Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya
Abasa merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran yang terdiri dari 42 ayat
Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya
TRIBUNPALU.COM - Abasa merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah Abasa menempati urutan surah ke-80 di juz ke-30 dalam kitab suci umat Islam.
Surah ini memiliki jumlah ayat 42 yang termasuk dalam surah Makiyyah karena turun di Kota Mekah.
Nama Abasa diambil dari ayat pertamanya yang berarti 'bermuka masam'.
Mengutip ceramah Ustaz Dr Firanda Andirja, M.A di kanal Youtube Firanda Andirja, surah ini masih menyebutkan tentang permasalahan hari kiamat.
Di penghujung surah ini, Allah SWT mengatakan hari kiamat akan ditiupkan suara yang sangat kencang.
Suara tersebut akan memekikkan telinga manusia di seluruh muka bumi yang juga disebut sebagai suara sangkakala.
Surah Abasa turun juga sebagai teguran dari Allah SWT yang ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW.
Dijelaskan oleh Ustaz Firanda, Nabi Muhammad SAW telah berpaling saat sedang berdakwah.
"Pada intinya terdapat pembesar-pembesar kaum quraisy, yang Nabi ingin mereka mendapatkan hidayah.
Karena kalau mereka dapat hidayah, anak buahnya akan ngikut. Ini adalah salah satu metode Nabi dalam berdakwah," ujarnya dalam kajian tafsir juz 30 di Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima Bekasi.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya
Namun saat Nabi Muhammad berusaha berdakwah kepada mereka, datanglah Ummi Maktum yang buta dan tidak melihat Nabi sedang berdakwah.
Ia mengatakan jika dirinya ingin mendapatkan petunjuk dari Nabi Muhammad.
Dari sinilah seolah-olah konsentrasi Nabi Muhammad SAW saat mendakwahi kaum quraisy terganggu oleh Ummi Maktum.
Nabi Muhammad SAW berpaling dari pembesar quraisy dengan muka masam kepada Ummi Maktum.
Pembahasan yang sama tentang asbabun nuzul Surah Abasa juga diterangkan oleh Ustaz Dr Amir Faishol Fath, M.A.
Pada tayangan YouTube MTXL TV, beliau menceritakan tentang gambaran umum kisah-kisah di balik Surah Abasa.
Gambaran tersebut ialah terdapat dua model manusia, pertama manusia yang dianggap hina dan kedua manusia yang berkebalikan.
"Di pembukaan surah ini Allah gambarkan dua model manusia yang Allah hadapi.
Model pertama seoarang yang dianggap hina secara sosial, seperti miskin, cacat tapi punya kualitas iman yang tinggi.
Kemudian model kedua, Nabi SAW berhadapan dengan secara sosial tinggi kaya raya dan bangsawan, tapi tidak memiliki kualitas iman yang baik," ujarnya saat menjelaskan.
Lebih lanjut beliau mengatakan, ini adalah ujian yang diberikan kepada manusia yang berdakwah di dunia.
Nabi Muhammad SAW juga menemukan kejadian ini saat berdakwah kepada kaum quraisy yang memiliki kelebihan dalam sosial, namun tidak memiliki keimanan.
Kemudian beliau bertemu dengan seseorang yang buta dan derajat sosialnya rendah, tetapi ingin didakwahi oleh Nabi Muhammad SAW.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat menyimak bacaan dan tafsir Surah Abasa di bawah ini yang dilansir dari Quran Kemenag.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya
Bacaan Surah Abasa Ayat 26 hingga 30
ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ - ٢٦
Tsumma syaqaqnal-arḍa syaqqā
Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙ - ٢٧
Fa ambatnā fīhā ḥabbā
Lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,
وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ - ٢٨
Wa 'inabaw wa qaḍbā
Dan anggur dan sayur-sayuran,
وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙ - ٢٩
Wa zaitụnaw wa nakhlā
Dan zaitun dan pohon kurma,
وَّحَدَاۤئِقَ غُلْبًا - ٣٠
Wa ḥadā`iqa gulbā
Dan kebun-kebun (yang) rindang,
Baca juga: Bacaan Doa Rasulullah Menyambut Bulan Syaban dan Apa Itu Malam Nisfu Syaban?

Tafsir Surah Abasa Ayat 26 hingga 30
Ayat 26
Kemudian setelah air hujan itu membasahi bumi, Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. Kami suburkan kembali bumi yang tadinya tandus. Biji-bijian di dalam tanah mulai hidup dan menyeruak ke atas, membelah permukaan tanah.
Kemudian Allah membukakan permukaan bumi dengan sebaik-baiknya agar supaya udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam bagian bumi, sehingga tanahnya menjadi subur untuk menumbuhkan berbagai tanaman.
Ayat 27
Lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian dengan segala macam dan ragamnya, seperti biji padi dan gandum.
Dalam ayat ini dan selanjutnya Allah menyebutkan beberapa macam tumbuh-tumbuhan: pertama, Allah menumbuhkan di bumi biji-bijian seperti gandum, padi, dan lain-lainnya yang menjadi makanan pokok. Kedua dan ketiga, Allah menumbuhkan pula buah anggur dan bermacam sayuran yang dapat dimakan secara langsung. Keempat dan kelima, buah zaitun dan pohon kurma. Keenam, kebun-kebun yang besar, tinggi, dan lebat buahnya. Tidak hanya buahnya yang dapat dimanfaatkan, tetapi pohonnya pun dapat dijadikan bahan bangunan dan alat-alat perumahan. Ketujuh, bermacam-macam buah-buahan yang lain, seperti buah pir, apel, mangga, dan sebagainya. Kedelapan, berbagai macam rumput-rumputan. Air yang turun dari langit dan perannya dalam "menghidupkan tanah yang mati" secara jelas diuraikan pada Surah al-Furqan/25: 48-49. Apa kandungan dari air hujan sehingga dapat digunakan untuk tumbuhnya tumbuhan ada pada Surah Qaf/50: 9. Sedangkan uraian bagaimana bumi "terbelah", di samping ayat di atas, juga terdapat pada Surah Fussilat/41: 39, sebagaimana pada penggalannya: "Dan di antara ayat-ayat-Nya adalah engkau melihat bumi kering tandus maka apabila telah Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan mengembang."
Ayat 28
Dan Kami tumbuhkan pula di sana anggur dan sayur-sayuran,
Apa yang dimaksud dengan bergeraknya tanah adalah gerakan partikel tanah. Partikel ini terdiri dari lapisan-lapisan yang terdiri atas bahan silika dan alumina. Ketika air masuk ke lapisan-lapisan partikel, maka akan terjadi pembengkakan dari partikel-partikel pembentuk lumpur. Hal ini dapat dijelaskan demikian: 1.Muatan listrik elektrostatis yang ada di permukaan partikel (yang terjadi setelah kehadiran air) akan mengakibatkan terganggunya stabilitas. Partikel ini akan bergerak terus, sebelum ada stabilisator yang berupa partikel yang bermuatan listrik yang berlawanan. Di sini kita seharusnya bersyukur, tentang bagaimana Allah telah menciptakan semuanya dalam pasangan-pasangan, sehingga mendatangkan suasana yang stabil dan sentosa. Termasuk dalam hal ini adalah muatan listrik 2.Pergerakan partikel tanah juga disebabkan karena adanya tabrakan dengan partikel air. Pergerakan partikel air yang tidak teratur menyebabkan partikel tanah bergerak ke semua arah. Gerakan yang demikian ini ditemukan oleh seorang ahli tumbuhan bernama Robert Brown pada tahun 1828. Pergerakannya sangat tergantung pada kecepatan dan jumlah partikel air. Dengan demikian, pergerakan yang terjadi adalah interaksi langsung antara partikel tanah dan partikel air. Kedua: Mengembangnya tanah. Apa yang dimaksud dengan mengembangnya tanah adalah mengembangnya partikel tanah. Partikel tanah akan bertambah tebal.
Ayat 29
Dan demikian pula zaitun dan pohon kurma yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Dengan demikian, tanah akan mengembang, sejalan dengan mengembangnya partikel tanah. Telah dikemukakan sebelumnya bahwa partikel tanah terdiri atas lapisan-lapisan yang berhubungan satu sama lain. Antara lapisan satu dan lainnya terdapat pori-pori. Ke dalam pori-pori inilah air dan ion-ion yang terlarut akan masuk. Dengan bentuk pori-pori yang sangat sempit dan adanya medan elektrostatis di permukaan lapisan, maka air seperti di taruh dalam botol, dan tidak mengalir ke luar. Dengan kata lain, air akan disimpan di pori-pori di setiap lapisan. Ketiga: Tahap Perkecambahan. Tahap perkecambahan biji terjadi saat air sudah tersedia. Saat air sudah pada tahap cukup, maka embrio yang ada di dalam biji akan menjadi aktif dan menyerap matrial nutrisi yang sederhana (material nutrisi kompleks dipecah menjadi sederhana dengan bantuan enzim). Pada tahap ini, bakal akar tumbuh ke bawah, bergerak di antara partikel tanah untuk mencari kawasan yang memenuhi syarat dan memperoleh nutrisi yang diperlukannya. Kemudian bakal daun akan berkembang ke atas, menembus permukaan tanah, dan mengarahkan pada sumber sinar matahari. Jadi, secara singkat, tahapan-tahapan di atas dapat dijelaskan demikian.
Ayat 30
Dan Kami tumbuhkan juga dengan air hujan itu kebun-kebun yang rindang dan menyejukkan pandangan, menjadi tempat tinggal ber-bagai binatang, dan memproduksi oksigen.
ata "bergerak" jelas mengindikasikan efek dari air terhadap partikel tanah. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat adanya muatan listrik elektrostatis atau benturan langsung antara partikel-partikel air dan tanah. Sedangkan kata "membengkak" mengacu pada menebalnya partikel tanah karena terperangkapnya air di antara lapisan-lapisan pembentuk partikel tanah. Dengan demikian, partikel tanah berfungsi sebagai reservoar air, tempat menyimpan air. Ini sesuai dengan ayat berikut: Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan pasti Kami berkuasa melenyapkannya. (al-Mu'minun/23: 18) Kemudian bakal akar, dan disusul bakal daun, mulai tumbuh. Anak pohon akan muncul, terus tumbuh dan memberikan hasil untuk keperluan manusia. Apakah manusia masih tidak bersyukur? Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi setelah mati (kering). Sungguh, itu berarti Dia pasti (berkuasa) menghidupkan yang telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (ar-Rum/30: 50)
(TribunPalu/Hakim)