Bacaan dan Tafsir Surah An Nazi'at Ayat 6 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah An Nazi'at lengkap dnegan tulisan arab dan artinya.

Editor: Imam Saputro
Freepik.com
FOTO ILUSTRASI: Kegiatan tadarus membaca Al Quran 

Bacaan dan Tafsir Surah An Nazi'at Ayat 6 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

TRIBUNPALU.COM - An Nazi'at merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.

Surah ini termasuk surah yang ke-79 dan terdiri dari 46 ayat.

Surah An Nazi'at termasuk ke dalam surah Makkiyah lantaran turun di kota Mekkah.

Nama Surah An Nazi'at diambil dari ayat pertamanya yang berarti malaikat pencabut.

Ustaz Dr Firanda Andirja, M.A menjelaskan jika Surah An Nazi'at berisi tentang cerita penetapan hari kiamat.

"Kalau orang yakin dia akan dibangkitkan dan akan dimintai pertanggungjawaban, tentunya dia akan berhati-hati di dunia ini.

Berbeda dengan orang yang tidak percaya dengan hari kiamat. Dia akan sepuas-puasnya di dunia karena dia tidak tahu akan ada pertanggungjawabannya.

Karenanya kita harus selalu mengingat tentang hari kiamat," ujarnya dalam tayangan YouTube Firanda Andirja.

Surah An Nazi'at dibuka dengan penjelasan Allah SWT yang besumpah kepada Malaikat.

Ia mengatakan jika Allah SWT berhak bersumpah dengan makhluk-makhlukNya yang dikehendaki.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah An Naziat Ayat 1 hingga 5, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Berbeda dengan manusia yang tak boleh bersumpah selain dengan nama Allah SWT.

Kemudian malaikat akan datang kepada setiap manusia di muka bumi ini untuk menjalankan tugas-tugasnya.

Termasuk malaikat maut yang akan menghampiri manusia dan akan mencabutnya dengan keras.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ustaz Syafiq Riza Basalamah, M.A melalui kanal YouTubenya Syafiq Riza Basalamah Official.

Ia mengatakan bahwa Allah SWT bersumpah dengan malaikat-malaikatnya yang mulia dengan tugas-tugasnya.

Sedangkan para manusia dilarang bersumpah selain dengan nama Allah, karena akan masuk ke dalam kesyirikan.

"Nabi mengatakan barang siapa yang besumpah dengan selain nama Allah, dia telah melakukan kesyirikan," ungkapnya dalam tayangan tersebut.

Tujuan Allah SWT bersumpah dengan malaikat-malaikatnya ialah untuk menyebutkan balasan di hari kebangkitan.

Perlu diingat bahwa beriman kepada hari kiamat merupakan salah satu rukun iman.

Malaikatlah yang akan menjalankan tugas-tugasnya dalam memberikan balasan kepada manusia, mulai dicabutnya nyawa hingga ke padang mahsyar.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah An Nazi'at yang telah dilansir dari Quran Kemenag.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 36 hingga 42, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

Bacaan Surah An Nazi'at Ayat 6 hingga 10

يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙ - ٦

6. yauma tarjufur-rājifah

(Sungguh, kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam,

تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ۗ - ٧

7. tatba'uhar-rādifah

(tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua.

قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ - ٨

8. qulụbuy yauma`iżiw wājifah

Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut,

اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ۘ - ٩

9. abṣāruhā khāsyi'ah

pandangannya tunduk.

يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗ - ١٠

10. yaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirah

(Orang-orang kafir) berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 31 hingga 35, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

FOTO ILUSTRASI: Membaca Al Quran
FOTO ILUSTRASI: Membaca Al Quran (Tribunnews Style)

Tafsir Surah An Nazi'at Ayat 6 hingga 10

Ayat 6

Sungguh, demi lima macam malaikat itu, kiamat pasti akan terjadi pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, menghancurkan gunung, mengubah lautan menjadi api, dan sebagainya. Setelah tiupan pertama ini semua makhluk hidup akan mati.

Pada ayat-ayat ini, Allah berfirman dalam bentuk sumpah terhadap beberapa malaikat yang mencabut nyawa manusia dengan keras dan juga kepada para malaikat yang mencabut nyawa manusia dengan lemah-lembut. Hal ini dalam rangka menegaskan adanya hari kebangkitan yang diingkari orang-orang musyrik. Ayat-ayat selanjutnya yang juga dalam bentuk kalimat-kalimat sumpah kepada para malaikat yang turun dari langit dengan cepat sambil membawa perintah Allah.

Ayat 7

Sungguh, demi lima macam malaikat itu, kiamat pasti akan terjadi pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, menghancurkan gunung, mengubah lautan menjadi api, dan sebagainya. Setelah tiupan pertama ini semua makhluk hidup akan mati.

Bahkan Allah bersumpah kepada para malaikat yang mendahului malaikat yang lain dengan kencang, serta para malaikat yang mengatur dunia. Firman-firman dalam bentuk sumpah ini banyak terdapat pada surah-surah Makkiyyah karena banyak orang-orang musyrik menolak dan mengingkari hari kebangkitan, seperti pada Surah as-saffat/37: 1-4: Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf, demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh, demi (rombongan) yang membacakan peringatan, sungguh, Tuhanmu benar-benar Esa. (as-saffat/37: 1-4) Adapun jawab qasam (isi dari sumpah) pada awal Surah an-Nazi'at ini terdapat dalam ayat 6, yaitu sungguh pada saat alam berguncang ketika tiupan sangkakala pertama, semuanya rusak dan hancur.

Ayat 8

Sungguh, demi lima macam malaikat itu, kiamat pasti akan terjadi pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, menghancurkan gunung, mengubah lautan menjadi api, dan sebagainya. Setelah tiupan pertama ini semua makhluk hidup akan mati.

Tiupan sangkakala yang pertama itu kemudian diikuti oleh tiupan kedua yang membangkitkan manusia dari kuburnya. Inilah hari Kiamat dalam arti yang sebenarnya. Ayat-ayat permulaan pada Surah an-Nazi'at ini oleh jumhur mufasir dipahami sebagai sumpah-sumpah kepada para malaikat. Akan tetapi, ada mufasir lain, seperti Ahmad Musthafa al-Maragi, yang memahami sumpah ini bukan kepada para malaikat, tetapi kepada bintang-bintang yang beredar menurut aturan tertentu, seperti matahari, bulan, dan planet-planet yang lain. Dalam tafsir al-MarAgi, ayat-ayat ini dipahami sebagai bintang-bintang yang sigap dan cepat jalannya, cahaya-cahaya yang keluar dari bintang ke bintang, dan bintang-bintang yang jalannya cepat dari bintang-bintang yang lain. Adapun tentang pemahaman jawab qasam-nya sama dengan pendapat jumhur mufasir.

Ayat 9

Pandangannya tunduk karena merasa hina dina di hadapan Allah.

Pada ayat-ayat ini dijelaskan bahwa hati orang-orang kafir pada waktu itu sangat takut setelah mereka menyaksikan sendiri apa yang telah diberitahukan kepada mereka dahulu di dunia. Orang-orang kafir Mekah ketika di dunia bahkan telah diberitahu langsung oleh Nabi Muhammad. Pandangan mereka tertunduk lemas, selalu melihat ke bawah karena rasa takut dan gelisah yang sangat tinggi. Pada ayat lain digambarkan keadaan orang-orang kafir pada hari Kiamat itu sebagai berikut: Mereka datang tergesa-gesa (memenuhi panggilan) dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. (Ibrahim/14: 43)

Ayat 10

Orang-orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan berkata dengan penuh pengingkaran, “Setelah kematian, apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?”

Pada ayat ini kemudian dijelaskan bahwa orang-orang kafir yang mengingkari hari kebangkitan bertanya dengan nada penyesalan, "Apakah kami betul-betul dikembalikan seperti kehidupan semula?" Hal ini juga pernah mereka tanyakan, sebagaimana terdapat dalam firman Allah: Mereka berkata, "Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? (al-Mu'minun/23: 82) Pada hari Kiamat pun mereka masih bertanya, "Apakah kami akan dibangkitkan juga apabila telah menjadi tulang-belulang yang hancur dan bersatu dengan tanah?" padahal ketika di dunia sudah dijelaskan dalam firman Allah: Dia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?" Katakanlah (Muhammad), "Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (Yasin/36: 78-79)

(TribunPalu/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved