Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah Abasa ayat 21 hingga 25 lengkap dnegan artinya.

Sajian Sedap
FOTO ILUSTRASI: Membaca Al Quran 

Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

TRIBUNPALU.COM - Abasa merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.

Surah Abasa menempati urutan surah ke-80 di juz ke-30 dalam kitab suci umat Islam.

Surah ini memiliki jumlah ayat 42 yang termasuk dalam surah Makiyyah karena turun di Kota Mekah.

Nama Abasa diambil dari ayat pertamanya yang berarti 'bermuka masam'.

Mengutip ceramah Ustaz Dr Firanda Andirja, M.A di kanal Youtube Firanda Andirja, surah ini masih menyebutkan tentang permasalahan hari kiamat.

Di penghujung surah ini, Allah SWT mengatakan hari kiamat akan ditiupkan suara yang sangat kencang.

Suara tersebut akan memekikkan telinga manusia di seluruh muka bumi yang juga disebut sebagai suara sangkakala.

Surah Abasa turun juga sebagai teguran dari Allah SWT yang ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW.

Dijelaskan oleh Ustaz Firanda, Nabi Muhammad SAW telah berpaling saat sedang berdakwah.

"Pada intinya terdapat pembesar-pembesar kaum quraisy, yang Nabi ingin mereka mendapatkan hidayah.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

Karena kalau mereka dapat hidayah, anak buahnya akan ngikut. Ini adalah salah satu metode Nabi dalam berdakwah," ujarnya dalam kajian tafsir juz 30 di Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima Bekasi.

Namun saat Nabi Muhammad berusaha berdakwah kepada mereka, datanglah Ummi Maktum yang buta dan tidak melihat Nabi sedang berdakwah.

Ia mengatakan jika dirinya ingin mendapatkan petunjuk dari Nabi Muhammad.

Dari sinilah seolah-olah konsentrasi Nabi Muhammad SAW saat mendakwahi kaum quraisy terganggu oleh Ummi Maktum.

Nabi Muhammad SAW berpaling dari pembesar quraisy dengan muka masam kepada Ummi Maktum.

Pembahasan yang sama tentang asbabun nuzul Surah Abasa juga diterangkan oleh Ustaz Dr Amir Faishol Fath, M.A.

Pada tayangan YouTube MTXL TV, beliau menceritakan tentang gambaran umum kisah-kisah di balik Surah Abasa.

Gambaran tersebut ialah terdapat dua model manusia, pertama manusia yang dianggap hina dan kedua manusia yang berkebalikan.

"Di pembukaan surah ini Allah gambarkan dua model manusia yang Allah hadapi.

Model pertama seoarang yang dianggap hina secara sosial, seperti miskin, cacat tapi punya kualitas iman yang tinggi.

Kemudian model kedua, Nabi SAW berhadapan dengan secara sosial tinggi kaya raya dan bangsawan, tapi tidak memiliki kualitas iman yang baik," ujarnya saat menjelaskan.

Lebih lanjut beliau mengatakan, ini adalah ujian yang diberikan kepada manusia yang berdakwah di dunia.

Nabi Muhammad SAW juga menemukan kejadian ini saat berdakwah kepada kaum quraisy yang memiliki kelebihan dalam sosial, namun tidak memiliki keimanan.

Kemudian beliau bertemu dengan seseorang yang buta dan derajat sosialnya rendah, tetapi ingin didakwahi oleh Nabi Muhammad SAW.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat menyimak bacaan dan tafsir Surah Abasa di bawah ini yang dilansir dari Quran Kemenag.

Baca juga: Bacaan Doa Rasulullah Menyambut Bulan Syaban dan Apa Itu Malam Nisfu Syaban?

Bacaan Surah Abasa Ayat 21 hingga 25

ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙ - ٢١

Tsumma amātahụ fa aqbarah

Kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,

ثُمَّ اِذَا شَاۤءَ اَنْشَرَهٗۗ - ٢٢

Tsumma iżā syā`a ansyarah

Kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.

كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ اَمَرَهٗۗ - ٢٣

Kallā lammā yaqḍi mā amarah

Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ - ٢٤

Falyanẓuril-insānu ilā ṭa'āmih

Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.

اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙ - ٢٥

Annā ṣababnal-mā`a ṣabbā

Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

FOTO ILUSTRASI: Membaca Al Quran
FOTO ILUSTRASI: Membaca Al Quran (Tribunnews Style)

Tafsir Surah Abasa Ayat 21 hingga 25

Ayat 21

Kemudian setelah manusia menuntaskan hidupnya di dunia, Dia mematikannya dengan mencabut rohnya dan menguburkannya untuk menjalani kehidupan baru di alam barzakh. Manusia tidak bisa menolak kematian; sebagaiamana dia diciptakan dari tanah, dia akan kembali ke tanah.

Dalam dua ayat ini dijelaskan bahwa dalam tahap terakhir (penghabisan), Allah mematikan dan memasukkan manusia ke dalam kubur. Sampai saatnya nanti pada hari Kiamat, Allah membangkitkannya kembali dari kubur-kubur mereka. Firman Allah menjelaskan: Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain. (thaha/20: 55)

Ayat 22

Setelah manusia berada di alam barzakh sekian lama, kemudian jika Dia menghendaki, Dia akan membangkitkannya kembali di hari kebangkitan untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia.

Dalam dua ayat ini dijelaskan bahwa dalam tahap terakhir (penghabisan), Allah mematikan dan memasukkan manusia ke dalam kubur. Sampai saatnya nanti pada hari Kiamat, Allah membangkitkannya kembali dari kubur-kubur mereka. Firman Allah menjelaskan: Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain. (thaha/20: 55)

Ayat 23

Allah telah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada manusia, namun banyak dari mereka enggan bersyukur, bahkan berbuat maksiat. Sungguh suatu hal yang mengherankan. Sekali-kali jangan berbuat demikian; dia itu belum melaksanakan apa yang Dia perintahkan kepadanya, yaitu beriman, beribadah, dan menaati aturan-Nya.

Allah telah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada manusia, namun banyak dari mereka enggan bersyukur, bahkan berbuat maksiat. Sungguh suatu hal yang mengherankan. Sekali-kali jangan berbuat demikian; dia itu belum melaksanakan apa yang Dia perintahkan kepadanya, yaitu beriman, beribadah, dan menaati aturan-Nya.

Ayat 24

Jika manusia bersikeras dengan keingkarannya, maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya yang dia makan setiap hari; dari mana makanan itu berasal?

Dalam ayat ini, Allah menyuruh manusia untuk memperhatikan makanannya, bagaimana Ia telah menyiapkan makanan yang bergizi yang mengandung protein, karbohidrat, dan lain-lain sehingga memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dapat merasakan kelezatan makanan dan minumannya yang juga menjadi pendorong bagi pemeliharaan tubuhnya sehingga tetap dalam keadaan sehat dan mampu menunaikan tugas yang dibebankan kepadanya.

Ayat 25

Kamilah yang menyediakan makanan itu bagi mereka melalui beberapa tahap. Kamilah yang telah mencurahkan air hujan yang melimpah dari arah langit, yang berasal dari uap air yang membentuk awan yang menggumpal dan saling bertumpuk.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah telah mencurahkan air hujan dari langit dengan curahan yang cukup besar sehingga memenuhi kebutuhan semua makhluk-Nya, baik manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan.

(TribunPalu/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved