TribunPalu.com)

Kehadiran Jusuf Kalla di Kota Palu untuk melantik pengurus wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Tengah di parkiran Masjid Agung Baiturrahim.

Masjid tersebut berada di Jl Masjid Raya, Kecamatan Palu Timur.

Hadir Wakil Gubernur Sulteng Amun Amir, Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira, pejaban teras Pemprov Sulteng dan tokoh agama.

Pasukan Pengawal Presiden (merahputih.com)
Pasukan Pengawal Presiden (merahputih.com) (handover)

Pengurus DMI Sulteng periode 2022-2027 dipimpin Ahmad M Ali.

Legislator Nasdem DPR RI itu menggantikan ketua sebelumnya Baharuddin HT.

Mesin Perang dan Tameng Peluru Bagi Presiden

Dibentuk dari didikan yang keras, personel pasukan khusus merupakan orang-orang yang tak takut mati.

Menjadi personel pasukan khusus harus digembleng secara fisik maupun mental.

Tujuannya untuk membuat sang personel sanggup menangani misi-misi tempur yang sulit dilaksanakan oleh pasukan reguler.

Apalagi masa kini adalah era untuk berperang secara cerdas dan pulang dari medan tempur dalam keadaan selamat.

Namun, tetap saja ada juga prinsip "Jadilah tameng peluru bagi Presiden yang sedang dikawal’’.

Prinsip ini umumnya dipegang oleh para personel Pasukan Pengawal Presiden atau biasa disebut Paspampres.

Baca juga: Sejarah Hari Pengangguran Internasional yang Diperingati Setiap 6 Maret

Di balik kostum yang rapi dan elegan, nyatanya seorang personel Paspampres merupakan sosok "mesin perang" yang siap siaga untuk menyerang dan bertahan.

Ketika sedang bertugas, personel Paspampres mengenakan rompi antipeluru di dalam baju jasnya, minimal membawa dua senjata api yang tersembunyi di balik baju jasnya yang rapi, alat komunikasi, pisau lempar, dan lainnya.

Jika terjadi ancaman atau serangan terhadap Presiden, maka para personel akan terus melakukan pengawalan pagar betis melingkar.

Tentunya formasi ini ditujukan untuk menjadikan diri sebagai tameng peluru bagi presiden.

Pun ketika menghadapi gempuran tembakan lawan, personel Paspamres tetap berdiri tegak sambil melakukan perlawanan maksimal.

Dirinya akan roboh akibat tembakkan lawan dan tetap berusaha melawan menggunakan senjata api yang semula disarungkan di kakinya.

Paspampres bersama Bapak Presiden Joko Widodo (today.line)
Paspampres bersama Bapak Presiden Joko Widodo (today.line) (handover)

Sebelum Presiden selamat, Paspampres tetap gigih bertempur meski teman-temannya sudah gugur atau terluka.

Hal ini dikarenakan mereka sudah disumpah untuk siap mati demi menyelamatkan Presiden.

Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, umumnya Paspampres sudah menggelar latihan terintergrasi Satgas Presiden.

Mereka melakukannya jauh hari sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Para Paspampres mendapat latihan pengamanan pribadi, pengawalan motor, hingga latihan tim penyelamatan.

Baca juga: Presiden Turki Turun Tangan, Sudah Siapkan Strategi Hentikan Konflik Rusia Vs Ukraina

Mereka telah melalui beberapa tes, seperti tes kemampuan psikologi, ketahanan fisik, serta kesehatan.

Terdiri dari 200 anggota yang telah melewati serangkaian seleksi khusus, anggota Paspampres merupakan anggota yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan khusus bernama PSS Republic of Korea di Korea Selatan, Training Camp Yong Moodo di Yong In University, serta tentunya latihan Pengamanan Pribadi di lingkaran Paspampres.

Skill yang wajib dimiliki di antaranya adalah keterampilan menembak, berenang, berlari, membela diri, serta kemampuan untuk mematahkan dan mematikan lawan yang mengancam.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved